Prasetya Mulia Buka Prodi Bisnis Pariwisata

Oleh : Hariyanto | Jumat, 10 Februari 2017 - 13:59 WIB

Prasetya Mulya
Prasetya Mulya

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Prasetiya Mulya, yang hampir selama 35 tahun mengelola pendidikan bisnis dan manajemen di Indonesia, membuka program studi (prodi) Bisnis Pariwisata (Hospitality Business), Kamis (9/2/2017) ini.

Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Djisman S.Simandjuntak meresmikan pembukaan prodi dengan seminar bertajuk Tourism Higher Education in Facing Global Business Challenges (Pendidikan Tinggi Pariwisata Menghadapi Tantangan Bisnis Global) di Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya, Kampus Cilandak. Salah satu pembicara seminar hadir Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif di era Kabinet Indonesia Bersatu II.

“Saya sangat menghargai pertumbuhan industri pariwisata yang semakin besar jumlahhya di dunia. Layanan leisure ini memang dulu lebih ke arah hedonis sifatnya, bahkan cenderung ke sensual leisure. Namun ada gerakan besar sekarang ini yang menjadikan pariwisata sebagai kultur,” jelas Djisman.

Mantan ekonom senior CSIS ini berpendapat, pariwisata yang sekarang ini berkembang dan turut andil dalam perkembangan hidup manusia perlu terus didalami.

 “Inilah yang disebut eudaimonia (dari bahasa Latin “spirit kebaikan”) services. Layanan eudemonia ini semakin besar sekarang ini, yang dengan begitu membutuhkan banyak SDM andal di bidangnya,” katanya seraya menambahkan berbagai persoalan pariwisata di Indonesia yang membutuhkan pendalaman ilmu khusus dan menyeluruh, mengingat beberapa pertanyaan di dekade silam tentang keilmuan pariwisata yang cakupannya begitu luas, dan tidak spesifik.

Pendapat Djisman dipertegas I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata yang juga hadir sebagai pembicara.

“Iya benar, (pariwisata) ini adalah ilmu. Dan kita punya banyak tugas untuk mengembangkan  ilmu ini,” ungkap Pitana seraya menambahkan selama ini masih jarang pekerja profesional pariwisata yang berlatar belakang pendidikan tinggi spesifik pariwisata.

Bidang turisme memang baru diakui sebagai ilmu yang perlu diajarkan di Indonesia di tahun 2008. “Bandingkan di negara-negara maju yang sudah lama menggeluti ilmu ini dan membangun industri pariwisata mereka yang maju pesat,” jelas Agus W. Soehadi, Dekan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya menambahkan pernyataan Djisman.

Tren Pariwisata Dunia

Dekan universitas yang awalnya sekolah bisnis yang didirikan oleh para pengusaha  terkemuka Indonesia ini memaparkan kurikulum yang akan dikembangkan di prodi Pariwisata Prasetiya Mulya, yang diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan pariwisata Tanah Air. Khususnya menjawab tantangan global perkembangan teknologi yang semakin kompleks memengaruhi sistem pengelolaan pariwisata saat ini.

Menurutnya, tren pariwisata di dunia diwarnai empat fenomena penting. “Pertama, komoditisasi lebih besar, yang semakin menantang beberapa pengelola pariwisata karena ruang kegiatan yang lebih luas. Kedua, Ekonomi Berbagi (sharing economy) yang di beberapa tempat memporak-porandakan sistem pemasaran pariwisata konvensional. Ketiga, kemajuan teknologi yang memacu peningkatan dan pengembangan pariwisata, antara lain pemanfaatan Big Data Analysis untuk mendalami perilaku konsumen pariwisata.

Dan keempat, generasi milenial yang merupakan segmentasi pasar yang menarik,” jelas Agus.

Kurikulum 3 Pilar

Menurut Agus, Prasetiya Mulya tak akan lepas dari ciri khas institusi yang telah lama bergelut dalam pendidikan bisnis di Indonesia dalam mendesain kurikulum prodi baru ini.

“Kita ingin mengambil posisi dengan menawarkan 3 pilar dasar dalam kurikulum program studi pariwisata. Pertama, Learning Pathways yang akan menempatkan mahasiswa pada studi teori-teori dasar kepariwisataan yang terintegrasi dengan pengalaman nyata di lapangan.Kedua, Practical and management experience yang membekali mahasiswa dengan praktik-praktik nyata yang harus dialami langsung. Dan ketiga, Entrepreneural Learning yang mengasah mahasiswa untuk menjadi pengusaha-pengusaha pariwisata yang bukan hanya andal pada level-level dasar ilmu dan praktik industri pariwisata, tetapi juga menguasai kemampuan-kemampuan strategis manajerial,” kata Agus.

Menanggapi pembukaan prodi pariwisata Prasetiya Mulya, dengan mencermati,  perkembangan pariwisata dunia dan di Tanah Air, pada sesi akhir Mari Elka Pangestu menyimpulkan pentingnya pendidikan pariwisata.

“Ilmu pariwisata itu penting, agar ada perencanaan destinasi, demand dan market analysis, simply dan persiapan kapasitas daya ukur, dan kesiapan SDM yang mendahului semua, “ kata Mari.  

(Hry/ Robert).

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

InfoEkonomi.ID Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

Jumat, 29 Maret 2024 - 11:53 WIB

InfoEkonomi.ID Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

InfoEkonomi.ID, portal berita seputar ekonomi, keuangan dan bisnis sukses menggelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024, Kamis (28/3). Acara penghargaan yang menggandeng…

Media briefing Modal Rakyat Indonesia

Jumat, 29 Maret 2024 - 11:16 WIB

Enam Tahun Berkarya, Modal Rakyat Indonesia Terus Hadirkan Inovasi bagi Perekonomian Indonesia

Enam tahun perjalanan, namun semangat inovasi dan komitmen Modal Rakyat Indonesia terhadap kemajuan ekonomi Indonesia tetap membara. Modal Rakyat Indonesia terus menorehkan jejaknya sebagai…

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:37 WIB

Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

PEMERINTAH hendaknya segera memastikan kesiapan seluruh moda angkutan umum, baik darat, laut maupun udara, untuk melayani hampir 200 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik guna merayakan…

Ilustrasi mudik Lebaran - Dokumentasi Roojai.co.id

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:33 WIB

Ini Tips Roojai Agar Mudik Lebaran Tenang dan Nyaman Saat Cuaca Ekstrem

Jakarta- Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 6 April hingga 8 April 2024 mendatang. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghimbau pemudik…

Peringatan Nuzululqur'an 1445 H, Menteri Basuki: Al-Qur'an Sebagai Tuntunan Menjalankan Tugas

Jumat, 29 Maret 2024 - 10:20 WIB

Peringatan Nuzululqur'an 1445 H, Menteri Basuki: Al-Qur'an Sebagai Tuntunan Menjalankan Tugas

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan peringatan Nuzululqur'an 1445 H dan Berbuka Puasa Bersama Anak Yatim di Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (28/03/2024).…