Peran Penting Edtech sebagai Formulasi Baru Dunia Pendidikan Indonesia

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 29 Agustus 2018 - 00:06 WIB

Kiri-Kanan (Takuya Homma selaku Founding Member Quipper Indonesia, Founder Zenius Education, Sabda PS, dan Talitha Founder Solve Education)
Kiri-Kanan (Takuya Homma selaku Founding Member Quipper Indonesia, Founder Zenius Education, Sabda PS, dan Talitha Founder Solve Education)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Di era revolusi industri keempat atau 4.0 tidak hanya industri manufaktur bertransformasi ke arah digital. Sektor pendidikan pun turut bertransformasi ke digital atau saat ini yang sering disebut Education Technology. Terlebih berdasarkan data dari internet world stats merilis populasi internet di Asia mencapai  1.7 miliar

Dengan Cina sebagai pengguna internet terbanyak di Asia, industri Edtech di negara ini tumbuh paling pesat. Sebut saja, Yuanfudao yang merupakan unicorn Edtech pertama di Cina, menyusul Baiju di India lalu Quipper yang menguasai pasar Edtech di Jepang, Filipina, dan Indonesia.  

Namun, persentase market value di Asia masih terbilang sedikit bila dibandingkan negara-negara di kawasan barat. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu internet high-bandwith yang belum mumpuni, tingkat pendapatan rendah, dan juga penguasaan bahasa Inggris yang masih kurang. Maka, banyak perusahaan Edtech di Asia yang mempertimbangkan hal tersebut dalam bisnisnya.

Contohnya di Indonesia, pada tahun 2015 saat Quipper hadir pertamakali memberikan layanan bebas biaya melalui Quipper School yang memudahkan guru dan siswa dalam mengatur kelas secara daring dengan sistem Learning Management System. Kemudian, menyusul keluarnya layanan Quipper Video yang memudahkan siswa belajar mandiri melalui video streaming yang penggunaan bandwith-nya dapat disesuaikan dengan resolusi video dan kualitas jaringan internet.

Takuya Homma selaku Founding Member Quipper dan Country Manager Quipper Indonesia mengatakan, ”Sebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan Edtech tercepat. Saat Quipper masuk ke Indonesia 2015 lalu, belum ada pemain yang menyentuh ranah konten pendidikan berbasis video streaming. Sebagai pionir Edtech di Indonesia, kami justru sangat mendukung perkembangan Edtech yang sangat dinamis dengan hadirnya pemain yang semakin banyak. Kami berharap industri Edtech di Indonesia semakin tumbuh sehat, tepat, dan terarah,” ungkap Takuya Homma.

Lain halnya dengan Zenius, perusahaan Edtech yang memiliki perhatian khusus terhadap pemahaman konsep dan penalaran ilmiah di samping pemanfaatan teknologi. Sabda PS selaku Founder Zenius mengatakan,”Dengan dinamisnya perkembangan dunia saat ini, sangat penting bagi peserta didik Indonesia untuk memiliki keahlian kognitif, kemampuan dasar berpikir yang kuat, agar dapat terus beradaptasi,” jelas Sabda. 

Selain Quipper dan Zenius, ada juga Solve Education! yang merupakan organisasi nirlaba yang berkontribusi terhadap pertumbuhan industri Edtech di Indonesia. Sebagai organisasi nirlaba, Solve Education! berfokus pada perbaikan motivasi dan cara belajar.

Melalui riset yang dilakukan oleh Solve Education! ditemukan fakta bahwa gamification merupakan faktor dominan yang berperan penting dalam perbaikan motivasi belajar anak. Director Education and Development Solve Education! Talitha Amalia mengatakan,”Kami membangun arsitektur mobile educational games untuk membantu para pelajar dan pengajar sekaligus. Arsitektur ini nantinya dapat digunakan oleh berbagai pihak untuk mendesain permainan edukasi mereka menggunakan pendekatan micro learning,”jelas Talitha.

Baik Quipper, Zenius dan Solve Education! ketiganya berfokus pada konten berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pelajar di Indonesia. Konten dan tenaga pengajar atau guru dianggap menjadi fondasi utama dalam industri Edtech, karena kedua hal tersebut bagaikan dua sisi mata uang yang saling berhubungan satu sama lain.

“Meskipun adopsi teknologi pendidikan di Indonesia masih menjadi tantangan tersendiri, namun Quipper bersama-sama dengan Zenius dan Solve Education! terus berupaya mendukung pertumbuhan ekosistem,” tandasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…