Tahun ini, Penjualan Sri Rejeki Isman ke Asia Ditargetkan 60% dari Total Ekspor

Oleh : Abraham Sihombing | Selasa, 28 Agustus 2018 - 10:30 WIB

Ilustrasi Pekerja PT Sri Rejeki Isman (Sritex)
Ilustrasi Pekerja PT Sri Rejeki Isman (Sritex)

INDUSTRY.co.id - Jakarta Penjualan ekspor PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) ke berbagai negara di kawasan Asia ditargetkan dapat mencapai 60% dari total ekspor tahun ini. Porsi penjualan ekspor perseroan ke kawasan Asia pada paruh pertama tahun ini baru mencapai 53% dari total ekspor.

Sementara itu, nilai ekspor SRIL ke Asia per Juni 2018 yang tercatat sebesar US$218,56 juta, atau telah mencapai 40,18% dari penjualan konsolidasinya sebesar US$544 juta.

Ekspor perseroan ke pasar Asia saat ini tumbuh 25%. Kami berupaya mencapai target 60% dari total penjualan ekspor perseroan. Itu dilakukan dengan memanfaatkan penurunan pangsa pasar garmen Cina di pasar global yang hanya sebesar 30% dari sebelumnya 37%, sehingga kami berkesempatan untuk memperbesar ekspor di Asia, tutur Welly Salam, Corporate Secretary SRIL, di sela-sela Investor Summit 2018 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (27/08/2018).

Welly mengemukakan, ekspor perseroan ke pasar Amerika dan Eropa masing-masing sebesar 12% dan 13% dari total ekspor SRIL. Di samping itu, perseroan juga akan terus memperbesar total porsi ekspor ke berbagai negara lainnya. Total penjualan ekspor SRIL tahun ini diharapkan dapat mencapai 58-60%.

Tahun lalu, kami telah melakukan ekspor ke 100 negara. Akan tetapi, nilai porsi ekspor tersebut baru mencapai 54% dari penjualan konsolidasi, tukas Welly.

Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor garmen perseroan adalah Korea Selatan, Jepang dan Cina. Untuk ketiga negara tersebut, perseroan mengekspor benang. Adapun kain mentah banyak diekspor ke berbagai negara di Timur Tengah.

Welly mengungkapkan, permintaan tekstil saat ini masih tumbuh sekitar dua digit. Faktor tersebut juga dimanfaatkan manajemen SRIL untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan tersebut.

Apalagi utilitasi pabrik perseroan saat ini baru sebesar 86%, sehingga manajemen perseroan masih memiliki waktu sedikitnya dua tahun lagi untuk meningkatkan kapasitas produksinya, jelas Welly.

Welly memaparkan, untuk mendanai peningkatan produksi, perseroan akan melakukan diversifikasi antara pinjaman bank, kas serta dana yang diperoleh dari pasar modal. Pasalnya, perseroan secara fundamental sangat memungkinkan untuk melaksanakan aksi korporasi ini. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Edukasi Keuangan Pegadaian

Rabu, 24 April 2024 - 11:33 WIB

Peringati Hari Kartini, PT Pegadaian Laksanakan Kegiatan Edukasi Keuangan Perempuan

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, PT Pegadaian dukung Kegiatan Edukasi Keuangan bertema "Perempuan Cerdas Keuangan, Perempuan Indonesia Hebat" yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan…

RUPST Astragraphia 2024

Rabu, 24 April 2024 - 11:19 WIB

Meningkat 45%, Astragraphia Bukukan Laba Bersih Sebesar Rp141 Miliar

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra Graphia Tbk (Astragraphia) yang dilaksanakan pada Selasa (23/4/2024) menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar 45% dari total…

Ketua MPR RI Apresiasi 18 Pengurus IMI Terpilih Sebagai Anggota Legislatif

Rabu, 24 April 2024 - 11:11 WIB

Ketua MPR RI Apresiasi 18 Pengurus IMI Terpilih Sebagai Anggota Legislatif

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengungkapkan, dalam kontestasi Pemilu Legislatif 2024, enam Ketua IMI Provinsi…

Paviliun Indonesia di Ajang SIAM 2024 Maroko

Rabu, 24 April 2024 - 10:38 WIB

12 Industri yang Diboyong Kemenperin di Ajang SIAM 2024 Maroko Tempati Paviliun Internasional Terbaik

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Sopar Halomoan Sirait menyampaikan apresiasi kepada KBRI Rabat atas…

SIAM 2024 Maroko

Rabu, 24 April 2024 - 10:30 WIB

Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Pameran SIAM di Maroko

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International…