Perkuat Struktur Manufaktur, RI-Ceko Kolaborasi Tingkatkan Investasi dan Ekspor

Oleh : Ridwan | Senin, 17 September 2018 - 19:50 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Ketua Senat Republik Ceko Milan Stech (Foto: Dok. Kemenperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Ketua Senat Republik Ceko Milan Stech (Foto: Dok. Kemenperin)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Indonesia dan Ceko tengah menjajaki peluang kerja sama ekonomi khususnya di sektor industri. Potensi kolaborasi kedua negara ini akan dilakukan melalui upaya peningkatan investasi dan ekspor sehingga diharapkan dapat memperkuat struktur manufaktur dan memperbaiki neraca perdagangan nasional.

"Kami mengharapkan dukungan Ceko dalam upaya mempercepat negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa. Sebelumnya, Bapak Presiden Jokowi dan PM Australia telah melakukan finalisasi Indonesia-Australia CEPA," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Ketua Senat Republik Ceko Milan Stech di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (17/9/2018).

Menperin meyakini, apabila kerangka kemitraan bilateral yang komprehensif tersebut terjalin, bakal mendongkrak ekspor produk RI yang signifikan ke Ceko.

"Beberapa produk manufaktur kita yang punya potensi menembus pasar Ceko, antara lain tekstil dan pakaian, alas kaki, furnitur berbasis kayu, serta pulp dan kertas," sebutnya.

Menperin pun menyampaikan, pihaknya berupaya menarik investor Ceko untuk menanam modalnya di Indonesia pada sektor industri pengolahan karet. Hal ini selangkah dengan potensi Indonesia termasuk dalam jajaran produsen crumb rubber (karet remah) terbesar di dunia.

"Sementara Ceko punya industri pengolahan karet yang cukup berdaya saing seperti pabrik ban," ungkapnya.

Di samping itu, lanjut Airlangga, Indonesia memiliki industri kereta api yang sudah mampu memproduksi berbagai komponen dan infrastruktur perkeretaapian. Misalnya, rolling stock, trek rel, hingga sistem persinyalan. Ini menjadi peluang kolaborasi di kedua negara untuk saling transfer teknologi.

“Indonesia dapat dijadikan basis pengembangan industri kereta api. Sejumlah negara seperti Australia, Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, dan Sri Lanka telah memesan dan mengimpor kereta api dari Indonesia," paparnya.

Apalagi, Indonesia sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur transportasi guna memperkuat konektivitas termasuk di dalamnya pembuatan kereta api, mass rapid transit (MRT), dan light rail transit (LRT) yang memerlukan teknologi perkeretaapian yang maju.

"Ceko sebagai salah satu negara yang punya teknologi canggih tersebut," ujarnya.

Sektor lainnya yang juga dijajaki untuk bisa dikerjasamakan kedua negara, yakni industri farmasi. Saat ini, Indonesia termasuk negara yang memiliki program jaminan kesehatan terbesar.

"Selain itu, industri farmasi Indonesia tengah memulai pengembangan lebih lanjutnya," imbuh Airlangga.

Peluang investasi selanjutnya ada di teknologi mini hydro, yang merupakan bagian dari penyediaan energi terbarukan di remote area dan merupakan peluang yang siap digarap di Indonesia. 

Untuk memberikan keyakinan kepada para pelaku industri Ceko, Menperin menegaskan, Pemerintah Indonesia berkomitmen menciptakan iklim usaha yang kondusif. Hal ini seiring dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 dalam menyiapkan strategi dan arah yang jelas untuk memasuki era revolusi industri geneasi keempat.

Salah satu program strategisnya, yakni memberikan insentif fiskal. Nantinya ada insentif untuk inovasi hingga 20 tahun serta skema tax allowance untuk inovasi hingga 200 persen.

"Ini tentu sangat membantu industri yang berproduksi untuk pasar dalam negeri maupun untuk Asean Community," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Milan Stech menuturkan, beberapa peluang kerja sama industri tersebut sangat menarik dikembangkan bagi pihak Ceko. "Kami punya anggota Kadin mencapai 15.000 dari berbagai sektor usaha," ucapnya.

Stech pun menyebutkan, Ceko telah memiliki beberapa sektor manufaktur unggulan di kancah global, seperti industri otomotif, pesawat terbang, dan logistik.

"Kami juga sudah memproduksi kereta dengan kecepatan 200 km/jam yang berkualitas dengan harga yang terjangkau," ungkapnya.

Menurut Stech, Cekk juga memiliki industri komponen medis dan farmasi. Sedangkan terkait hidroenergi, Stech menanggapi, itu merupakan peluang yang menarik dan kami punya banyak hal yang bisa ditawarkan. Ceko telah menerapkan teknologi canggih di bidang hidroenergi, yang produknya sudah diekspor.

Menurut catatan Kementerian Perindustrian, pada tahun 2017, total transaksi perdagangan RI-Ceko mencapai USD265,68 juta atau mengalami peningkatan sebesar 12 persen dibanding periode lima tahun sebelumnya. Sementara itu, selama tahun 2010-2015, total nilai investasi Ceko di Indonesia mencapai USD34,35 juta.

Sedangkan, pada 2016-2017, investasi Ceko di sektor manufaktur mencapai USD499,5 ribu untuk tiga proyek yang meliputi industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronika.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Girl grup Arize rilis single keempat, Say Yes.

Sabtu, 20 April 2024 - 08:10 WIB

Formasi Baru, Girl Grup Arize Percaya Diri Rilis Single Say Yes

Dalam single Say Yes, girl grup Arize tampil dalam formasi baru. Berempat dengan beberapa diantaranya wajah baru yang memiliki kemampuan saling melengkapi.

Sabtu, 20 April 2024 - 07:24 WIB

Leet Media Luncurkan “Pertamina Renjana Cita Srikandi” yang disupport oleh Pertamina, Siap Dukung Pemberdayaan Perempuan

Dalam rangka mendorong pemberdayaan perempuan Indonesia, Leet Media dengan bangga mempersembahkan Pertamina Renjana Cita Srikandi, yang akan dilaksanakan pada tanggal 17-19 Mei 2024 di Senayan…

Omega Hotel Management Segera Meluncurkan Restoran Indonesia "Ramela - Cultural Taste of Indonesia"

Sabtu, 20 April 2024 - 06:12 WIB

Omega Hotel Management Segera Meluncurkan Restoran Indonesia "Ramela - Cultural Taste of Indonesia"

Omega Hotel Management dengan bangga akan segera meluncurkan restoran terbaru mereka yang menampilkan kekayaan kuliner Indonesia, "Ramela - Cultural Taste of Indonesia". Restoran ini akan menjadi…

Aslog Dankormar Tandatangani Naskah Memorandum

Sabtu, 20 April 2024 - 05:12 WIB

Aslog Dankormar Tandatangani Naskah Memorandum

Menjelang acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Asisten Logistik Komandan Korps Marinir (Aslog Dankormar) dilaksanakan memorandum Serah Terima Jabatan dari pejabat lama Kolonel Marinir Tri Subandiyana,…

Menhan Prabowo Subianto Terima Kunjungan Mantan PM Inggris Raya Tony Blair Diskusi Isu Global

Sabtu, 20 April 2024 - 05:04 WIB

Menhan Prabowo Subianto Terima Kunjungan Mantan PM Inggris Raya Tony Blair Diskusi Isu Global

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri Inggris Raya (1997-2007) dan Executive Chairman Tony Blair Institute, Mr. Tony Blair, di Kementerian Pertahanan, Jakarta,…