Lindungi Kekayaan Kayu, Inovadi SILK Kementerian LHK Masuk Dalam Top 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018
Oleh : Hariyanto | Jumat, 09 November 2018 - 19:10 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (Foto Ist)
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dalam kurun waktu lima tahun terakhir Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) telah menghasilkan 50 inovasi yang telah dipatenkan oleh pemerintah. Dengan demikian hampir setiap tahunnya ada sekitar sepuluh inovasi yang telah dihasilkan.
Dari jumlah tersebut Kementerian LHK berupaya segala penemuan bukan saja memberi manfaat yang besar bagi masyarakat melainkan juga untuk alam dan lingkungan sekitar.
Salah satu inovasi yang dibuat Kementerian LHK yaitu sistem informasi legalitas kayu (SILK). Inovasi ini telah mengantarkan institusi tersebut masuk ke dalam Top 40 inovasi pelayanan publik 2018 yang dikeluarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dengan predikat outstanding (terpuji).
SILK merupakan inovasi yang berupaya untuk melindungi kekayaan kayu Indonesia dari perdagangan kayu ilegal (ilegal loging).
"Inovasi SILK merupakan platform daring pertama di dunia untuk penerbitan dokumen penjaminan legalitas kayu. Saya sangat bersyukur dengan inovasi ini karena memenuhi elemen pokok yaitu kemampuan daya saing, efektifitas manajemen dan sumberdaya," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Siti Nurbaya menuturkan dengan sistem SILK setidaknya tingkat penyelundupan kayu ke luar negeri bisa dipangkas, hal itu tentunya menguntungkan Indonesia dalam penjualan kayu-kayu legal.
Bahkan negara-negara Eropa yang dulu pernah menolak kayu asal Indonesia tak perlu ragu lagi terhadap kayu legal yang dikelola secara benar tanpa melakukan uji kelayakan lagi. Proses SILK dilakukan dalam rentan waktu yang cukup panjang sejak 11 hingga 12 tahun lalu dan baru terinplementasikan dalam beberapa tahun sekarang.
Tetapi kerja keras itu berbuah hasil, inovasi SILK menjadi satu-satunya Inovasi Indonesia yang akan di bawa Kementerian PAN/RB ke tingkat dunia dalam forum Organisation for Economic Corporation and Development (OECD) sebuah forum internasional yang fokus dalam ekonomi dan pembangunan.
Sementara itu dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Badan Penelitan, Pengembangan dan Inovasi KLHK Agus Junianto di pembukaan kongres kedua, Perhimpunan Alumni Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PA-PSL) Menteri Siti Nurbaya meminta agar para alumni bisa berkontribusi dalam menghasilkan inovasi-inovasi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Pertemuan para alumni juga bisa membawa khazanah dan transfer pengetahuan di sesama alumni.
"Selanjutnya saya meminta agar para alumni PSL tidak puas dengan keilmuan yang dimiliki seperti masuknya atau diterimanya hasil riset melalui jurnal ilmiah. Kami berharap agar para alumni PSL menjadi ilmuan atau peneliti pejuang demi tata kelola lingkungan yang lebih baik di masa yang akan datang. Sebab tantangan yang dihadapi KLH saat ini cukup kompleks seperti melakukan evaluasi dan perbaikan kebijakan di masa lalu hingga upaya pemberantasan korupsi," kata Siti Nurbaya dalam sambutannya. (PR)
Komentar Berita