2016, BTPN Raup Laba Bersih Rp1,75 Triliun

Oleh : Herry Barus | Rabu, 22 Februari 2017 - 04:39 WIB

Ilustrasi uang Rupiah. (Bay Ismoyo/AFP via Getty Images)
Ilustrasi uang Rupiah. (Bay Ismoyo/AFP via Getty Images)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk meraup laba bersih sebesar Rp1,75 triliun sepanjang 2016 atau bertumbuh tiga persen jika dibandingkan 2015.

Dari perolehan keuntungan itu, BTPN menyalurkan kredit sebesar Rp58,6 triliun sepanjang 2016 atau tumbuh satu digit yakni delapan persen (year on year/yoy), sedangkan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp66,2 triliun atau tumbuh 10 persen (yoy).

"Asas kehati-hatian tetap terjaga karena rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 0,79 persen," kata Direktur Utama BTPN Jerry Ng di Jakarta, Selasa (21/2/2017).

Pertumbuhan kredit BTPN antara lain ditopang segmen usaha kecil dan menengah (UKM) yang mencapai Rp9,3 triliun, atau tumbuh 35 persen dibandingkan periode yang sama 2015 sebesar Rp6,9 triliun.

"Penopang lainnya adalah pembiayaan melalui BTPN Syariah yang tumbuh 36 persen (yoy) dari Rp3,7 triliun menjadi Rp5 triliun pada akhir Desember 2016," kata Jerry seperti dlansir Antara.

Ia mengatakan selama 2016 BTPN banyak mengeluarkan investasi untuk mengembangkan layanan digital perbankan. Total, BTPN berinvestasi Rp611 miliar untuk layanan digital atau naik 232 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp184 miliar.

"Jika tidak memperhitungkan nilai investasi baru di TI sebesar lebih dari Rp600 miliar, maka sebenarnya laba perseroan mencapai di atas Rp2 triliun," kilahnya.

Adapun aset BTPN tercatat naik 13 persen dari Rp81 triliun pada Desember 2015 menjadi Rp91,4 triliun pada akhir Desember 2016. Pertumbuhan aset itu mendorong rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga pada posisi 25 persen.

Fungsi intermediasi BTPN didukung pendanaan (funding) yang tumbuh 12 persen (yoy) dari Rp65,6 triliun pada akhir Desember 2015 menjadi Rp73,3 triliun pada akhir Desember 2016.

Dalam pendanaan tersebut, selain Dana Pihak Ketiga sebesar Rp66,2 triliun, terdapat komposisi pinjaman bilateral dan obligasi mencapai Rp7 triliun.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.