Imbal Hasil Obligasi Diperkirakan Positif

Oleh : Wiyanto | Rabu, 14 November 2018 - 08:03 WIB

Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)
Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Pergerakan pasar obligasi dalam negeri diharapkan dapat tertahan penurunannya seiring mulai menguatnya nilai tukar Rupiah. Di sisi lain, berkurangnya volatilitasi di pasar surat utang AS seiring adanya pembahasan lanjutan negosiasi dagang antara AS dan Tiongkok sehingga berimbas pada turunnya imbal hasil obligasi AS diharapkan dapat berimbas positif pada pasar obligasi dalam negeri.

Diharapkan aksi jual dapat lebih berkurang untuk mengurangi tekanan pada pasar obligasi dalam negeri. Meski demikian, tetap cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali.

Hasil lelang SBSN yang mencatatkan penurunan penawaran dibandingkan periode sebelumnya memberikan sentimen negatif pada pasar obligasi dalam negeri. Meski pergerakan imbal hasil cenderung lebih rendah dari sebelumnya namun, belum cukup membantu positifnya laju pasar obligasi dalam negeri. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 1,39 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 5,71 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 3,81 bps.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak turun. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 91,06% memiliki imbal hasil 8,03% atau naik 0,05 bps dari sebelumnya di harga 91,25% memiliki imbal hasil 7,97%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 89,53% memiliki imbal hasil 8,62% atau naik 0,02 bps dari sehari sebelumnya di harga 89,71% memiliki imbal hasil 8,60%.

Pada Selasa (13/11), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun 0,28 bps di level 107,45 dari sebelumnya di level 107,75. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,11 bps di level 104,49 dari sebelumnya di level 104,61. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 8,24% dari sebelumnya di level 8,09% dan US Govn’t bond 10Yr di level 3,17% dari sebelumnya di level 3,18% sehingga spread di level kisaran 506,8 bps lebih rendah dari sebelumnya 490,6.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali naik. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 9,95%-9,98%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,45%-10,55%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,90%-11,99%, dan pada rating BBB di kisaran 14,50%-14,68%.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…

Fransiscus Go sedang memegang hasil kebun di Nara Kupu Village Sawangan, Depok-Jawa Barat. (Foto: Istimewa)*

Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

Pengusaha Sukses NTT Ini Sebut Program Food Estate Efektif untuk Pemanfaatan Lahan yang Sudah Lama Tertidur

Jakarta - Tokoh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go menilai bahwa program Food Estate, atau pengembangan pangan secara terintegrasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah…