Kepala BNPT Tegaskan Aksi Teror Bukan Rekayasa

Oleh : Herry Barus | Minggu, 23 September 2018 - 07:00 WIB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius menegaskan bahwa aksi teror yang beberapa kali terjadi bukanlah hasil rekayasa sebagaimana dipropagandakan di media sosial.

"Bapak-bapak dan ibu-ibu ini termakan hoaks juga karena mendapatkan info tersebut dari media sosial," kata Suhardi dalam Silaturahmi Nasional Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional yang diikuti para pembina rohani Islam dari kantor kementerian/nonkementerian, TNI/Polri, dan BUMN, Sabtu (22/9/2018)

Dalam sesi tanya jawab ada beberapa peserta yang mempertanyakan informasi yang beredar luas di masyarakat melalui media sosial bahwa aksi terorisme yang terjadi di Indonesia adalah rekayasa elit politik ataupun aparat.

Menanggapi pertanyaan itu, Kepala BNPT menyatakan bahwa merekayasa aksi teror dengan mengorbankan orang begitu banyak sangat tidak masuk akal.

"Tidak mungkin mengorbankan aparat atau kawan sendiri untuk melakukan aksi teror itu. Sangat berdosa sekali kalau kami melakukan itu," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Suhardi, perlu informasi atau berita yang benar dan pemahaman yang cukup untuk mengetahui kejadian teror itu secara utuh, terutama bagi mereka yang menjadi panutan publik.

Kepala BNPT berharap informasi dan masukan yang ia sampaikan membuat pembina rohani Islam mempunyai pengetahuan yang cukup untuk dibagikan di lingkungan tempat kerja masing-masing.

"Supaya tetap sejuk. Kita jalankan ajaran kita dengan baik, tapi juga tidak melupakan kebinekaan yang kita miliki dan jati diri bangsa kita ini," kata mantan Sekretaris Utama Lemhanas RI ini.

Ketua Umum Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional Prof KH Ridwan Muhammad Yusuf mengatakan anggapan bahwa aksi teror merupakan rekayasa memang harus diluruskan.

Ia berharap seluruh organisasi umat Islam, apapun bentuknya, memahami cara menghalau radikalisme dan terorisme agar tidak memasuki organisasi masing-masing.

"Karena radikalisme, terorisme itu bisa menghancurkan kita. Tidak ada ajaran agama yang mengarah kepada kekerasan yang seperti itu," katanya. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…