Kemenperin: Industri 4.0 Mampu Turunkan Biaya Produksi

Oleh : Ridwan | Sabtu, 15 September 2018 - 12:10 WIB

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ngakan Timur Antara menyampaikan, langkah akselerasi penerapan industri 4.0 adalah mulai dari sosialisasi untuk menjadikan agenda nasional hingga menyiapkan kompetensi SDM dan infrastruktur digital.

"Kuncinya industri 4.0 itu antara lain SDM dan infrastruktur digital. Sementara teknologi diperlukan guna membangun konektivitas yang terintegrasi," ujar Ngakan di Jakarta, Sabtu (15/9/2018). 

Menurutnya, revolusi industri 4.0 merupakan lompatan besar di sektor manufaktur, dengan pemanfaatan teknologi otomatisasi tinggi yang ditopang infrastruktur berbasis internet. Tidak hanya dalam proses produksi, melainkan juga di seluruh rantai nilai proses produksinya.

Lebih lanjut, industri 4.0 dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sehingga akan terjadi penurunan biaya produksi. Hal ini dapat menyebabkan harga produk tersebut turun, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya beli dan mudah dijangkau bagi kalangan berpendapatan rendah.

"Dari pengalaman industri yang menerapkan industri 4.0, efisiensinya sangat tinggi antara 20 -30 persen. Ini tergantung dari sektor industrinya," ungkapnya.

Ngakan juga menyampaikan, implementasi Making Indonesia 4.0 yang sukses akan mampu mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil sebesar 1-2 persen per tahun, sehingga pertumbuhan PDB per tahun akan naik dari baseline sebesar 5 persen menjadi 6-7 persen selama tahun 2018-2030.

Selain itu, rasio ekspor netto akan meningkat kembali sebesar 10 persen terhadap PDB. Kemudian, terjadi peningkatan produktivitas dengan adopsi teknologi dan inovasi, serta mewujudkan pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 10 juta orang pada tahun 2030.

"Aspirasi besar yang ditetapkan, yakni  menjadikan Indonesia masuk pada jajaran 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030," imbuh Ngakan. 

Guna mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan tersebut, pada tahap awal implementasi Making Indonesia 4.0, terdapat lima sektor industri yang diprioritaskan pengembangannya untuk menjadi pionir, yakni industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta elektronika.

Ngakan menambahkan, masyarakat tak perlu khawatir dengan penerapan industri 4.0, karena bukan untuk mengurangi tenaga kerja. Tetapi justru sebaliknya, apabila anak-anak muda dipersiapkan dengan meningkatkan keterampilannya, akan memberi peluang lebih besar dalam menyerap tenaga kerja.

"Mereka tidak perlu kerja ke kantoran, ke mana-mana. Dengan menjadi ahli desain, mereka bisa bekerja di rumahnya sendiri. Melalui peralatan komputernya itu desainnya bisa dijual. Bisa menghasilkan produk di tempat yang tidak perlu besar, sehingga akan terjadi mass customize production. Jadi mereka bisa menghasil produk banyak sesuai pesanan dan sedikit sesuai selera masyarakat. Inilah yang akan membentuk kantong-kantong kerja yang baru," paparnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PointStar gelar acara “Iftar Insights: Understand Retail Business Continuity & Operational Challenges during Ramadan”.

Jumat, 29 Maret 2024 - 00:47 WIB

PointStar Dukung Pemerintah Capai Target Pertumbuhan Lewat Transformasi Digital

PointStar berkomitmen untuk menyediakan solusi teknologi yang inovatif dan terdepan untuk membantu perusahaan ritel menghadapi tantangan perekonomian global dan lokal.

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:44 WIB

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Jakarta – Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital.

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:27 WIB

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Jakarta – Bank DKI kembali meraih apresiasi dari lembaga independen, kali ini dari media The Iconomics sebagai Indonesia Best 50 CEO pada Kategori Bank Daerah, yang diserahkan langsung pada…

Studi Klinis SANOIN dan P&G Health atasi anemia.

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:06 WIB

SANOIN dan P&G Health Lakukan Studi Klinis Atasi Anemia

Beberapa temuan dari studi klinis SANOIN terbaru yang didukung P&G Health dan dilakukan oleh para pakar kesehatan terkemuka, menunjukkan efikasi dari suplementasi zat besi dengan Sangobion

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia FM Venusiana R. bersama Kepala LKPP Hendar Prihadi

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:48 WIB

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) luncurkan Katalog Elektronik Versi 6 pada Kamis (28/3) di Jakarta. Inovasi terbaru yang dibangun untuk meningkatkan performa sistem…