Kasus Campak Rubella Meningkat di Sulawesi Tenggara

Oleh : Herry Barus | Selasa, 04 September 2018 - 12:45 WIB

Penelitian vaksin dokter (rino/industry.co.id)
Penelitian vaksin dokter (rino/industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Kendari - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dr Zuhuddin Kasim, mengatakan kasus campak rubella di daerah itu selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan.

"Pada tahun 2016 kami temukan kasus rubella sebanyak tiga kasus, dan tahun 2017 ditemukan 21 kasus," kata Zuhuddin Kasim, saat pencanangan kampanye imunisasi MR tingkat provinsi di SMP 15 Kendari, Senin (3/9/2018)

Ia mengatakan, tiga kasus rubella tahun 2016 tersebar di tiga daerah masing-masing Kota Kendari, Kota Baubau dan Kabupaten Kolaka.

"Sedangkan 21 kasus rubella tahun 2017 tersebar pada enam daerah yakni Kabupaten Kolaka, Konawe, Muna, Kota kendari, Konawe Selatan dan Kabupaten Wakatobi," katanya.

Ia merinci, dari enam daerah itu yang terbanyak di Kota kendari sebanyak 14 kasus, kemudian Kolaka dua kasus, Konawe Selatan dua kasus, Wakatobi, Muna dan Konawe masing-masing satu kasus.

Dijelaskan, infeksi rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan dapat menyebabkan abourtus (kegugura-red), kematian janin, atau Sindrom Rubella Konganital pada bayi yang dilahirkan.

Di Indonesia kata Zuhuddin, rubella merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan efektif.

"Manfaat pemberian imunisasi Measles Rubella (MR) sebagai pengganti vaksin Campak pada kegiatan imunisasi rutin dengan sasaran kepada seluruh bayi usia dari 9 bulan hingga anak-anak di bawah usia 15 tahun," katanya.

 Kegiatan pencanangan kampanye imunidasi MR ini, dibuka langsung oleh pj Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Isma, dihadiri plt Wali Kota Kendari, Sulkarnain, pimpinan OPD lingkup pemprov Sultra dan pimpinan OPD lingkup Pemkot Kendari dan Ketua MUI Sultra, KH Mursyidin.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

KOLTIVA

Kamis, 18 April 2024 - 14:31 WIB

KOLTIVA Luncurkan Teknologi EUDR Untuk Bisnis Berkelanjutan Siap Hadapi Peraturan Global Bebas-Deforestasi Uni Eropa

KOLTIVA, perusahaan teknologi global rintisan terkemuka dengan lebih dari 11 tahun pengalaman di bidang pertanian berkelanjutan dan ketertelusuran rantai pasok di 61 negara, meluncurkan Solusi…

Pupuk Indonesia

Kamis, 18 April 2024 - 13:42 WIB

Pupuk Indonesia Gunakan Snowflake Data Cloud untuk Transformasi Produksi Pertanian Nasional

Pupuk Indonesia memilih Snowflake Data Cloud untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur data yang meningkat tajam terkait penyediaan teknologi pertanian cerdas terkini kepada lebih dari 95.000 petani…

Menteri BUMN Erick Rhohir (Foto Ist)

Kamis, 18 April 2024 - 13:26 WIB

Menteri Erick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen…

Candi Borobudur

Kamis, 18 April 2024 - 10:50 WIB

Dahsyat! Perputaran Ekonomi di Sektor Parekraf Selama Libur Lebaran Capai Rp369,8 Triliun

Peningkatan pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan perputaran ekonomi…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 18 April 2024 - 10:34 WIB

Menperin Agus Antisipasi Dampak Gejolak Geopolitik Dunia Bagi Sektor Industri

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin memanas dengan adanya konflik Iran dan Israel baru-baru…