Dongkrak Ekspor, Menperin Airlangga Sambut Baik Beroperasinya Pabrik Karet Sintesis PT SRI

Oleh : Ridwan | Kamis, 29 November 2018 - 19:40 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memperhatikan produk ban Michelin padaperesmian PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) di Cilegon, Banten (Foto: Kemenperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memperhatikan produk ban Michelin padaperesmian PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) di Cilegon, Banten (Foto: Kemenperin)

INDUSTRY.co.id - Cilegon, Pemerintah terus mendorong tumbuhnya sektor industri guna memperkuat struktur manufaktur dan meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri.

Upaya strategis ini bertujuan untuk mensubstitusi produk impor sekaligus mengisi pasar ekspor.

"Salah satu sektor yang diprioritaskan adalah industri petrokimia. Sebab termasuk yang dipilih dalam kesiapan menjadi pionir mengimplementasikan industri 4.0 sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada peresmian PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) di Cilegon, Banten, Kamis (29/11).

Menperin menyambut baik beroperasinya SRI sebagai produsen karet sintetis pertama di Indonesia yang memproduksi polybutadiene rubber dan solution styrene butadiene rubber. SRI merupakan perusahaan patungan Michelin dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dengan nilai investasi mencapai USD435 juta.

"Pabrik ini yang mendapat tax holiday. Artinya, fasilitas tax holiday memang membawa investasi dan diharapkan mendapat devisa dari ekspor sebesar USD250 juta. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan neraca perdagangan dengan memacu investasi dan ekspor," paparnya.

Menperin pun memberikan apresiasi terhadap kolaborasi bisnis ini, karena sebagai salah satu kunci sukses pengembangan pusat produksi olefin yang semakin lengkap dan terintegrasi dalam rangka mendukung klaster petrokimia di Cilegon. 

"Dengan adanya lighthouse, akan ada lebih banyak lagi yang mengikuti success plant seperti ini. Apalagi sudah menerapkan industri 4.0," ujarnya. 

Airlangga menjelaskan, industri karet sintetis merupakan sektor yang perlu dikembangkan karena dibutuhkan banyak industri lainnya. Misalnya dimanfaatkan untuk memproduksi ban, conveyor belt, komponen karet, alas kaki, serta pembungkus kabel listrik.

“Saat ini hanya terdapat satu produsen karet sintetis dengan kapasitas sebesar 75.000 ton per tahun, sementara kebutuhan karet sintetis di dalam negeri di tahun 2017 mencapai 230.000 ton," ungkapnya.

Untuk itu, diharapkan SRI dengan memiliki kapasitas produksi sebesar 120 ribu ton per tahun, dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik.

“Pembangunan pabrik ini sejalan dengan hilirisasi industri karena meningkatkan nilai tambah butadiene dan styrene monomer yang sudah diproduksi di dalam negeri. Bagi Michelin, ini pabrik ketiga setelah di Perancis dan Amerika Serikat," imbuhnya.

Investasi ini sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi karena didukung dengan iklim usaha yang kondusif.

Presiden Direktur SRI Bradley R. Karas mengatakan, SRI sebagai salah satu pionir di Indonesia untuk industri karet sintetis yang menggunakan teknologi baru dalam upaya memproduksi produk-produk bernilai tambah tinggi.

"Dengan menggabungkan bahan baku Chandra Asri dan teknologi dari Michelin, kami mengubah bahan mentah menjadi produk setengah jadi yang digunakan sebagai komponen utama untuk menghasilkan ban ramah lingkungan," jelasnya.

Guna memenuhi standardisasi produksi, General Managing Partner Michelin Group Florent Menegaux menyampaikan, pihaknya telah melakukan pelatihan bagi para tenaga ahli SRI dari Indonesia sehingga mereka dapat mengembangkan kompetensinya untuk mendukung daya saing perusahaan.

“Selama tahun 2015-2017, kami memberikan pelatihan ekstensif bagi karyawan SRI, dengan cara mengirimkan mereka ke pabrik karet sintetis Michelin di Perancis dan Amerika Serikat. Secara umum, staff kunci SRI menjalani 800 jam pelatihan di pabrik-pabrik Michelin," ucapnya. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

IFG Life

Kamis, 25 April 2024 - 06:55 WIB

Perempuan Indonesia Kian Menunjukan Peran Strategis di Sektor Asuransi

Peran perempuan dalam industri asuransi di Indonesia semakin penting dan strategis, baik sebagai konsumen, maupun karyawan dan pengambil keputusan. Jenjang karir semakin terbuka, kendati masih…

Kedua kiri : Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko Ketiga kiri: Asisten Deputi Bidang Jasa Asuransi dan Dana Pensiun Kementerian BUMN Hendrika Nora Osloi Sinaga tengah : Komisioner Komisi Informasi Pusat Samrohtunnajah Ismail

Kamis, 25 April 2024 - 06:47 WIB

Perkuat Implementasi Keterbukaan Informasi, IFG Bersama Lima BUMN Selenggarakan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik

Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan,dan Investasi berkomitmen mendukung implementasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) secara berkelanjutan dalam rangka penerapan…

Panglima TNI Pimpin Apel Bersama Wanita TNI Tahun 2024

Kamis, 25 April 2024 - 06:23 WIB

Panglima TNI Pimpin Apel Bersama Wanita TNI Tahun 2024

Apel Bersama Wanita TNI kembali digelar dalam rangka Hari Kartini Tahun 2024 yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Evi…

Dankormar Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi Terima Paparan Alat Simulasi Pertempuran

Kamis, 25 April 2024 - 06:12 WIB

Dankormar Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi Terima Paparan Alat Simulasi Pertempuran

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr. Opsla., CHRMP., CRMP., didampingi Wadan Kormar Brigjen TNI (Mar) Suherlan, menerima paparan dan demo dari…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024

Kamis, 25 April 2024 - 05:33 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024

Kesehatan TNI harus menjadi besar tangguh dan mandiri, baik dari segi sumber daya manusia, sarana dan prasarana maupun sistem metodanya sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal dalam…