Pemerintah Diminta Cermati Rekam Jejak Pemodal Merpati Airlines

Oleh : Ahmad Fadli | Selasa, 18 Desember 2018 - 15:46 WIB

Merpati berhasil memperoleh mitra strategis agar Merpati kembali beroperasi. Mitra strategis tersebut akan melakukan tambahan penyertaan modal ke perusahaan sekurang-kurangnya Rp 6,4 triliun
Merpati berhasil memperoleh mitra strategis agar Merpati kembali beroperasi. Mitra strategis tersebut akan melakukan tambahan penyertaan modal ke perusahaan sekurang-kurangnya Rp 6,4 triliun

INDUSTRY.co.id, Jakarta- Kantor firma hukum Assiddiqie Pangaribuan and Patners (AP&P) meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk meneliti rekam jejak calon investor Merpati Airlines. Sebab, menurut kantor firma hukum tersebut, calon penyuntik dana maskapai plat merah itu masih tersangkut masalah hukum. Demikian dikatakan juru bicara lawfirm AP&P, Robby Ferliansyah kepada awak media, di Jakarta.  

Dikatakan Robby, PT Intra Asia Corpora (IAC), selaku calon investor Merpati masih terafiliasi dengan Asuransi Intra Asia (AIA). Sementara, Asuransi Intra Asia memiliki kewajiban bayar kepada PT Premiere Resource Indonesia (PRI) sebesar Rp. 13.750.000.000, yang hingga kini tidak dibayar, meski telah mempunyai keputusan hukum tetap di Mahkamah Agung. Bahkan status kepengurusan Direktur Utama AIA, Rendra Prapantsa, telah dicabut untuk jangka waktu seumur hidup oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Sampai hari ini PT PRI yang juga klien kami tidak dibayar oleh AIA. Padahal sudah ada perintah bayar berdasarkan keputusan Mahkamah Agung. Perlu diketahui, AIA sahamnya 95 persen dimiliki oleh Intra Asia Corpora, yang menawarkan diri sebagai pemodal Merpati Airlines. Saya pikir penting bagi Menkeu Ibu Sri Mulyani untuk mengetahui dan meneliti rekam jejak calon investor perusahaan milik negara,” tukas Robby.

Ditambahkan, AIA seharusnya membayar kewajiban kepada PT PRI senilai 13 miliar lebih itu di tahun 2012. Namun hingga kini, enam tahun berjalan, kewajiban itu belum direalisasi. “Kami sudah bersurat ke OJK dan Kemenkeu, selaku otoritas pengawas perusahaan jasa keuangan. Apalagi setelah kami mendengar pemilik saham mayoritas AIA, Kim Johanes Mulia akan menjadi investor Merpati Airlines dengan rencana menyuntik dana sebesar 6,4 triliun rupiah,” tukasnya.   

Seperti diberitakan, Kim Johanes Mulia yang memiliki usaha PT Intra Asia Corpora dengan pihak Merpati telah menandatangani Perjanjian Transaksi Penyertaan Modal Bersyarat pada 29 Agustus 2018 lalu. Namun, Menkeu Sri Mulyani memberi syarat bagi kreditur yang akan menyuntikkan modal harus memiliki latar belakang yang jelas. Artinya, tidak hanya menawarkan ketertarikan, tetapi juga harus memberi masukan kepada Merpati Airlines antara lain keahlian, teknologi dan dana.

Menurut catatan media, Kim sebelumnya juga pernah mencoba berbisnis di industri penerbangan dengan membeli Kartika Airlines dari PT Truba pada tahun 2005 silam. Ia bahkan juga telah menyepakati kontrak pembelian 30 pesawat Sukhoi seharga Rp 7,6 triliun pada 19 Juli 2010. Namun Sukhoi membatalkan transaksi itu pada Mei 2013 karena Kartika Airlines tidak memenuhi syarat finansial sesuai kesepakatan awal. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…

Ilustrasi aset kripto

Kamis, 25 April 2024 - 11:51 WIB

Sah! fanC, Token untuk Konten Kreator Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Aset kripto baru, Token fanC akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT,…

Direktur Utama BRI Sunarso

Kamis, 25 April 2024 - 11:47 WIB

BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun di Triwulan I 2024

Di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir…

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso

Kamis, 25 April 2024 - 11:26 WIB

Konsisten Bagikan Dividen, DRMA Incar Pertumbuhan Dobel Digit di 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.