Rupiah Melemah, Industri Pelayaran Tertekan

Oleh : Ridwan | Rabu, 19 September 2018 - 09:05 WIB

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto (Foto: Dok. Kadin Indonesia)
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto (Foto: Dok. Kadin Indonesia)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menekan kinerja sektor logistik, termasuk industri pelayaran. Pasalnya, sektor ini lebih banyak melakukan transaksi dan pembayaran lainnya dalam dolar AS. Alhasil, sektor ini perlu mengambil langkah efisiensi secara ketat.

Hal tersebut disampaikan Carmelita Hartoto, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan yang juga merupakan Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) di Jakarta (18/9).

“Pendapatan kami banyak dalam Rupiah tetapi pengeluaran operasional banyak dalam dolar AS, dalam hal ini seperti spare part jadi kami harapkan ke depan industri kita dibangun lebih cepat dan berikan kemudahan-kemudahan kepada pengusaha yang ingin membangun industri di daerah,” papar Carmelita.

Menurutnya banyak spare part yang didatangkan dari luar negeri dan dibeli dalam dolar AS karena ketidaktersediaan di dalam negeri.

Hal ini yang membuat ada selisih kurs, karena pendapatan dalam Rupiah tetapi pengeluaran dalam Dolar AS, oleh karena itu dirinya meminta pemerintah menumbuh kembangkan industri penopang logistik.

“Kami galakkan supaya industri dibangun sesegera mungkin, misalnya itu seperti mur dan baut yang kecil saja itu masih dari luar negeri, itu industrinya tidak ada disini jadi harus beli dari luar,” lanjutnya.

Namun dirinya yakin dengan fokus pemerintah saat ini untuk mengembangkan poros maritim dunia maka industri yang berkaitan dengan logistik dan supply chain ke depan juga akan baik.

Yang jelas, dirinya berharap pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan bagi pelaku logistik agar bisnisnya tetap berkembang.

Sejauh ini sekitar 90% pengapalan barang ekspor impor menggunakan kapal asing yang dibayar menggunakan dolar AS. Dengan demikian, saat rupiah melemah maka ongkos logistik jadi beban tambahan. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Happy Salma bersama tim dari Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek dan tim produksi sebelum pementasan konser musikal bertajuk Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai.

Kamis, 25 April 2024 - 00:57 WIB

Terinspirasi Program Merdeka Belajar Kemendikbudristek, Happy Salma Gelar Konser Musikal

Konser musikal bertajuk Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai itu digelar Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek yang berkolaborasi dengan Titimangsa dan SMKN 2 Kasihan (SMM Yogyakarta)…

Krisdayanti kenalkan produk bulu mata palsu Lavie Beauty X Krisdayanti.

Kamis, 25 April 2024 - 00:31 WIB

Tak Sarankan Extention Bulu Mata, Krisdayanti Luncurkan Bulu Mata Palsu Karyanya

Setelah puluhan tahun selalu menggunakan bulu mata palsu, akhrinya Krisdayanti mengenalkan bulu mata palsu karyanya sendiri, Lavie Beauty X Krisdayanti.

Penandatanganan kerjasama RS Premier Bintaro dengan BMW Indonesia.

Rabu, 24 April 2024 - 23:32 WIB

Kolaborasi RS Premier Bintaro dan BMW Indonesia Tingkatkan Patien Experience

Penandantanganan menghasilkan kolaborasi RSPB dengan BMW Indonesia dalam menyediakan layanan kesehatan premium pengantaran pasien pasca operasi kasus bedah orthopedi dan bedah vaskular.

#bluBuatBaik Waste Station sudah tersebar di 7 lokasi strategis.

Rabu, 24 April 2024 - 23:16 WIB

Hari Bumi, Ini Langkah Kecil Memilah Sampah Untuk Bumi Lebih Sehat

blu by BCA Digital turut memfasilitasi dengan membangun sarana seperti Waste Station dan mengintegrasikan aplikasi Rekosistem x blu untuk mendorong perubahan kebiasaan dalam mengelola sampah…

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).