INKA Targetkan TKDN Kereta Api 78 Persen

Oleh : Herry Barus | Kamis, 08 November 2018 - 16:38 WIB

Pabrik Perkeretaapian PT Industri Kereta Api (INKA) (Ist)
Pabrik Perkeretaapian PT Industri Kereta Api (INKA) (Ist)

INDUSTRY.co.id - Madiun- PT Industri Kereta Api Inka menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang saat ini masih 42 persen untuk kereta bermesin penggerak dan 70 persen untuk kereta tidak bermesin penggerak.

"Intinya, untuk bermesin penggerak itu 42 persen, yang tidak bermesin sudah 70 persen, kalau rodanya PT Barata Indonesia yang buat, bisa sampai 78 persen," kata Direktur Utama Inka Budi Noviantoro dalam paparannya di Kantor Pusat Inka, Madiun, Rabu (7/11/2018)

Budi merinci untuk kereta bermesin penggerak, komponen yang sudah diproduksi dalam negeri, di antaranya pendingin ruangan (AC), coupler dan sebagian interior dan badan kereta (car body). Sementara itu, untuk sistem pengereman masih impor dari Jepang dan Jerman, sistem penggerak dari China dan Eropa.

Untuk kereta tidak bermesin penggerak, komponen yang sudah diproduksi dalam negeri, di antaranya pendingin ruangan (AC), sistem pengereman, bogie (roda) dan komponen interior.

Sementara untuk komponen elektrik dan pelapis lantai masih impor dari Jepang dan China.

Adapun untuk lokomotif TKDN sudah mencapai 43 persen, di antaranya badan kereta (carbody), interior dan coupler buatan dalam negeri. Sementara brake resistor, sistem penggerak, gearbox motor impor dari Jerman. Kemudian mesin diesel dan sistem pengereman dari Amerika Serikat.

Budi menuturkan Menteri BUMN Rini Sumarno terus mendorong perusahaan BUMN terkait untuk memproduksi komponen-komponen yang dipakai untuk sarana kereta api, seperti PT Inalum untuk memproduksi alumunium sebagai bahan badan kereta yang ringan dan PT Barata Indonesia untuk memproduksi bogie atau rangkaian roda kereta.

"Menteri BUMN sudah memerintah untuk segera ayo buat, sebagai bagian dari sinergi BUMN,"katanya.

Selain itu, lanjut dia, kendala yang dihadapi adalah produk dalam negeri harus melalui sertifikasi terlebih dahulu.

"Enggak mungkin kalau belum tersertifikasi, saya juga sudah datangi Barata, Pindad agar segera memproduksi komponen-komponen untuk kereta," katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…