Produksi CPO Menumpuk Tapi Harga Turun, Mendag Diminta Perluas Pasar Ekspor

Oleh : Wiyanto | Jumat, 23 November 2018 - 08:26 WIB

Sawah menghijau
Sawah menghijau

INDUSTRY.co.id

Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi menilai di tengah kondisi harga CPO yang turun namun produksinya sangat tinggi, Kementerian Perdagangan yang dipimpin Enggartiasto Lukita perlu memperluas pasar ekspor CPO. Upaya ini menjadi sangat penting untuk menyelematkan jatuhnya harga sawit dalam negeri, selain dari upaya menurunkan pungutan ekspor dan peningkatan daya saing.

“Ini ada masalah terkait harga sawit, Menteri Perdagangan harus fokus mengurus pasar dan harga ini karena menyangkut kestabilan dan peningkatan volume ekspor, juga kesejahteraan petani. Ditengah tekanan harga minyak sawit akibat akumulasi dari murahnya minyak nabati lain dan stok minyak sawit yang cukup banyak di dalam negeri. Harus ada terobosan kebijakan untuk memperluas pasar ekspor komoditas ini,” demikian diungkapkan pria yang akrab disapa Gandhi di Bogor, Kamis (22/11).

Indonesia hingga saat ini sebagai negara yang paling banyak mengekspor CPO. Mengacu data BPS, ekspor CPO periode Januari-Oktober 2017 sebesar 27,66 juta ton, sementara periode Januari-Oktober 2018 naik menjadi 28,16 juta ton.

“Jadi jangan hobi mengurus impor pangan seperti beras, garam dan gula saja. Ekspor minyak sawit harus menjadi pekerjaan prioritas agar pertumbuhan ekonomi nasional semakin bagus. Ini penting mengingat kontribusi minyak sawit terhadap neraca perdagangan sangat tinggi,” imbuhnya.

Gandhi membeberkan Indonesia sebagai produsen terbesar sawit di dunia mengalah Malaysia, Thailand, Kolombia dan Nigeria. Luas kebun sawit Indonesia 11,9 juta ha, di antaranya berupa kebun rakyat 4,7 juta ha. Produktivitas sawit mentah atau CPO sebesar 3,2 ton per ha, sehingga di tahun 2016 menghasilkan CPO sebesar 33,2 juta ton.

“Ini memberikan manfaat ekonomi mencapai Rp 250 triliun dan menghidupi 5,8 juta petani dengan pendapatan per rumah tangga Rp 2 juta per bulan,” ujarnya.

Perlu diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah mengembangkan program revitalisasi sawit hingga 2025 dengan target luas 20,1 juta ha dan produktivitas 8,4 ton CPO akan memberikan nilai ekonomi Rp 409 triliun dan pendapatan petani Rp 5,3 juta per bulan per rumah tangga. Adapun program yang sedang dan akan dijalankan di antaranya replanting 2,4 juta ha, penyaluran bibit unggul, integrasi jagung-sawit, mengembangkan plasma 20 persen, hilirisasi produk dan mendorong konversi BBM ke bahan bakar nabati (BBN).

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…