ASPSI Desak Pemerintah Wajibkan IPS Dongkrak Kebutuhan Susu Dalam Negeri

Oleh : Ridwan | Senin, 13 Februari 2017 - 12:15 WIB

Ilustrasi peternakan sapi perah. (AFP Photo/Ahmad Zamroni)
Ilustrasi peternakan sapi perah. (AFP Photo/Ahmad Zamroni)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Para peternak sapi perah mengapresiasi upaya pemerintah mengekspor susu sapi cair asal Indonesia.

Negara-negara ASEAN menjadi potensi pasar ekspor susu sapi perah. Sebab rata-rata negara di kawasan ASEAN tidak memiliki sentra produsen sapi perah.

"Peluang itu hanya dapat diraih jika pemerintah dapat mewajibkan Industri Pengolah Susu (IPS) menyerap susu lokal sebagai syarat impor bahan baku susu" ungkap Ketua Umum Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI), Agus Warsito melalui pesan singkatnya kepada INDUSTRY.co.id  di Jakarta (13/2/2017).

Total kebutuhan untuk konsumsi susu sapi nasional pada tahun 2015 sebesar 3.838.215 ton per tahun. Produksi susu segar dalam negeri saat ini baru mencapai 22 % dari kebutuhan, sementara 78% harus dipenuhi dari impor.

Rendahnya kontribusi susu lokal untuk memenuhi kebutuhan susu nasional disebabkan tidak adanya kewajiban bagi IPS untuk menyerap susu lokal.

"Potensi ekspor susu sapi lokal sangat besar, kami sangat mendukung langkah pemerintah yang segera mendorong IPS dalam negeri untuk mengekspor hasil olahan mereka ketimbang hanya mengandalkan pasar dalam negeri," terangnya.

Peluang pasar ekspor itu tidak bisa dinikmati oleh peternak sapi perah lokal. Sebab selama ini, IPS memenuhi kebutuhan bahan baku susunya justru dari impor susu mencapai hampir 80% per tahun.

Saat ini harga susu segar dari peternak berada dikisaran Rp 4.500 per liter, sedangkan untuk harga idealnya Rp 7.000 per liter. Diharapkan dengan ekspor susu segar dapat mendongkrak harga susu nasional.

IPS saat ini  tidak memiliki kewajiban sama sekali untuk menggunakan bahan baku susu segar lokal. Artinya untuk memenuhi kebutuhan produksinya, pabrikan dengan bebas dapat menggunakan 100% susu bubuk dari impor.

"Peluang pasar ekspor susu segar itu hanya dinikmati industri saja, sementara bisnis peternak sapi perah semakin sulit berkembang karena tidak difasilitasi pemerintah," tambah Agus

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Pimpin Upacara HUT Ke-78 TNI AU

Rabu, 24 April 2024 - 04:29 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Pimpin Upacara HUT Ke-78 TNI AU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin Upacara HUT Ke-78 TNI AU, bertempat di Lapangan Dirgantara Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, Jawa Tengah, Senin (22/4/2024).

Menhan Prabowo Subianto Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Singapura

Rabu, 24 April 2024 - 03:52 WIB

Menhan Prabowo Subianto Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Singapura

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan The Minister For Foreign Affairs of Singapore (Menteri Luar Negeri Singapura) H.E Mr. Vivian Balakrishnan yang didampingi…

ASOPS Dankormar Buka Rekernisops 2024

Rabu, 24 April 2024 - 03:45 WIB

ASOPS Dankormar Buka Rekernisops 2024

Rapat Kerja Teknis Staf Operasi Korps Marinir Tahun 2024, secara resmi saya nyatakan dibuka oleh Asisten Operasi Komandan Korps Marinir (Asops Dankormar) Kolonel Marinir Nanang Saefullah, S.E.,…

Pengukuhan Nia Kurnia sebagai Bunda Literasi Sumenep di acara Madura Writers Readers Festival 2024.

Selasa, 23 April 2024 - 23:38 WIB

Bupati Sumenep Buka Acara Madura Writers Readers Festival

Selain disemarakkan dengan kehadiran para penggerak literasi budaya, serta bazar buku murah, di Madura Writers Readers Festival 2024 juga diselenggarakan pengukuhan Nia Kurnia sebagai Bunda…

Strategi pemasaran (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 22:57 WIB

Strategi Dalam Mempengaruhi Perilaku Pembelian Pelanggan

Dalam pasar yang kompetitif saat ini, memahami dan mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan sangat penting agar bisnis dapat berkembang. Dengan munculnya teknologi baru dan berkembangnya preferensi…