Bayer Bersama Mitra Terpercaya Luncurkan Aliansi Better Life Farming untuk Maksimalkan Produksi Beras di Asia

Oleh : Ridwan | Selasa, 16 Oktober 2018 - 20:05 WIB

Peluncuran Better Life Farming
Peluncuran Better Life Farming

INDUSTRY.co.id - Singapura, Beras merupakan makanan pokok bagi lebih dari setengah populasi dunia. Masyarakat Indonesia sendiri mengonsumsi beras sebesar 114,6kg per kapita per tahun, dan dengan bertambahnya jumlah populasi kebutuhan beras juga diprediksi ikut meningkat.

Selanjutnya, permintaan beras pada 2050 dapat meningkat dua kali lipat dari produksi beras dunia saat ini dan lebih dari 90% suplai beras terbanyak diproduksi oleh petani kecil di Asia. Bagi petani kecil, beras tidak hanya sekedar pangan, tetapi juga sumber utama mata pencaharian.

Petani kecil sangat rentan terhadap ancaman eksistensial, termasuk dampak dari iklim, hama dan penyakit tanaman, infrastruktur yang buruk, migrasi, fluktuasi harga komoditas, dan, hambatan regulasi. Mereka juga memiliki akses yang terbatas dengan praktik pertanian modern dan teknologi serta keterbatasan keuangan dan kemampuan pemasaran. Tantangan-tantangan tersebut menjadikan para petani hanya dapat menyadari sedikit dari potensi produktivitas mereka. 

Pada 15 Oktober 2018, Bayer berafiliasi dengan International Finance Corporation (IFC, anggota Kelompok Bank Dunia), Netafim, dan Swiss Re Corporate Solutions bersama dengan mitra lokal meluncurkan Better Life Farming untuk petani beras Asia di International Rice Congress di Singapura.

Better Life Farming merupakan sebuah aliansi perusahaan-perusahaan swasta terkemuka yang menyediakan solusi holistik dan inovatif dalam mengembangkan ekonomi sehingga memungkinkan untuk petani kecil meningkatkan potensi pertanian mereka.

Dengan menghubungkan keahlian global dengan mitra setempat, yang disesuaikan dengan kondisi lokal Better Life Farming menyediakan praktik agrikultur terdepan, benih, irigasi presisi, perlindungan tanaman, modal, asuransi, teknologi digital dan akses ke pasar yang mana masing-masing layanan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan petani kecil dalam skala besar. Kekuatan Better Life Farming terletak pada komitmen jangka panjang untuk berkolaborasi dengan petani kecil secara berkelanjutan agar dapat memproduksi pangan dalam jumlah lebih banyak, membangun bisnis pertanian, dan meningkatkan kesejahteraan.  

Bagaimana Cara Kerjanya? 
Input dan teknologi berkualitas tinggi: Para petani disediakan teknologi terbaru untuk bibit, perlindungan tanaman dan pupuk. Memperkenalkan perangkat sebagai penyelesaian masalah keterbatasan tenaga kerja serta memperkenalkan cara bertani yang berkelanjutan 

Pelatihan dan bimbingan: Better Life Farming mengenalkan berbagai praktik agrikultur yang baik untuk meningkatkan produksi beras, seperti persiapan lahan, pengelolaan tanaman terpadu, penerapan teknologi, dan penggunaan input yang aman. Salah satu bagian unik dalam pelatihan adalah “Farming as a Business,” yang akan membimbing petani membangun pola pikir kewirausahaan dalam mengelola kegiatan bertani mereka dengan cara yang lebih profesional. Petugas lapangan akan disediakan sebagai pembimbing bagi petani.

Akses pasar dan harga bersaing: Better Life Farming berkolaborasi dengan berbagai mitra yang berbeda untuk memastikan transparansi dalam rantai harga, agar dapat memberikan biaya produksi yang tepat. 

Akses ke keuangan, asuransi dan alokasi risiko: Better Life Farming memungkinkan petani kecil mendapat akses ke mitra keuangan, asuransi dan produk alokasi risiko melalui edukasi yang tepat.

Sejak memulai program percontohan beras pada 2017, Better Life Farming di Asia telah mendapatkan hasil yang bagus di wilayah-wilayah tertentu di Filipina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam, berjalan dengan kondisi petani yang kurang diperhatikan.

Melalui semua program ini, Better Farming Alliance dapat meningkatkan hasil produksi dan pendapatan bersih petani kecil dibandingkan dengan praktik petani yang saat ini berlaku di beberapa daerah tertentu. 
Bahkan di Banten, Indonesia, hasil pangan tumbuh 27.1% dan dengan peningkatan pendapatan bersih mencapai 73% berkat program percontohan ini.

