PT Phapros Tbk Akuisisi 55 Persen Saham Lucas Djaja

Oleh : Herry Barus | Jumat, 31 Agustus 2018 - 08:45 WIB

PT Phapros Tbk (Foto Dok Industry.co.id)
PT Phapros Tbk (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Anak perusahaan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Phapros Tbk mengakuisisi 55 persen saham PT Lucas Djaja Group dalam rangka mengembangkan bisnis anorganik.

"Aksi korporasi itu merupakan salah satu strategi bisnis anorganik. Phapros menilai PT Lucas Djaja memiliki beberapa business advantages yang yang dapat melengkapi 'business value proposition' Phapros ke industri farmasi," papar Direktur Utama PT Phapros Barokah Sri Utami dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (30/8/2018)

Ia mengemukakan bahwa ada beberapa pertimbangan mengapa perusahaan memilih Lucas Djaja, di antaranya karena perusahaan itu memiliki beberapa fasilitas produksi yang belum dimiliki Phapros, seperti fasilitas produksi soft-gel dan oralit, serta portofolio obat generiknya yang cukup banyak.

"Kami harapkan kerjasama ini bisa melengkapi fasilitas produksi yang dimiliki Phapros dan dapat meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan JKN," katanya.

Ia menyampaikan Phapros dan PT Lucas Djaja telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham pada Rabu malam (29/8) di Jakarta. Pendandatanganan tersebut dilakukan oleh Direksi dari kedua belah pihak.

Sementara itu, Komisaris Utama PT Phapros Tbk yang juga merupakan Direktur Keuangan PT RNI (Persero), M. Yana Aditya mengatakan untuk tahap awal ini, Phapros akan menguasai 55 persen saham PT Lucas Djaja, dan diharapkan nanti di akhir tahun 2018 bisa meningkat menjadi 90 persen.

"Sumber pendanaannya diperoleh dari pinjaman bank dan dana internal perusahaan. Ke depannya pendanaan untuk akuisisi ini akan di-cover dari 'right issue'," katanya.

Tahun ini, Phapros akan melakukan right issue (Hak Memesaan Efek Terlebih Dahulu/HMETD) senilai Rp500 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan bisnis, di antaranya untuk akuisisi perusahaan farmasi, peningkatan kapasitas mesin, pemenuhan persyaratan cara pembuatan obat yang baik (Good Manufacturing Practices/GMP), serta modal kerja.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Candi Borobudur

Kamis, 18 April 2024 - 10:50 WIB

Dahsyat! Perputaran Ekonomi di Sektor Parekraf Selama Libur Lebaran Capai Rp369,8 Triliun

Peningkatan pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan perputaran ekonomi…

SILO Dukung Deteksi Kanker Dini Melalui #Selangkah 2024

Kamis, 18 April 2024 - 10:34 WIB

SILO Dukung Deteksi Kanker Dini Melalui #Selangkah 2024

PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) di sektor layanan kesehatan, berkomitmen mengembangkan industri kesehatan dengan memberikan layanan spesialisasi…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 18 April 2024 - 10:34 WIB

Menperin Agus Antisipasi Dampak Gejolak Geopolitik Dunia Bagi Sektor Industri

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin memanas dengan adanya konflik Iran dan Israel baru-baru…

Turut Serta Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Sampoerna Bukukan Kinerja yang Baik

Kamis, 18 April 2024 - 09:46 WIB

Turut Serta Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Bank Sampoerna Bukukan Kinerja yang Baik

Penyaluran kredit yang dilakukan perbankan, termasuk PT Bank Sahabat Sampoerna (“Bank Sampoerna”) terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pada akhir tahun…

KIIP Food Thinwall Packaging Raih Penghargaan Top Brand 2024 untuk Ketiga Kalinya

Kamis, 18 April 2024 - 09:38 WIB

KIIP Food Thinwall Packaging Raih Penghargaan Top Brand 2024 untuk Ketiga Kalinya

Dalam industri produk makanan, berbagai merek terus berlomba-lomba untuk menciptakan identitas unik dan menarik bagi konsumen melalui kemasan mereka. Oleh karena itu, produsen kemasan makanan…