Hadir di Manufacturing Indonesia 2018, Taiwan Smart Machinery Fokus Teknologi dan Manufaktur Cerdas

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pada gelaran Manufacturing Indonesia 2018 yang di gelar di Jakarta Internasional Expo, Taiwan Smart Machinery memfokuskan kelebihan teknologi produk dan solusi manufaktur cerdas dari Taiwan dengan menghadirkan Virtual Reality (VR) bertemakan 'Taiwan: Ma ke Tomorrow Come True'.

Pada kesempatan tersebut, beberapa produsen solusi otomatisasi terkemuka di dunia dari Taiwan mempresentasikan produk dan inovasi terbaru mereka melalui virtual reality (VR), yang akan bekerja sama dengan Taiwan Smart Machinery Pavilion selama acara Manufacturing Indonesia 2018 di Jakarta International Expo Center yang diselenggarakan oleh The Bureau of Foreign Trade (BOFT), dan dilaksanakan oleh Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) dan Corporate Synergy Development Center (CSD).

Peter Lan, selaku Wakil Representatif dari Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia menekankan bahwa pada tahun 2017, industri permesinan Taiwan mengalami peningkatan produksi tahunan menjadi NTD 1 trilyun (sekitar US$ 2,S6 milyar), didorong sebagian oleh 2196 kenaikan dalam ekspor dari tahun ke tahun.

"Program Intelligent Machinery adalah salah satu dari lima tujuan utama pengembangan industri Taiwan dibawah Presiden Tsai Ing-wen," kata Peter Lan di Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Sementara itu, pemerintah lndonesia secara aktif sedang mempromosikan pengembangan industri otomotif lokal. Presiden Jokowi mengungkapkan, salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk meningkatkan investasi di sektor otomotif adalah dengan memberikan pembebasan pajak untuk jangka waktu tertentu.

Selama periode Januari hingga Oktober tahun ini, Taiwan mengekspor peralatan mesin dengan total nilai US$ 3,02 miliar, meningkat 12,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Metal Cutting Machines membukukan US$ 2,56 miliar, meningkat 14,2%, sementara metal forming machines menghasilkan US $ 466 juta, peningkatan 2,8% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

John Tang, selaku Wakil Direktur Departemen Pemasaran Industri TAITRA menyebutkan bahwa Taiwan tetap menjadi salah satu pemasok utama peralatan mesin ke pasar Indonesia dan akan terus menjadi mitra terbaik untuk Indonesia.

"Impor peralatan dan aksesoris mesin buatan Taiwan pada tahun 2017, misalnya, mencapai US$69 juta, yang menjadikan Taiwan sebagai pemasok peralatan mesin terbesar ketiga di Indonesia, berkontribusi 11,23% dari total impor tahunan, dengan nilai US$614,6 juta. Sementara itu, dari Januari hingga Agustus tahun ini, impor'peralatan mesin dan aksesoris buatan Taiwan mencapai 50.243 juta, meningkat 3.50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," katanya.

Indonesia menyerap pasar senilai US$ 42.64 juta untuk mesin bubut dan turning machine pada periode Januari-Desember tahun lalu. Taiwan menyumbang 20,39% dari total, dengan nilai US$ 8,69 juta. Pada pusat permesinan, Indonesia mengimpor dengan nilai total US$ 56,58juta selama periode yang sama, Taiwan memasok 14% dari kebutuhan, atau sekitar US$ 7,92 juta. Ekspor dari pusat permesinan Taiwan ke Indonesia merupakan yang tertinggi ke-2 di tahun lalu, sedangkan ekspor mesin bubut dan mesin putar dari Taiwan ke Indonesia menduduki peringkat ke-3 tertinggi di tahun ini.

John Tang juga menyebutkan bahwa pada Smart Machinery Pavilion ini, produsen peralatan mesin, mesin injeksi plastik, peralatan periferal otomatis, dan platform IoT dari Taiwan akan menawarkan solusi manufaktur cerdas. Konsep pabrik berbasis loT tersebut akan dikenalkan kepada industri manufaktur lokal Indonesia dan para pengunjung untuk memahami bagaimana cara menerapkan mesin cerdas secara otomatis.

Upaya untuk meningkatkan kualitas manufaktur dan efisiensi permesinan; mengotomatisasi periferal untuk mengurangi tenaga kerja dan meningkatkan stabilitas; dan memonitor penggunaan energi untuk seluruh pabrik melalui informasi produksi secara langsung.

Dengan meningkatnya tren loT dan manufaktur cerdas, industri peralatan mesin Taiwan juga telah berfokus pada pengembangan sistem otomatisasi dan layanan yang akan melengkapi pabrik-pabrik mobil untuk tantangan dan peluang di masa depan.