Isu Toleransi Bedampak Signifikan Pada Keyakinan Konsumen Indonesia di Q4 2016

Oleh : Ridwan | Rabu, 22 Februari 2017 - 10:40 WIB

Demo Bela Islam (antaranews.com)
Demo Bela Islam (antaranews.com)

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Pada kuartal keempat tahun 2016, kekhawatiran konsumen Indonesia akan kondisi ekonomi turin menjadi 26% jika dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 31%.

Untuk pertama kalinya Kekhawatiran akan Toleransi Antar Agama muncul pada urutan lima teratas hal-hal yang menjadi kekhawatiran utama konsumen. Sebanyak 25% konsumen mengatakan bahwa mereka khawatir akan kondisi Toleransi Antar Agama pada kuartal keempat 2016.

"Adanya kasus toleransi antar agama yang kemudian diikuti dengan aksi 411 berdampak cukup signifikan pada keyakinan konsumen Indonesia pada kuartal terakhir tahun lalu, sehingga memunculkan kekhawatiran akan kondisi Toleransi Antar Agama dan Stabilitas Politik," ungkap Managing Director Nielsen Indonesia, Agus Nurudin di Jakarta (22/2/2017).

Di tingkat global, keyakinan konsumen Amerika Serikat meningkat tinggi, yaitu sebesar 17 poin dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dengan indeks menjadi 123. Hal ini tampaknya didorong oleh terus bertumbuhnya ekonomi dan lapangan pekerjaan di AS, serta selesainya putaran pemilihan presiden di periode tersebut.

Di wilayah Eropa, selama tahun 2016 Indeks Keyakinan Konsumen meningkat di 26 dari 34 negara. Sebanyak 10 dari 14 negara di wilayah Asia Pasifik juga menutup tahun 2016 dengan Indeks Keyakinan Konsumen yang lebih tinggi dibandingkan dengan pada saat awal tahun.

Brazilia menjadi negara utama yang mendorong meningkatnya optimisme konsumen di wilayah Amerika Latin dengan peningkatan 11 poin selama tahun 2016. 

Disisi lain Afrika dan Timur Tengah justru mengalami penurunan Indeks Keyakinan Konsumen sebesar 5 poin sepanjang tahun 2016. Ini didorong oleh Mesir dan Arab Saudi yang penurunan angka indeksnya mencapai dua digit .

"Kita berharap isu toleransi antar agama segera terselesaikan, dan kami yakin kuartal pertama di tahun 2017 akan membaik terutama dari sektor ritel," tutup Agus.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.