Nanas Kediri Jatim Miliki Nilai Ekonomi Tinggi

Oleh : Herry Barus | Senin, 10 Desember 2018 - 08:44 WIB

Kebun Nanas (FotoDok Industry.co.id)
Kebun Nanas (FotoDok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian menggerakkan sentra nanas di Kediri, Jawa Timur, karena memiliki nilai ekonomi tinggi, baik untuk konsumsi maupun sebagai produk ekspor.

"Lahan seluas 7.650 hektare ditanami nanas jenis Pasir Kelud (PK-1), PK Berduri, Madu, Queen, Smooth Qayenne. Nanas jenis PK-1 ini beratnya mencapai 2-3 kilogram per butir," kata Dirjen Hortikultura, Suwandi saat mengunjungi lahan tanama nanas di Kediri, Sabtu (8/12/2018)

Suwandi menjelaskan sentra nanas di Indonesia tersebar di berbagai daerah, yakni Kabupaten Subang, Pemalang, Prabumulih, Kediri, Blitar, Kubu Raya, Mempawah, Muaro Jambi, Kampar, Lampung Tengah dan Karimun.

Ia menyebutkan produksi nanas pada 2016 sebesar 1,39 juta ton, dan naik sekitar 22,3 persen pada 2017 menjadi 1,79 juta ton.

Menurut data BPS, ekspor nanas segar 2017 tercatat sebesar 9.586 ton dan pada periode Januari-Oktober 2018 ekspor mencapai 11.247 ton. Negara tujuan ekspor antara lain ke Uni Emirat Arab, Jepang, Hong Kong, Singapura, Arab Saudi, Oman, Kanada, Kuwait dan Korea Selatan.

"Sebanyak 95 persen ekspor nanas dalam bentuk olahan dan sisanya dalam bentuk segar. Pangsa ekspor nanas ini 85 persen dari total ekspor buah," kata Suwandi kepada awak media.

Sementara itu, Pengelola Koperasi Langgeng Mulyo, Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, Kediri, Endro Pujiastoko mengatakan nanas varietas Madu Kelud dan PK-1 memiliki luas tanam 452 hektare dengan produksi 2 ton per hari. Sementara jenis queen simplex serta Queen Asam Gula seluas 7.200 ha dengan hasil 70 ton per hari.

Endor mengatakan hingga saat ini pasar nanas dunia dikuasai Del Monte, Alamanda, Great Giant Pineapple, yang hanya mampu memasok pasar dunia sekitar 55 persen dari kebutuhan.

Oleh karena itu, supaya petani nanas Kediri bisa menghasilkan nanas berkualitas ekspor, dia mengusulkan agar dibantu dengan alat kultur jaringan bibit.

"Perlu juga bantuan formula pupuk khusus nanas dalam bentuk cair pengganti Tetes dan pasca panen berupa cairan zat lilin buah untuk melapisi kulit buah nanas agar tahan lama," kata dia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…

Menteri BUMN Erick Thohir

Jumat, 19 April 2024 - 10:35 WIB

Erick Peringatkan BUMN untuk Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen…

Founder dan CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito

Jumat, 19 April 2024 - 10:20 WIB

Akuisisi Saham Crown Group, Iwan Sunito Tawarkan Rp1 Triliun kepada Paul Sathio

CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito melayangkan penawaran penyelesaian senilai Rp1 triliun kepada Paul Sathio untuk mengakuisisi seluruh saham Crown Group.

Yili melalui Joyday Salurkan Bantuan melalui YKAI dan Komunitas Sosial

Jumat, 19 April 2024 - 10:16 WIB

Yili Melalui Joyday Salurkan Bantuan melalui YKAI dan Komunitas Sosial

Dalam semangat berbagi dan kepedulian di bulan suci Ramadhan, PT YILI Indonesia Dairy melalui merek unggulannya, es krim Joyday, telah melakukan serangkaian inisiatif program yang bertujuan…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 19 April 2024 - 09:55 WIB

Menperin Agus Bicara 'Blak-blakan' Soal Investasi Apple di Indonesia

Indonesia tengah mendorong komitmen investasi dari Apple Inc. untuk menanamkan investasi di Tanah Air. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang turut hadir mendampingi…