Top Karir, Portal Karir Khusus Generasi Milenial

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Melamar pekerjaan secara online bukan baru baru. situs-situs rekrutmen telah banyak berdiri. Akan tetapi, menurut Bayu Janitra Wirjoatomodjo selaku CEO dan Co-Founder PT Top Karir Indonesia mendeklarasikan Topkarir.com sebagai portal karirnya anak muda Indonesia. Yah, online rekrutmen ini fokus membantu tenaga kerja muda Indonesia berusia 18 hingga 29 tahun saja.

Seperti laporan Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2017 angka pengangguran mencapai 7,04 juta orang. Dimana tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurut pendidikan untuk lulusan SMK sebesar 11,41 persen, lalu sekolah menengah atas (SMA) 8,29 persen, diploma I/II/III 6,88 persen dan universitas 5,18 persen.

Menurut Bayu, ada tiga hal yang mendominasi lulusan SMK menjadi penyebab faktor tingginya angka pengangguran. Pertama, diseminasi informasi, kedua, lulusan SMK tidak sesuai kebutuhan, dan terakhir kelemahan teknis dan non teknis.

Dikatannya, dua hal yang menjadi alasan utama mengapa situs Topkarir.com ini dibuat adalah tidak adanya situs pengembangan karir di Indonesia yang fokus membantu tenaga kerja muda Indonesia berusia 18 hingga 29 tahun, dan sulitnya para pemberi kerja mencari tenaga kerja muda Indonesia yang memiliki kompetensi yang baik.

“Dari database aktif kita ada 1 juta pencari kerja muda ini, dan 8.000 perusahaan dimana mayoritasnya terdiri dari perusahaan kelas kecil dan menengah yang sedang mencari dan merekrut tenaga kerja muda Indonesia yang handal,” ujar di dalam konferensi persnya di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Selasa(13/11/2018).

Melihat dampak sosial yang begitu besar, Top Karir menuai dukungan penuh dari delapan grup perusahaan besar seperti Sinarmas grup, Triputra grup, Garuda Food, Salim grup, Djarum grup, Wings grup, Agung Sedayu grup dan Rajawali grup.   “

Dengan dukungan tersebut ujarnya, mengembangkan program (Berdaya.topkarir.com) yang ditujukkan untuk para siswa/I dan alumni SMK. “Kini Berdaya memiliki dua program yaitu Praktek Kerja Industri tersertifikasi serta rekrutmen,” pungkasnya. 

Bayu mengungkapkan, sejak awal berdiri TopKarir bersinergi dengan Young On Top, sebuah organisasi komunitas anak muda yang konsisten dalam melengkapi anak muda Indonesia dengan ilmu pengembangan diri. Saat ini, anggota Young On Top sudah mencapai 600 ribu orang dan telah tersebar di 25 kota besar di Indonesia.

Pada 2017, lanjut Bayu, TopKarir sudah menandatangani kerjasama dengan Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud untuk membantu lulusan SMK seluruh Indonesia dalam meningkatkan pekerjaan mereka.

"Dalam melakukan misinya ini, TopKarir telah berkeliling ke puluhan kota di Indonesia untuk memastikan seluruh siswa SMK terdaftar di situs topkarir.com sehingga memperbesar kesempatan mereka untuk diserap oleh industri, baik oleh UKM yang berada di daerah tempat siswa tersebut berada atau perusahaan kelas menengah dan besar yang ada di Indonesia maupun di luar negeri," papar Bayu.

Untuk itu, Bayu mengatakan bahwa TopKarir akan melakukan langkah kongkrit membantu anak muda Indonesia dengan menggelar Job Fair-TopKarir Expo pada 16-17 November 2018. "TopKarir Expo akan melibatkan 60 perusahaan dan ribuan lowongan pekerjaan,"kata Bayu.

Lebih dari itu, Bayu mengakui, pihaknya baru saja mendapatkan pendanaan dari beberapa grup konglomerasi di Indonesia. Investasi yang dipimpin PT Gan Konsulindo (Gan Kapital) ini akan digunakan untuk pengembangan operasional dan percepatan bisnis.

"Sehingga, dapat menjangkau seluruh generasi muda Indonesia, baik yang merupakan tenaga kerja aktif maupun yang segera memasuki dunia kerja di Indonesia," tukas Bayu.

Asisten Deputi Peran Serta Masyarakat Kemenkop dan UKM Haryanto menyambut baik gelaran TopKarir Expo yang ditujukan untuk kalangan generasi muda dan akan selalu memberikan dukungan penuh.

"Karena, salah satu tugas Kemenkop dan UKM adalah menciptakan para generasi milenial agar menjadi wirausaha-wirausaha muda yang tangguh dan handal," kata Haryanto.

Haryanto menjelaskan, pihaknya memiliki program strategis Gerakan Mahasiswa Pengusaha di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

"Kita memberikan pelatihan, pembekalan, keterampilan, dan bantuan permodalan hingga Rp13 juta per orang. Intinya, kita ingin selalu membangun dan menciptakan para wirausaha muda yang handal dan tangguh," tegas Haryanto.

Haryanto pun berharap agar para wirausaha muda mampu memanfaatkan era digital untuk meningkatkan produksi dan pemasaran dari produk yang dihasilkannya.

"Karena, bila jumlah wirausaha muda meningkat, maka akan menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia, sekaligus mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia sudah berada di level 3,1%," pungkas Haryanto.