Pada 2018, Better Life Farming menyediakan akses untuk ilmu, praktik dan teknologi agrikultur dan bisnis pertanian, petugas yang berdedikasi di lapangan serta kemudahan akses sumber pembiayaan berkelanjutan.

Ditambah lagi kemitraan yang terjalin dengan offtaker dan bank membantu menciptakan harga pasar yang stabil dan seimbang. Solusi-solusi tersebut telah ditawarkan kepada 9,000 petani selama 2018. Secara garis besar Better Life Farming bertujuan untuk semakin berkembang sekaligus memberdayakan kehidupan petani-petani kecil dalam jangka panjang. 

Lino Dias, Global Head Smallholder Farming, Bayer, menekankan pentingnya kolaborasi para mitra dan menonjolkan kekuatan dari aliansi. 

"Kami ingin mendukung petani kecil karena kami sangat yakin bahwa memberdayakan mereka dapat meningkatkan potensi sektor pertanian, yang merupakan kunci penting untuk mencapai ketahanan pangan. Dengan adanya ekosistem kerjasama antara mitra yang kuat dan petani dengan pola pikir yang telah berkembang terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan juga pendapatan bersih petani. Better Life Farming bersama dengan para mitra mampu mengatasi kebutuhan petani secara menyeluruh. Kami juga yakin bahwa pendekatan ini memberikan kontribusi positif tak hanya untuk para petani tetapi juga untuk keluarga dan komunitas mereka," ungkapnya melalui keterangan tertulisnya di Singapura (16/10/2018).

Juerg Trueb, Head Environmental & Commodity Markets di Swiss Re Corporate Solutions mengatakan bahwa inisiatif Better Life Farming menawarkan peluang-peluang yang menarik. 

"Dengan bergabung bersama partner Better Life Farming, kami dapat menyediakan asuransi tanaman untuk petani kecil, yang kemudian menyediakan akses keuangan bagi mereka untuk membeli bibit dan pupuk yang lebih unggul yang meripakan kunci utama untuk peningkatan produktivitas. Terdedianya asuransi tidak hanya memberikan rasa petani rasa tenang selama cuaca ekstrim tetapi juga meningkatkan kesejahteraan untuk mereka dan keluarga," tutur Juerg. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

AMMAIA Ecoforest Raih Sertifikasi Greenship Neighborhood

Kamis, 25 April 2024 - 11:17 WIB

Tawarkan Keseimbangan Hunian Berkelanjutan dan Kenyamanan Ekosistem Terpadu, AMMAIA Ecoforest Raih Sertifikasi Greenship Neighborhood

AMMAIA Ecoforest, dikembangkan oleh Astra Land Indonesia (ALI) melalui kerjasama dua developer properti terkemuka Astra Property dan Hongkong Land, menghadirkan sebuah kawasan perumahan eksklusif…

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo

Kamis, 25 April 2024 - 11:00 WIB

Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah

DURASI dan skala dari konflik Iran-Israel tak sekadar mengeskalasi ketidakpastian, namun juga memengaruhi perubahan dinamika global di hari-hari mendatang. Komunitas internasional, secara tidak…

Ilustrasi industri keramik

Kamis, 25 April 2024 - 10:53 WIB

Antidumping Keramik, FOSBBI: Tak Perlu Dijalankan, Penjulan Lesu

Ketua Umum Forum Suplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI), Antonius Tan menyebut bahwa saat ini, para produsen maupun importir keramik masih melihat secara mendalam terkait Peraturan Menteri…

Ditinjau Presiden Jokowi, Hutama Karya Optimis Bendungan Bulango Ulu Rampung 2024

Kamis, 25 April 2024 - 10:49 WIB

Ditinjau Presiden Jokowi, Hutama Karya Optimis Bendungan Bulango Ulu Rampung 2024

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meninjau proyek Bendungan Bulango Ulu Paket I garapan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) yang berlokasi di Kabupaten Bone Bolango sebagai rangkaian…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 10:12 WIB

Menperin Agus Sodorkan Langkah Strategis Kurangi Emisi Industri di Business Forum Hannover Messe 2024

Sektor industri merupakan salah satu kontributor besar penghasil emisi. Karenanya, kebijakan transisi energi Indonesia dalam mengurangi emisi di sektor industri harus dilaksanakan dengan mengutamakan…