Himbara Belum Khawatir Resiko Kurs Rupiah Rp14.600

Oleh : Herry Barus | Selasa, 14 Agustus 2018 - 08:13 WIB

Direktur BTN Budi Satria di Jakarta (Foto Rizki Meirino)
Direktur BTN Budi Satria di Jakarta (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) mengaku tidak begitu mengkhawatirkan kemampuan bayar debitur perbankan, khususnya debitur importir, akan memburuk karena imbas negatif dari pelemahan kurs rupiah yang pada Senin ini menyentuh batas psikologis baru di Rp14.600 per dolar AS.

Sekretaris Himbara Budi Satria di Jakarta, Senin (13/8/2018) menyebutkan sejak awal tahun bankir sudah meramalkan berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global. Sejak saat itu pula, bankir memitigasi risiko dengan membatasi penyaluran pinjaman berdenominasi valas.

Di samping itu, Budi mengklaim, kepatuhan debitur untuk melakukan lindung nilai (hedging) utang valasnya sudah meningkat. Dengan begitu risiko pembengkakan pengeluaran debitur karena selisih kurs bisa dikurangi.

"Bank di Himbara konservatif dalam pinjamn valas. Masing masing bank juga mengelola risiko profilnya dengan baik," ujar Budi.

Himbara sudah melakukan simulasi dan uji ketahanan (stress test) untuk melihat rentang kurs yang aman bagi kinerja perbankan. Meskipun Budi enggan mengungkapkan rentang kurs itu, dia menyebut kurs saat ini yang sebesar Rp14.600 per dolar AS, masih dalam rentang yang aman.

"Masih dapat kami kendalikan," ujar Budi, yang juga Direktur Konsumer PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BTN).

Himbara terdiri dari empat bank pemerintah di Indonesia yaitu PT. Bank Mandiri Persero Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, serta BTN.

Pada Senin ini, seperti dilansir Antara nilai tukar rupiah melemah hingga 157 poin menjadi Rp14.643 dibanding posisi sebelumnya Rp14.486 per dolar AS pada pembukaan perdagangan.

Bank Indonesia menyebut tekanan terhadap rupiah Senin ini karena rentetan aksi investor yang mewaspadai efek berlanjutnya tekanan perekonomian Turki ke pasar keuangan global.

Pasar keuangan global sedang bergejolak karena kekhawatiran merambatnya imbas negatif dari gejolak sistem keuangan di Turki. Mata uang Lira telah anjlok sedemkian parah dan Senin ini berada di posisi 7,24 lira per dolar Amerika Serikat (AS).

Angka itu menunjukkan Lira Turki telah melemah melebihi 40 persen sepanjang 2018 ini.

Gejolak sistem keuangan di Turki berawal dari intervensi yang terlalu kuat dari Presiden Turki Erdogan untuk menurunkan suku bunga acuan, dan memburuknya hubungannya Turki dengan Amerika Serikat.

Di kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) yang diumumkan BI Senin ini, satu dolar AS setara dengan Rp14.583 per dolar AS atau menunjukkan depresiasi rupiah sebesar 146 poin dibanding Jumat (10/8 ) yang sebesar Rp14.437 per dolar AS.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…

IFG Life

Sabtu, 20 April 2024 - 09:48 WIB

Sambut Hari Konsumen Nasional, IFG Life Tegaskan Komitmen Customer-Centric

Menyambut Hari Konsumen Nasional yang jatuh pada 20 April 2024, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) kembali menekankan komitmen perusahaan untuk senantiasa memprioritaskan konsumen (customer-centric)…