Demi Ekspor, Pemerintah Kebut Perjanjian Perdagangan Bebas

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 19 Desember 2018 - 10:54 WIB

Bahan Logistik di Indonesia
Bahan Logistik di Indonesia

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Pemerintah fokus memperbaiki neraca perdagangan yang cenderung mengalami defisit. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan sejumlah negara. Beberapa perundingan FTA tengah dikebut untuk diselesaikan, yakni dengan Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Australia.

Jusuf Kalla mengatakan, pekan lalu Indonesia telah resmi menjalin kerja sama dagang dengan empat negara Eropa yakni Swiss, Liechtenstein, Islandia, dan Norwegia. Menurutnya, kerja sama dagang ini sangat penting untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia terutama membuka pasar ekspor baru.

"Itu antara lain cara agar posisi ekspor kita lebih baik, karena Thailand, Vietnam, juga memiliki perjanjian seperti itu. Karena itu kita mengejar sistem itu, agar ekspor kita bisa lebih baik," ujar Jusuf Kalla di kantornya, Selasa (18/12/2018).

Jusuf Kalla menjelaskan, negosiasi perdagangan dengan Australia sudah hampir selesai dan akan ditandatangani dalam waktu dekat. Sedangkan negosiasi perdagangan dengan Uni Eropa, dan Amerika Serikat ditargetkan rampung pada awal tahun 2019. Adapun pemerintah Indonesia akan melakukan review kerja sama dagang dengan negara-negara tradisional, misalnya Jepang.

"Kita harus mereview perjanjian yang ada, agar kita tidak dikenakan pajak," kata Jusuf Kalla.

Di sisi lain, menurut Jusuf Kalla, perang dagang antara Amerika Serikat-Cina dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk masuk ke pasar Amerika Serikat. Apalagi, harga barang-barang Cina harganya tinggi di Amerika Serikat. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan FTA dengan Amerika Serikat agar dapat memperluas pasar.

"Kalau terjadi perang dagang, kesempatan kita masuk lebih tinggi, karena pasti barang-barang Cina ini naik harganya di Amerika, ini kesepatan kita masuk. Tapi kalau kita tidak ada perjanjian khusus tentang perdagangan secara keseluruhan, itu nanti kita akan terhalang," ujar Jusuf Kalla.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada November 2018 mengalami defisit sebesar 2,05 miliar dolar AS. Angka defisit ini meningkat dibandingkan Oktober 2018 mencapai 1,82 miliar dolar AS.

Sementara secara kumulatif Januari-November 2018 defisit perdagangan telah mencapai 7,52 miliar dolar AS. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Januari-November 2017 yang masih surplus 12,02 miliar dolar AS.

Defisit perdagangan terjadi karena nilai ekspor sebesar 14,83 miliar atau turun 6,69 persen dibandingkan Oktober 2018. Sedangkan impor mencapai 16,88 miliar dolar AS atau turun 4,47 persen dari bulan sebelumnya.

Jusuf Kalla menjelaskan, defisit perdagangan November 2018 disebabkan oleh masalah perang dagang dan turunnya harga komoditas seperti batu bara, minyak, karet, dan CPO. Adapun Jusuf Kalla menjelaskan, volume komoditas yang diekspor jumlahnya sama namun nilainya mengalami penurunan sehingga menyebabkan defisit.

"Jadi secara volume, ini tidak turun tetapi secara nilai, dia (ekspor) turun, sedangkan yang dihitung dalam neraca perdagangan itu nilai. Jadi, ini kan batubara turun lagi 20-30 persen dibanding dengan beberapa bulan yang lalu, CPO turun, karet turun, cokelat turun, hampir semua mineral-mineral itu juga mengalami perubahan harga," kata Jusuf Kalla.

Dia bilang, dari kinerja ekspor November dapat diprediksi bahwa hingga akhir tahun akan terjadi penurunan ekspor dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…

Model Kecantikan

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:25 WIB

Penuhi Segala Persiapan Dalam Menyambut Hari Raya Kemenangan bersama Shopee Big Ramadan Sale

Dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Kemenangan, selain mempersiapkan aspek dari dalam diri, terdapat berbagai persiapan lain yang kerapdilakukan untuk merayakan…

Bank Danamon

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:19 WIB

Danamon Umumkan Jadwal Operasional dan Layanan Pendukung bagi Nasabah Menyambut Libur Panjang Idulfitri 1445 Hijriah

Menjelang periode libur Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) mengumumkan jadwal operasional sejumlah kantor cabang dan layanan pendukung bagi kebutuhan…