Ini Rencana Kemenko Maritim Kendalikan Sampah Laut

Oleh : Irvan AF | Minggu, 19 Februari 2017 - 10:02 WIB

Ilustrasi sampah laut. (Foto: Barcroft Media)
Ilustrasi sampah laut. (Foto: Barcroft Media)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman berharap rencana aksi nasional mengenai pengendalian sampah plastik di lautan bisa segera rampung.

Rencana aksi nasional pengendalian sampah plastik di lautan dinilai penting lantaran saat ini Indonesia disebut-sebut sebagai negara kedua dunia penyumbang sampah plastik lautan.

"Kami sudah ada draftnya. Sudah kami bahas, Bank Dunia juga hadir menyampaikan beberapa gagasan. Kami harapkan rencana aksi nasional ini bisa rampung," kata Deputi I Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Kemaritiman Arif Havas Oegroseno di Jakarta, Sabtu (18/2/2017).

Menurut Havas, upaya pengendalian sampah plastik lautan tidak berarti berupa pembersihan laut, tetapi berupa cara mengurangi kebocoran sampah plastik yang ikut mengalir ke laut.

"Sampah plastik di laut itu 80 persennya dari darat. Sisa 20 persennya dari kapal baik kapal nasional maupun internasional. Yang 80 persen yang di darat inilah yang akan dilakukan upaya (pengendalian)," jelasnya.

Salah satu cara yang akan dilakukan, lanjut Havas, adalah dengan mengubah perilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah plastik ke sungai.

Cara lain yakni dengan memproduksi plastik dari bahan nabati yang tidak merusak lingkungan seperti singkong, sawit atau rumput laut.

"Lalu, kebijakan plastik berbayar dikenalkan lagi," imbuhnya.

Mantan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Belgia, Luxemburg dan Uni Eropa itu menuturkan, kebijakan plastik berbayar Rp200 telah berhasil menekan impor plastik hingga 11 juta dolar AS.

"Kalau bisa dinaikkan jadi Rp500 misalnya, tentu akan bagus," ujarnya.

Pemerintah mengaku upaya mengendalikan sampah plastik di laut sudah mulai dilakukan tahun ini. Langkah tersebut juga sejalan dengan kebijakan mengubah sampah menjadi sumber energi.

Untuk saat ini, ada 15 kota yang ikut ambil bagian dalam studi guna mencari cara mengatasi masalah tersebut.

Ke 15 kota itu antara lain Medan, Padang, Batam, Jakarta, Makassar, Semarang, Surabaya, Pontianak, Balikpapan, Makassar, Manado, Bitung, Denpasar dan Lombok.

Nantinya, berdasarkan hasil studi, akan ditentukan tugas yang akan diemban kementerian/lembaga atau pemerintah daerah dalam menangani masalah sampah plastik di laut.

Kementerian/lembaga yang dilibatkan antara lain Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pemerintah juga akan menggandeng Bank Dunia serta sejumlah negara yang mengalami masalah yang sama seperti Denmark, Amerika Serikat, Australia dan Belanda.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…