Halius Hosen: Jika Chuck Ditekan, Yang Hancur Tidak Hanya Prasetyo

Oleh : Hariyanto | Senin, 12 November 2018 - 09:12 WIB

Ketua Komisi Kejaksaan, Halius Hosen
Ketua Komisi Kejaksaan, Halius Hosen

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Penetapan tersangka jaksa Chuck Suryosumpeno oleh Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) membuat kaget mantan Ketua Komisi Kejaksaan, Halius Hosen. Sebab, kata Halius, dalam putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung memutuskan bahwa Chuck tidak melanggar pokok perkara saat menjabat Kepala Satgas Pemulihan Aset Kejaksaan Agung.

"Saya memang belum pernah menjadi atasan langsung Chuck. Namun saya sudah lihat bakat dan kecerdasan Chuck dalam mengemban tugas sebagai jaksa dan sangat loyal pada institusi dan pimpinannya sejak dia bertugas menjadi jaksa di Pulau Batam dan saya saat itu menjabat sebagai Kepala Cabang Kejaksaan Negeri di Moro Kepulauan Riau di tahun 80-an." kata Halius di Jakarta, Senin (12/11/2018).

Kemudian hari, lanjut dia, Chuck mampu membuat terobosan dalam karirnya. Ia pun mengaku terkesan dengan Kampus Adhyaksaloka Ceger dan saat dia ditempatkan menjadi Kepala Bagian Rumah Tangga Kejagung, dia mampu melakukan pembenahan di Kejaksaan Agung.

"Bayangkan sudah berapa Jaksa yang ditempatkan sebagai Kabag Rumah Tangga hanya Chuck yang berani mampu merubah wajah Kejaksaan Agung sedemikian rupa yang kemudian sangat bermanfaat hingga saat ini," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Chuck itu ditempatkan dimanapun pasti mempersembahkan kinerja luar biasa. Contoh saja saat menjabat Ketua Pusat Pemulihan Aset (PPA), ia mampu membangun akses internasional. Bahkan berhasil memasukkan ke kas negara uang triliunan rupiah.

"Dengan prestasi itu saya sudah tidak kaget lagi, itulah Chuck yang saya kenal. Di dalam otaknya hanya ada kejaksaan saja tidak ada yang lain." tambahnya.

Menurut dia, penetapan tersangka terhadap Chuck sedikit aneh, apalagi sudah ada putusan PK MA memerintahkan Jaksa Agung untuk memulihkan nama baik Chuck. Ia berharap Kejaksaan Agung perlu mempertimbangkan dengan cermat dan hati-hati atas keterlibatan Chuck dalam kasus yang kini sedang disidik.

"Tentunya dengan mencermati butir-butir putusan PK, apakah tidak memiliki korelasi yuridis terhadap hasil penyidikan."ungkap Halius.

Yang kedua, yang menjadi perhatian Halius adalah apakah prosedur rentang komando struktural baik secara administratif maupun secara konkrit yang menjadi SOP di organisasi internal kejaksaan tidak dilakukan oleh Satgassus ketika itu, sehingga Kejagung berkesimpulan ada tindak pidana dalam kasus ini.

"Sebagai seorang mantan Jaksa, saya patut prihatin dengan keadaan seperti ini. Sangat disayangkan jika Jaksa Agung M Prasetyo saat ini tidak bisa menggunakan potensi dan kemampuan Chuck. Nyatanya mantan Jaksa Agung seperti almarhum Pak Singgih, Pak MA. Rahman, Pak Hendarman dan Pak Basrief bisa menggunakan potensi dan kemampuan Chuck, bahkan sempat tercetus diantara mereka, jika kejaksaan punya dua orang seperti Chuck, semua bisa kerja dengan tenang.”imbuhnya.

Yang ia khawatirkan adalah, saat ini Chuck diduga memiliki data dan informasi terkait Jaksa Agung sehingga ia berani melawan. "Jangan lupa, Chuck adalah jaksa yang pernah dikirim untuk belajar intelejen pada BND di Jerman dan Kantor Pusat FBI di Amerika. Naluri intelejennya pasti jalan. Saya hanya khawatir bila dia terus ditekan dengan tuduhan yang sama sekali tidak dikerjakannya, maka informasi itu akan keluar dari mulutnya. Dan jika itu terjadi maka yang hancur tidak hanya Jaksa Agung tapi juga marwah kejaksaan!," ujarnya.

Sebab selama hampir 37 tahun dirinya mengabdi di kejaksaan, plus 4 tahun 6 bulan menjabat sebagai Ketua Komisi Kejaksaan, persoalan Chuck baru kali ini terjadi di lingkungan Kejaksaan. Dia pun berharap, sebagai seorang ayah seharusnya Jaksa Agung lebih arif bersikap dan berbicara kepada anak-anaknya para Jaksa seluruh Indonesia. "Kita semua mengenal Chuck dengan baik, jika ia merasa benar maka tidak peduli apapun dihadapannya pasti diterjang," pungkas Halius.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi tiket

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:49 WIB

Jangan Kelewatan, Ini 10 Tips Mendapatkan Tiket dan Voucher Belanja Online!

Berbelanja online telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menawarkan kemudahan, variasi produk, dan tentu saja, kesempatan untuk menghemat uang melalui tiket dan voucher serta…

Renos

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:36 WIB

Cari Furnitur dan Elektronik Rumah yang Murah? Datang ke Event Renos Gebyar Ramadhan Saja!

Di era yang serba cepat ini, mencari furnitur dan elektronik untuk rumah tidak lagi memerlukan waktu dan usaha yang banyak. Mulai dari mencari furnitur untuk kamar hingga elektronik rumahan…

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan membidik sektor pertanian melalui BSI Mitra Plasma Sawit. Kunjungan dilakukan ke salah satu kebun sawit di Sumatera.

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:20 WIB

Dorong Sustainable Banking, BSI Dukung Pembiayaan Sawit Bagi Petani Plasma

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan…

Ilustrasi perumahan

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:16 WIB

Terdepan di Wilayah Jabodetabek, Bogor Catat Selisih Pertumbuhan Harga Hunian Tertinggi

Tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan tahunan sebesar 2,4 persen pada bulan Februari 2024 dibandingkan sejak Februari 2023. Rumah123 mencatat Bogor mengalami kenaikan harga hunian…

Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN)

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:44 WIB

Bank BTPN Akuisisi Dua Perusahaan Pembiayaan PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance

Akuisisi OTO dan SOF jadi tonggak penting bagi Bank BTPN dalam mendorong inovasi produk dan layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan perbankan dan pembiayaan masyarakat Indonesia.