Sapi Produktif Jangan Dijadikan Hewan Kurban

Oleh : Herry Barus | Senin, 20 Agustus 2018 - 08:51 WIB

Ilustrasi Sapi
Ilustrasi Sapi

INDUSTRY.co.id - Ternate- Dinas Pertanian (Distan) Maluku Utara (Malut) mengimbau para perternak sapi di daerah setempat tidak menjual sapi betina produktif untuk dijadikan hewan kurban, guna menjaga kesinambungan populasi sapi di daerah ini.
 

"Perternak memang memiliki hak untuk menjual sapi peliharaannya, termasuk sapi betina yang masih produktif tetapi kami harapkan agar mereka hanya menjual sapi betina yang tidak produktif lagi atau sapi jantan," kata Kepala Distan Malut, Idham Umasangadji di Ternate, akhir pekan lalu.

Kalau sapi betina produktif itu dijual untuk dijadikan sapi indukkan oleh pembelinya, itu tidak menjadi masalah, tetapi jika untuk dijadikan hewan kurban atau disembili guna memenuhi kebutuhan daging sapi saat Hari Raya Idul Adha nanti harus dihindari.

Menurut dia, program pengembang ternak sapi potong di Malut yang dilakukan sejak beberapa tahun silam memang cukup berhasil, ditandai dengan semakin meningkatnya populasi sapi potong di daerah ini.

Kebutuhan sapi potong di Malut, termasuk untuk hewan kurban yang sebelumnya selalu didatangkan dari provinsi lain, sekarang semuanya sudah dipenuhi dari produksi sapi potong lokal, bahkan sudah mampu pula mengirim ke sejumlah provinsi di Sulawesi dan Kalimantan.

Populasi sapi potong di Malut saat ini, kata Idham sudah mencapai 60ribu ekor lebih dan setiap tahunnya tersedia sedikitnya 10ribu sapi potong yang bisa diproduksi baik untuk kebutuhan lokal maupun antar-pulau.

Tetapi kalau upaya untuk menjaga kesenambungan populasi sapi potong di Malut tidak dilakukan secara baik, misalnya memberikan sapi betina produktif dijadikan hewan kurban atau dipotong maka tidak mustahil populasinya akan berkurang yang pada gilirannya Malut tidak akan mampu lagi memenuhi kebutuhan sendiri dari sapi potong lokal.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar ketika akan memotong hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 2018 ini harus memeriksakannya terlebih kepada petugas terkait guna memastikan kesehatannya. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…

Fransiscus Go sedang memegang hasil kebun di Nara Kupu Village Sawangan, Depok-Jawa Barat. (Foto: Istimewa)*

Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

Pengusaha Sukses NTT Ini Sebut Program Food Estate Efektif untuk Pemanfaatan Lahan yang Sudah Lama Tertidur

Jakarta - Tokoh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go menilai bahwa program Food Estate, atau pengembangan pangan secara terintegrasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah…