Dihadapan Pengusaha Korsel, Menperin Beberkan Keunggulan Ekonomi Hingga Industri Nasional

Oleh : Ridwan | Selasa, 11 September 2018 - 12:15 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenperin)

INDUSTRY.co.id - Seoul, Menteri Perindustrian Airlangga menyampaikan sejumlah perkembangan baik ekonomi Indonesia dan keunggulan sektor industri nasional kepada para investor Korea Selatan dalam ajang Indonesia-Korea Business and Investment Forum 2018.

"Indonesia adalah negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, yang telah memetakan pertumbuhan ekonomi sejak berhasil mengatasi krisis keuangan Asia pada akhir tahun 90-an,"ungkap Menperin di Seoul, Korea Selatan (10/9/2018) waktu setempat. 

Pada triwulan II tahun 2018, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,27 persen, naik 4,21 persen dibanding triwulan I-2018. Di kuartal kedua tahun ini menjadi pertumbuhan tertinggi pada periode yang sama sejak tahun 2014. Sementara, triwulan II tahun lalu berada di angka 5,01 persen.

“Sektor industri manufaktur konsisten menjadi pendorong utama pada perekonomian Indonesia yang berkontribusi lebih dari 20 persen terhadap PDB nasional," tutur Menperin.

Adapun kinerja tertinggi dari sektor manufaktur pada kuartal II-2018, yakni industri plastik dan karet yang tumbuh 11,85 persen, diikuti industri makanan dan minuman (8,67%), industri kulit dan alas kaki (11,38%), serta industri tekstil dan pakaian (6,39%).

“Berdasarkan laporan tahunan Bank Dunia terbaru, peringkat Indonesia meningkat dari ke-91 tahun 2016 menjadi ke-72 pada 2017 di antara 190 negara dalam penilaian kemudahan melakukan bisnis," kata Airlangga. 

Bahkan, lanjutnya, Indonesia diakui sebagai salah satu Top Improvers dengan posisi berada di atas India, Brasil, dan Filipina.

Selain itu, Global Competitiveness Report menunjukkan, peringkat indeks daya saing Indonesia naik dari tingkat ke-41 pada tahun 2016-2017 menjadi posisi ke-36 periode 2017-2018 di antara 137 negara.

"Berbagai lembaga pemeringkat internasional juga telah meningkatkan status Indonesia ke tingkat layak investasi, seperti Moody's, Fitch, JCR, R&I, serta Standard & Poor. Ini capaian yang sangat positif," imbuhnya.

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia membuka kemudahan jalan bagi arus masuk investasi dengan terus menciptakan iklim usaha yang kondusif.

“Sejak 2015, pemerintah saat ini aktif mempromosikan paket-paket kebijakan ekonomi. Intinya, agar proses birokrasi lebih sederhana dan penegakkan hokum yang lebih baik," tegas Menperin. 

Dalam upaya mendorong investor di Indonesia menambah penanaman modalnya, pemerintah juga telah memberikan sejumlah insentif fiskal, seperti tax holiday, tax allowance, dan fasilitas bea masuk. 

"Bahkan, akan ada skema super deductible tax untuk industri yang melakukan kegiatan inovasi dan vokasi," tuturnya.

Kemudian, pemerintah memperbaiki tata cara perizinan baik yang dilakukan di tingkat pusat maupun di daerah. Saat ini, sudah disiapkan tata cara perizinan dengan menggunakan mekanisme Online Single Submission (OSS), imbuhnya. Selain itu, Kemenperin mendukung akselerasi peningkatan kompetensi sumber daya manusia industri melalui program pelatihan dan pendidikan vokasi.

Kementerian Perindustrian mencatat, sepanjang semester I-2018, penanaman modal dalam negeri (PMDN) dari sektor industri berada di angka Rp46,2 triliun. Sedangkan, penanaman modal asing (PMA) dari sektor industri mampu menembus hingga USD5,6 miliar atau Rp75,8 triliun.

Adapun kontribusi PMDN tertinggi dari sektor manufaktur, di antaranya industri makanan sebesar 47,50 persen (senilai Rp21,9 triliun), industri kimia dan farmasi 14,04 persen (Rp6,4 triliun), serta industri logam, mesin, dan elektronika 12,70 persen (Rp5,8 triliun). 

Selanjutnya, kontribusi PMA tertinggi dari sektor manufaktur, yakni antara lain industri logam, mesin, dan elektronika sebesar 39,69 persen (USD2,2 miliar), diikuti industri kimia dan farmasi 18,84 persen (USD1,1 miliar), serta industri makanan 10,41 persen (USD586 juta).

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…