Obligasi Diperkirakan Menguat Terbatas

Oleh : Wiyanto | Kamis, 20 September 2018 - 08:36 WIB

Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)
Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - Meski pergerakan pasar obligasi dalam negeri dapat bertahan dari sentimen pelemahan Rupiah namun, perlu diwaspadai imbasnya. Apalagi jika laju imbal obligasi AS kembali meningkat. Masih adanya kekhawatiran akan potensi perang dagang dapat membuat imbal hasil obligasi AS bergerak naik.

"Tetap cermati dan waspadai terhadap potensi pelemahan kembali," ujar analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (20/9/2018).

Ia katakan meski pergerakan Rupiah kembali melemah namun, tampaknya tidak banyak berimbas pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri yang kembali mampu melanjutkan pergerakan positifnya. Pelaku pasar melihat berkurangnya kenaikan imbal hasil obligasi AS sebagai peluang untuk kembali masuk. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 5,82 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun 9,75 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun 8,60 bps.

Ia bilang, laju pasar obligasi cenderung tertahan kenaikannya. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo 5 tahun dengan harga 90,53% memiliki imbal hasil 8,11% atau turun 0,12 bps dari sebelumnya di harga 89,95% memiliki imbal hasil 8,26%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo 20 tahun dengan harga 87,88% memiliki imbal hasil 8,81% atau turun 0,08 bps dari sehari sebelumnya di harga 86,74% memiliki imbal hasil 8,94%.

Pada Rabu (19/9), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,63 bps di level 106,60 dari sebelumnya di level 105,93. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,26 bps di level 103,46 dari sebelumnya di level 103,20. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 8,26% dari sebelumnya di level 8,32% dan US Govnt bond 10Yr di level 3,05% dari sebelumnya di level 3,02% sehingga spread di level kisaran 520,7 bps lebih rendah dari sebelumnya 530 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung menurun. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 10,08%-10,12%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,86%-10,87%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,95%-11,97%, dan pada rating BBB di kisaran 14,48%-14,65%.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

IFG Life

Kamis, 25 April 2024 - 06:55 WIB

Perempuan Indonesia Kian Menunjukan Peran Strategis di Sektor Asuransi

Peran perempuan dalam industri asuransi di Indonesia semakin penting dan strategis, baik sebagai konsumen, maupun karyawan dan pengambil keputusan. Jenjang karir semakin terbuka, kendati masih…

Kedua kiri : Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko Ketiga kiri: Asisten Deputi Bidang Jasa Asuransi dan Dana Pensiun Kementerian BUMN Hendrika Nora Osloi Sinaga tengah : Komisioner Komisi Informasi Pusat Samrohtunnajah Ismail

Kamis, 25 April 2024 - 06:47 WIB

Perkuat Implementasi Keterbukaan Informasi, IFG Bersama Lima BUMN Selenggarakan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik

Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan,dan Investasi berkomitmen mendukung implementasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) secara berkelanjutan dalam rangka penerapan…

Panglima TNI Pimpin Apel Bersama Wanita TNI Tahun 2024

Kamis, 25 April 2024 - 06:23 WIB

Panglima TNI Pimpin Apel Bersama Wanita TNI Tahun 2024

Apel Bersama Wanita TNI kembali digelar dalam rangka Hari Kartini Tahun 2024 yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Evi…

Dankormar Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi Terima Paparan Alat Simulasi Pertempuran

Kamis, 25 April 2024 - 06:12 WIB

Dankormar Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi Terima Paparan Alat Simulasi Pertempuran

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr. Opsla., CHRMP., CRMP., didampingi Wadan Kormar Brigjen TNI (Mar) Suherlan, menerima paparan dan demo dari…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024

Kamis, 25 April 2024 - 05:33 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024

Kesehatan TNI harus menjadi besar tangguh dan mandiri, baik dari segi sumber daya manusia, sarana dan prasarana maupun sistem metodanya sehingga dapat menghasilkan kinerja yang optimal dalam…