Depresiasi Lira Turki Berpotensi Hempaskan Harga CPO Malaysia

Oleh : Abraham Sihombing | Sabtu, 18 Agustus 2018 - 15:00 WIB

Kebun Kelapa Sawit (Ist)
Kebun Kelapa Sawit (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Penurunan kurs mata uang Lira Turki belakangan ini, mendorong depresiasi kurs berbagai mata uang negara berkembang, termasuk Ringgit Malaysia (RM). Depresiasi itu telah mengingatkan para trader yang cemas terhadap penurunan permintaan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di berbagai wilayah, mulai dari Cina hingga Iran.

“Permintaan CPO tahun ini melemah. Salah satu faktornya adalah depresiasi kurs mata uang importir CPO tersebut, contohnya kurs Rupee India yang telah mengalami depresiasi beberapa kali,” pakar Dorab Mistry, analis minyak nabat, Jumat (16/08/2018).

Dorab menjelaskan, impor CPO India turun 33% pada Juli 2018 dibandingkan Juli tahun sebelumnya. Itu disebabkan tingginya pajak impor dan depresiasi kurs Rupee, salah satu mata uang negara berkembang berkinerja terburuk di Asia pada tahun ini.

“Kondisi itu mengakibatkan harga CPO yang biasanya diimpor dengan denominasi dolar AS menjadi lebih mahal. Kondisi itu akan menahan permintaan impor CPO,” tukas Dorab.

Sementara itu, salah seorang trader di Kuala Lumpur, menuturkan, pembelian CPO Malaysia pada Agustus ini diperkirakan bakal turun. Pasalnya, para buyer CPO di India telah meminta harga yang lebih murah untuk mengimbangi depresiasi Rupee.

“Kondisi tersebut juga dapat memicu penurunan harga jual CPO Malaysia. Pasalnya, para penjual CPO tersebut akan berupaya untuk menurunkan harga jual dengan harapan dapat mendorong peningkatan permintaan,” papar trader tersebut.

Seperti diketahui, harga kontrak penjualan CPO untuk pengiriman November 2018 pada Kamis (15/08/2018) dibuka sebesar RM2.236 per ton. Harga komoditas sawit tersebut bergerak pada kisaran RM2.236-2.243 per ton di sepanjang hari itu. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Petugas BNI memperlihatkan uang persediaan ke masyarakat

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:16 WIB

Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Lebaran, BNI Sediakan Uang Tunai Rp26,6 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk mendukung kelancaran transaksi masyarakat dengan menyediakan dana tunai senilai Rp26,6 triliun selama Ramadan dan Hari Raya…

Ilustrasi tiket

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:49 WIB

Jangan Kelewatan, Ini 10 Tips Mendapatkan Tiket dan Voucher Belanja Online!

Berbelanja online telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menawarkan kemudahan, variasi produk, dan tentu saja, kesempatan untuk menghemat uang melalui tiket dan voucher serta…

Renos

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:36 WIB

Cari Furnitur dan Elektronik Rumah yang Murah? Datang ke Event Renos Gebyar Ramadhan Saja!

Di era yang serba cepat ini, mencari furnitur dan elektronik untuk rumah tidak lagi memerlukan waktu dan usaha yang banyak. Mulai dari mencari furnitur untuk kamar hingga elektronik rumahan…

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan membidik sektor pertanian melalui BSI Mitra Plasma Sawit. Kunjungan dilakukan ke salah satu kebun sawit di Sumatera.

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:20 WIB

Dorong Sustainable Banking, BSI Dukung Pembiayaan Sawit Bagi Petani Plasma

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan…

Ilustrasi perumahan

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:16 WIB

Terdepan di Wilayah Jabodetabek, Bogor Catat Selisih Pertumbuhan Harga Hunian Tertinggi

Tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan tahunan sebesar 2,4 persen pada bulan Februari 2024 dibandingkan sejak Februari 2023. Rumah123 mencatat Bogor mengalami kenaikan harga hunian…