Semester I-2018, Rugi PT Holcim Indonesia Membengkak Meski Pendapatan Naik 3,82 Persen

Oleh : Ridwan | Selasa, 04 September 2018 - 21:31 WIB

PT Holcim Indonesia Tbk (Foto Ist)
PT Holcim Indonesia Tbk (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT Holcim Indonesia Tbk mengumumkan kinerja keuangannya untuk periode semester pertama tahun 2018. Peningkatan konsumsi nasional membuat pertumbuhan Holcim mencatat peningkatan volume penjualan semen dan klinker sebesar 5.9% menjadi Rp 4,452 miliar.

Berdasarkan keterangan tertulisnya, capaian pertumbuhan penjualan di semester pertama tahun ini, membuat emiten berkode SMCB itu mengalami peningkatan volume penjualan. Kondisi itu didorong oleh tren pasar yang membaik.

"Kami mengapresiasi upaya pemerintah untuk melanjutkan pembangunan di seluruh wilayah negara, yang diharapkan akan mendorong potensi-potensi baru bermunculan seperti pada sektor perumahan, komersial, serta sarana dan pra sarana umum," ungkap Presiden Direktur Holcim Indonesia, Gary Schutz di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Menurut Gary, konsumsi semen secara nasional tercatat mengalami peningkatan hingga 30 juta ton pada semester pertama tahun 2018, atau naik 3% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Capaian tersebut dipengaruhi oleh peningkatan penjualan selepas masa libur Lebaran yang jatuh lebih awal dibandingkan tahun lalu.

Holcim mencatat peningkatan volume penjualan semen dan klinker sebesar 5.9% menjadi Rp 4,452 miliar pada enam bulan pertama tahun ini. EBITDA Operasional turun menjadi Rp 233 miliar karena beban dari kenaikan biaya energi untuk produksi per ton semen.

"Kedepan, Holcim menargetkan peningkatan harga jual dan pertumbuhan hingga 6% seiring membaiknya kondisi pasar, dengan kemudahan kredit yang akan mendorong sentimen positif kepemilikan properti dan kebutuhan semen," tegasnya. 

Berdasarkan laporan keuangan Holcim yang dipublikasikan kemarin, pendapatan emiten semen ini naik 3,82% menjadi Rp 4,45 triliun pada semester I tahun ini ketimbang Rp 4,29 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Beban pokok penjualan SMCB naik sebesar 6,78% menjadi Rp 3,91 triliun dari sebelumnya Rp 3,67 triliun. Alhasil, laba kotor Holcim Indonesia turun 13,59% menjadi Rp 537,38 miliar dari sebelumnya Rp 621,91 miliar.

Rugi periode berjalan SMCB meningkat 23,72% menjadi Rp 539,27 milliar, dibanding periode sebelumnya Rp 435,86 miliar.

Pada akhir Juni, SMBC memiliki total aset Rp 18,94 triliun, menurun sebanyak 3,4% dari Rp 19,62 triliun pada akhir tahun 2017. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan ekuitas dari Rp 7,20 triliun menjadi Rp 6,64 triliun.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.