Terus Berkembang, Korsel Jadi Mitra Strategis Bagi Indonesia

Oleh : Ridwan | Jumat, 05 Oktober 2018 - 08:45 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika mewakili Pemerintah Indonesia pada National Day & Armed Forces Republic of Korea di Jakarta (Foto: Kemenperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika mewakili Pemerintah Indonesia pada National Day & Armed Forces Republic of Korea di Jakarta (Foto: Kemenperin)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Korea Selatan (Korsel) telah menjadi mitra yang terus berkembang secara progresif dan semakin luas ruang lingkupnya di Indonesia.

Kerja sama khusus di sektor strategis, termasuk industri, telah disepakati oleh kedua pemimpin negara pada November 2017 guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi kedua negara.

“Kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Seoul bulan lalu, juga membuka peluang yang lebih besar untuk memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak di berbagai bidang, seperti penerapan industri 4.0," ujarnya ketika mewakili Pemerintah Indonesia pada National Day & Armed Forces Republic of Korea di Jakarta, kemarin. 

Airlangga menjelaskan, Korsel merupakan mitra utama bagi Indonesia dalam berkolaborasi di sektor industri, investasi dan perdagangan.

"Kerja sama yang terjalin dapat mendorong industri manufaktur nasional untuk lebih meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri melalui hilirisasi sekaligus penambahan terhadap penyerapan tenaga kerja lokal," tuturnya.

Nilai investasi Korsel terus meningkat sehingga menempati peringkat ketiga terbesar di Indonesia. Hingga pertengahan tahun ini, nilainya telah mencapai USD1,15 miliar, sementara tahun 2017 sebesar USD2,2 miliar. Perusahaan-perusahaan Korsel di Indonesia telah menyerap sebanyak 900 ribu tenaga kerja lokal.

Potensi perdagangan kedua negara juga masih cukup besar. Tahun 2017, neraca perdagangan RI-Korsel mengalami surplus sebesar USD78 juta dari total nilai perdagangan yang mencapai USD17 miliar. Diproyeksi nilai perdagangan kedua negara semakin meningkat dengan target sebesar USD30 miliar tahun 2022.

“Walaupun kerja sama perdagangan telah kuat, namun perlu ditingkatkan lagi dalam upaya untuk mengurangi hambatan dan mengeksplorasi lebih banyak peluang khususnya aksi kolaborasi di sektor manufaktur untuk memperkuat struktur industri yang berkesinambungan dan kokoh," paparnya.

Airlangga menyebutkan, beberapa sektor industri manufaktur yang prospektif untuk dijajaki kerja sama di antara pelaku usaha RI-Korsel, antara lain industri logam, otomotif, kimia, perkapalan, elektronika, tesktil dan produk tesktil, alas kaki, kabel listrik, energi, serta industri kecil dan menengah.

"Selain itu, guna mendukung industri 4.0, kedua negara sepakat bersinergi dalam pengembangan SDM," imbuhnya.

Pada kegiatan Indonesia-Korea Business and Investment Forum 2018 di Seoul, September lalu, terdapat enam perusahaan Negeri Ginseng yang telah menyatakan minatnya segera berinvestasi di Indonesia. Total komitmen investasi tersebut mencapai USD446 juta. 

Pertama, LS Cable & System yang bermitra dengan PT Artha Metal Sinergi untuk pengembangan sektor industri kabel listrik senilai USD50 juta di Karawang, Jawa Barat. Kedua, Parkland yang menggelontorkan dananya sebesar USD75 juta guna membangun industri alas kaki di Pati Jawa Tengah. Ketiga, Sae-A Trading menanamkan modal hingga USD36 juta untuk sektor tekstil dan garmen di Tegal, Jawa Tengah.

Selanjutnya, keempat, Taekwang Industrial akan membangun industri alas kaki senilai USD100 juta di Subang dan Bandung, Jawa Barat. Kelima, World Power Tech dengan mitra lokalnya PT NW Industries yang berinvestasi sebesar USD85 juta untuk pengembangan industri manufaktur turbin dan boiler di Bekasi, Jawa Barat. Serta keenam, InterVest dengan Kejora Ventures yang menamamkan modalnya USD100 juta untuk jasa pembiayaan startup (modal ventura) di DKI Jakarta.

"Sejumlah perusahaan lainnya, seperti Cheil Jedang, Lotte Group, Posco, dan Hyundai Group juga komit untuk terus meningkatkan investasinya di Indonesia," ungkap Airlangga.

Apalagi, industri otomotif, kimia serta tekstil dan pakaian merupakan sektor yang diprioritaskan pengembanggannya agar menjadi pionir dalam penerapan revolusi industri keempat sesuai Making Indonesia 4.0. 

"Indonesia juga menyambut hasil positif dari the 3rd Inter-Korean Summit di Pyongyang baru-baru ini. Kami berharap momentum penting tersebut dapat membawa era baru untuk kedamaian, stabilitas, kemakmuran dan mendukung semenanjung Korea agar bebas dari ancaman senjata nuklir. Indonesia juga siap berkontribusi untuk penegakan kedamaian dan kemakmuran di wilayah tersebut," tutup Menperin. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat

Selasa, 23 April 2024 - 14:13 WIB

Perjalanan Sastra Agoda: Tujuh Destinasi Sempurna yang Membuat Cerita Lebih Hidup

Dalam rangka merayakan Hari Buku Sedunia, Agoda mengubah perjalanan fantasi menjadi petualangan nyata, mengundang para penggemar sastra untuk menjelajahi lokasi-lokasi inspiratif dari buku-buku…

Acer serahkan bibit mangrove ke SeaSoldier di Tanggerang

Selasa, 23 April 2024 - 13:59 WIB

Acer Indonesia Tanam Ribuan Mangrove

Sebagai bentuk perwujudan komitmen berkelanjutan perusahaan dalam melestarikan lingkungan, Acer Indonesia hari ini memulai penanaman ribuan mangrove, yang merupakan bagian dari rangkaian perayaan…

Bitcoin

Selasa, 23 April 2024 - 13:56 WIB

Kenapa Harga Bitcoin Selalu Fluktuasi? Inilah 7 Alasan Utamanya!

Harga Bitcoin dipasaran selalu mengalami perubahan. Kondisi naik dan turun harga Bitcoin ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi para investor untuk menganalisa setiap perubahan dan mencari…

Presiden Prabowo dan Wapres Gibran

Selasa, 23 April 2024 - 13:08 WIB

Hormati Putusan MK, Persis Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran

Usai melalui berbagai rangkaian sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI) memutuskan sengketa Pemilihan Presiden 2024 yang menolak permohonan…

Tinjau Proyek Pembangunan Tol Bayung Lencir- Tempino Seksi 3 , Meteri PUPR Apresiasi Kinerja Hutama Karya

Selasa, 23 April 2024 - 12:31 WIB

Tinjau Proyek Pembangunan Tol Bayung Lencir- Tempino Seksi 3 , Meteri PUPR Apresiasi Kinerja Hutama Karya

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Bayung - Lencir - Tempino Seksi 3 garapan PT Hutama Karya (Persero)…