Perubahan Asumsi Rupiah Jadi Rp15.000 Realistis

Oleh : Herry Barus | Kamis, 18 Oktober 2018 - 06:01 WIB

Rupiah (Foto Dok Industry.co.id)
Rupiah (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pengamat ekonomi sekaligus Rektor Universitas Katolik Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko menilai perubahan asumsi nilai tukar Rupiah dalam RAPBN 2019 menjadi Rp15.000 per dolar AS, lebih realistis.

"Bahwa itu nampaknya sesuatu yang harus kita terima bahwa nilai tukar rupiah kita ini sekarang nilainya ya Rp15.000 sehingga mau tidak mau harus direvisi sehingga lebih realistis," ujar Prasetyantoko di Jakarta, Rabu (17/10/2018)

Dengan asumsi nilai tukar yang lebih realistis, lanjut Prasetyantoko, kendati implikasinya meningkatkan jumlah utang dan juga beban fiskal, namun nilai tukar tersebut lebih merepresentasikan situasi ekonomi yang terjadi.

Terkait dengan pelemahan rupiah, Prasetyantoko menuturkan selain instrumen moneter yang saat ini terus dipergunakan oleh bank sentral, penyebab depresiasi rupiah itu sendiri yaitu defisit transaksi berjalan (CAD) perlu diperkecil.

Salah satu cara untuk mengurangi tekanan terhadap CAD yaitu dengan menunda beberapa proyek infrastruktur yang memiliki konten impor tinggi.

"Kalau itu dilakukan maka impor akan menurun signifikan sehingga CAD akan membaik dan itu menimbulkan 'confidence' baru agar Rupiah tidak terdepresiasi lebih jauh," ujar Prasetyantoko.

Kendati demikian, dengan ditundanya proyek-proyek infrastruktur tersebut, maka stimulus ekonomi akan berkurang sehingga pertumbuhan ekonomi juga dapat tertahan. Menurutnya, itu merupakan konsekuensi yang harus siap ditanggung oleh pemerintah.

"CAD kita perbaiki tapi dengan kesadaran penuh pertumbuhaan kita maksimum 5,2 persen, ke atas itu tidak bisa. Itu yang harus kita terima," katanya.

Seperti dilansir Antara, Badan Anggaran DPR RI baru saja menyepakati usulan pemerintah mengenai postur sementara APBN 2019 dalam pembahasan lanjutan mengenai RUU APBN 2019.

 Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pendapatan dan belanja negara meningkat masing-masing Rp10,3 triliun dan Rp10,9 triliun karena perubahan indikator asumsi nilai tukar menjadi Rp15.000 per dolar AS dari Rp14.500 per dolar AS.
 

Pajak penghasilan (PPh) migas naik Rp2,2 triliun serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) naik Rp8,1 triliun, yang kenaikannya terdiri dari SDA migas Rp6,2 triliun, SDA nonmigas Rp1 triliun, dan PNBP lainnya Rp0,9 triliun.

Sementara, postur belanja negara meningkat Rp2,6 triliun untuk penyesuaian anggaran pendidikan dan kesehatan. Dana bagi hasil juga meningkat sebesar Rp2 triliun.

Dengan adanya perubahan tersebut, maka postur sementara APBN 2019 mencakup pendapatan negara yang meningkat menjadi Rp2.165,1 triliun dari Rp2.142,5 triliun menurut RAPBN 2019 maupun Rp2.154,8 triliun.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jumat, 19 April 2024 - 19:20 WIB

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jakarta- PT Pertamina International Shipping menjadi salah satu sponsor resmi tim voli Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro yang akan berlaga di kompetisi Proliga 2024 musim…

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)

Jumat, 19 April 2024 - 16:19 WIB

PGE Perluas Pemanfaatan Teknologi Terobosan untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Mempertahankan keunggulan di industri panas bumi tak bisa dilakukan tanpa terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terbaru. Menunjukkan komitmen mengembangkan potensi energi panas bumi di…