Aksi Beli, Obligasi Diperkirakan Menguat

Oleh : Wiyanto | Rabu, 19 Desember 2018 - 08:46 WIB

Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)
Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - Masih bergerak turunnya imbal hasil obligasi AS dan penguatan Rupiah diharapkan dapat kembali berlanjut untuk mendukung kenaikan pada pasar obligasi dalam negeri. Mulai adanya aksi beli dapat membuat laju pasar obligasi kembali menguat. Pelaku pasar juga masih menantikan hasil pertemuan FOMC pada 18-19 Desember yang diharapkan tidak berimbas negatif pada pasar obligasi.

"Tetap cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali," kata analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (19/12/2018).

Adanya imbas kenaikan Rupiah dan masih bergerak turunnya imbal hasil obligasi AS meski mendekati pertemuan FOMC akhirnya dapat dimanfaatkan pasar obligasi dalam negeri untuk berbalik menguat. Pelaku pasar kembali melakukan aksi belinya. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 2,90 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun 1,95 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun 2,02 bps.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak naik. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo 5 tahun dengan harga 91,38% memiliki imbal hasil 7,98% atau turun 0,10 bps dari sebelumnya di harga 91,02% memiliki imbal hasil 8,08%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo 20 tahun dengan harga 90,91% memiliki imbal hasil 8,46% atau turun 0,01 bps dari sehari sebelumnya di harga 90,81% memiliki imbal hasil 8,47%.

Pada Selasa (18/12), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,15 bps di level 107,93 dari sebelumnya di level 107,77. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,09 bps di level 104,53 dari sebelumnya di level 104,44. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 8,17% dari sebelumnya di level 8,15% dan US Govnt bond 10Yr di level 2,82% dari sebelumnya di level 2,86% sehingga spread di level kisaran 535 bps lebih tinggi dari sebelumnya 529,4 bps.

Laju imbal hasil obligasi korporasi berbalik turun tipis. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 9,87%-9,90%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,20%-10,26%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,93%-11,96%, dan pada rating BBB di kisaran 14,35%-14,55%.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jumat, 19 April 2024 - 19:20 WIB

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jakarta- PT Pertamina International Shipping menjadi salah satu sponsor resmi tim voli Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro yang akan berlaga di kompetisi Proliga 2024 musim…

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)

Jumat, 19 April 2024 - 16:19 WIB

PGE Perluas Pemanfaatan Teknologi Terobosan untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Mempertahankan keunggulan di industri panas bumi tak bisa dilakukan tanpa terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terbaru. Menunjukkan komitmen mengembangkan potensi energi panas bumi di…