Heru Mulyadi Gelar Karya Kostum Film Meriahkan HUT Kemerdekaan RI

Oleh : Amazon Dalimunthe | Senin, 20 Agustus 2018 - 13:09 WIB

 Heru Mulyadi (kemeja warna abu-abu), bersama aktris senior Yati Surachman. Para artis ini mengenakan kostum film karya dan koleksi Heru Mulyadi, di acara Pameran Seni Rupa Film Indonesia -- Dalam Rupa yang Tak Biasa.
Heru Mulyadi (kemeja warna abu-abu), bersama aktris senior Yati Surachman. Para artis ini mengenakan kostum film karya dan koleksi Heru Mulyadi, di acara Pameran Seni Rupa Film Indonesia -- Dalam Rupa yang Tak Biasa.

INDUSTRY.co.id - JAKARTA—Sebuah pameran seni multi dimensional dihadirkan oleh seniman perupa Film, Heru Muyadi hari minggu 19/8 kemarin di sanggarnya “Rumah Kreasi Gardu Seni” di kawasan Halim Jakarta Timur. Tidak hanya pameran dia juga menggelar pawai kostum hasil karyanya yang berjumlah ratusa.  Mengusung tema”Pameran Seni Rupa Film Indonesia -- Dalam Rupa yang Tak Biasa” Heru Mulyadi menguraikan pengertiannya sendiri mengenai fungsi seni.

“Untuk mengabdi seni, karya-karya seniman harus bertolak dari situasi sosial di lingkungannya. Sehingga keseniannya mendapat energi dan kemanfaatan,” ujar seniman multi talenta dan  perupa film Indonesia ini.  Hal ini ia sampaikan  usai membacakan sajak-sajaknya, Bangkitlah! Pemuda Saudaraku!!!

Karya artistik film dalam bentuk, set-properti, kostum dan lainnya, bagi alumni Akademi Seni Drama & Film (Asdrafi) Yogyakarta, jurusan penyutradaraan tahun 1982 ini, bukan sekedar produk pendukung visual sinema. Melainkan dapat menjadi literatur dan wacana sejarah budaya bangsa sebagai “teks budaya” atau “dokumen sosial.”

Selama bertahun-tahun Heru Mulyadi dengan penuh dedikasi menyimpan berbagai karya fisik seni rupa film (Kostum dan Properti) kemudian menjadi koleksi rumah kreasi Gardu Seni, yang didirikannya. Hingga kini koleksi karyanya masih dimanfaatkan untuk mendukung sejumlah produksi film, sinetron, dan berbagai acara variety show di hampir semua stasiun televisi swasta dan TVRI.

Ribuan warga, khususnya warga RW 03, Kelurahan Makasar Jakarta Timur, digerakkan Heru Mulyadi untuk merealisasikan gagasannya, mengarak bendera sang saka merah putih sepanjang 1000 meter lebih. Melibatkan tak kurang dari 1000 pemuda penggiat budaya berpawai mengenakan berbagai kostum para pahlawan bangsa, yang mendapat sambutan antusias dari seluruh warga. 

Ribuan warga berjejer sepanjang jalan menanti arak-arakan ribuan warga yang tampil tidak biasa dengan berbagai kostum dan aksesoris sesuai karakternya. Ada pasukan tentara Belanda, pasukan tentara Jepang, pasukan tentara Rakyat, prajurit Keraton Yogyakarta, busana Nusantara (dari Sabang sampai Merauke), serta kostum dan property lain, yang pernah digunakan dalam sejumlah produksi film Indonesia.

Acara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-73 Republik Indonesia ini, juga melibatkan para seniman, budayawan, artis film dan sinetron, tokoh masyarakat, serta para pejabat terkait.  Nampak hadir Aktris senior Yati Surachman yang ikut mendukung acara ini.

Heru Mulyadi termasuk seniman yang penuh dedikasi  yang tekun pada bidangnya. Film,  kata Yati, adalah karya kolektif. Salah satu unsurnya adalah artistik; tata busana, tata rias, dan properti. Tiga unsur ini membentuk ruang dan waktu yang memperkuat visual; gambar (sinematografi).

“Elemen ini sama pentingnya dengan bidang saya sebagai aktris. Lebih seperempat abad Heru berkiprah secara konsisten di bidang ini. Kita perlu mengapresiasinya,” ujar Yati Surachman, artis yang baru saja kembali dari Korea Selatan, guna menghadiri Independence Movement International Film Festival.

 

Kostum dan properti film yang diperagakan di acara “Pameran Seni Rupa Film Indonesia -- Dalam Rupa yang Tak Biasa” tersebut pernah digunakan dalam produksi film, antara lain, di film Kereta Api Terakhir, Roro Mendut, Jaka Sembung, Merebut Angan, Secangkir Kopi Pahit, sinetron Badai Pasti Berlalu, Sirkuit Kemelut, Borobudur, Ronggo Warsito, Lorong Waktu, Ali Topan, Zorro, Pedang Keadilan, Bende Mataram, Lucu Braja Sang Pendekar, Mahapatih Gajahmada, dan karya film lainnya.

Jika lajimnya perayaan akbar dilaksanakan di tempat yang dipandang representatif, Heru Mulyadi, justru memilih lingkungan padat penduduk untuk menggelar repertoar seni ini. Heru beralasan ingin lebih dekat dengan masyarakat di sekitaran rumah tinggalnya yang selama ini banyak memberi inspirasi dan melahirkan berbagai karya in-convensional.

Bagi seniman kelahiran Yogyakarta, 29 Oktober 1958 ini, lingkungan dan masyarakat adalah denyut nadi pemberi energi kehidupan yang tak dapat dipisahkan. “Saya ingin karya-karya saya bisa bersentuhan langsung dan memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” harapnya.(AMZ)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dwidayatour Carnival 2024

Kamis, 25 April 2024 - 13:27 WIB

Dwidayatour Gelar Dwidayatour Carnival presented by.Mandiri di Gandaria City

Memasuki tahun ke-8, Dwidayatour Carnival presented by Mandiri digelar kembali. Pameran produk wisata yang kerap ditunggu-tunggu para pecinta travel ini akan kembali digelar di Gandaria City,…

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

Kamis, 25 April 2024 - 12:49 WIB

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

PT Mandala Multifinance Tbk mengumumkan kinerja keuangan Tahun Buku 2023, serta rampungnya proses akuisisi oleh MUFG Group, sebuahlangkah strategis yang diyakini akan membawa dampak positif…

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…

Ilustrasi aset kripto

Kamis, 25 April 2024 - 11:51 WIB

Sah! fanC, Token untuk Konten Kreator Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Aset kripto baru, Token fanC akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT,…