Peluang Indonesia di Nomor Lintas Alam Asian Games Mendatang

Oleh : Herry Barus | Minggu, 12 Agustus 2018 - 21:00 WIB

Rika Wijayanti, Juara Dunia Kelas Putri Seri PGAWC (Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang) 2017, anggota Timnas Paralayang Asian Games XVIII 2018, lepas landas saat latihan di Gunung Mas, Puncak. FOTOGRAFI: HUMAS PB FASI/TAGOR SIAGIAN
Rika Wijayanti, Juara Dunia Kelas Putri Seri PGAWC (Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang) 2017, anggota Timnas Paralayang Asian Games XVIII 2018, lepas landas saat latihan di Gunung Mas, Puncak. FOTOGRAFI: HUMAS PB FASI/TAGOR SIAGIAN

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Di nomor Lintas Alam (Terbuka dan RTG), pesaing kuat Indonesia adalah Jepang, Korea Selatan dan Cina. Sebagai perbandingan, pada peringkat pilot Asia-Oceania nomor Lintas Alam Kelas Umum versi FAI per 1 Agustus 2018, Roni Pratama di peringkat 97. Sedangkan pilot Korea Selatan, Yongtae Ahn di peringkat 2 dan Yoshiaki Hirokawa (Jepang), peringkat 4. Pilot Australia menempati peringkat 1 dan 3. Australia tidak diikutsertakan dalam Asian Games. Pilot Paralayang Putri dan Putra asal Asia-Oceania yang terdaftar di FAI berjumlah 1047 orang. Sedangkan di seluruh dunia  terdapat 6775 pilot.

Dalam pengamatan Humas FASI Tagor Siagian dalam sebuah keesempatan, akan menarik melihat pertarungan antara raja-raja lintas alam Asia-Oceania, Korea Selatan dan Jepang. Yoshiki Kuremoto (Jepang), peringkat 14 Asia-Oceania, tentunya ingin membalas kegagalannya meraijh juara Asia pada Piala Asia II Lintas Alam di Puncak tahun lalu yang menjadi ajang ujicoba jelang Asian Games 2018.  Pilpyo Hong (Korsel/84) yang menjadi juara. Sedangkan Yoshiaki Hirokawa (Jepang), juara Pra Piala Dunia Lintas Alam 2013 di Batu Dua, Sumedang, yang menempati peringkat 4 Asia-Oceania versi FAI per 1 Agustus, tentunya ingin merebut medali emas guna melewati peringkat 2 Asia-Oceania asal Korsel, Yongtae Ahn.

Sementara di Kelas Putri, duo ratu lintas alam Asia-Oceania asal Jepang, Keiko Hiraki (peringkat 2) dan Atsuko Yamashita (5) bertekad menahan gempuran trio Korsel; Wooyoung Jang (3), Geonhye Hyoung (6) dan Jinhee Baek (7). Adapun peringkat 9, Ye Lei (Cina) dapat mencuri medali apabila para pilot Jepang dan Korsel ceroboh dan melakukan kesalahan akibat terlalu ngotot dalam bersaing. Minimnya kejuaraan lintas alam yang diikuti para pilot Indonesia berakibat peringkat mereka diluar 20 Besar; Rika Wijayanti (27), Ike Ayu Wulandari (29) dan Lis Andriana (33).

Kurang berhasilnya Indonesia di Piala Asia II Lintas Alam tahun lalu di Puncak, yang menjadi ajang ujicoba AG ‘18, antara lain disebabkan kondisi peralatan yang kurang memadai. Indonesia hanya meraih medali perunggu Kelas Putra atas nama Roni Pratama. Sedangkan ketiga medali emas Kelas Putra, Kelas Putri dan Beregu diborong para pilot Korea Selatan (Korsel). Parasut yang digunakan para pilot Indonesia tertinggal teknologinya dari para pilot Jepang dan Korsel. Jika Indonesia memakai parasut buatan 2014, maka Jepang dan Korsel memakai payung buatan terbaru tahun lalu. Hal itu sudah diantisipasi jelang AG ‘18.

Kemenpora yang mendanai persiapan semua cabor yag diikuti Indonesia, sudah membelikan parasut terbaru produksi luar negeri tahun 2017. Wakil Sekjen II PB FASI (Federasi Aero Sport Indonesia), Kol. Pnb. Agung Sasongkojati sudah menerima 18 parasut akhir Mei lalu dan diserahkan ke Pelatnas pada 6 Juni. Mereknya berbeda, sesuai permintaan tiap pilot. Namun kedatangan payung baru dianggap agak terlambat.

“Minimal butuh enam bulan untuk penyesuaian payung Ketepatan Mendarat. Kalau payung Lintas Alam, semakin baru, semakin enak dipakai, tidak perlu penyesuaian lama,” ujar Thomas Widyananto, peraih 4 medali emas SEA Games 2011 yang tidak masuk Timnas Asian games 2018.

Mantan Juara Dunia Lintas Alam Paralayang 2007, Bruce Goldsmith saat melatih Pelatnas 1-7 Juni lalu di Puncak, mengatakan, “Mereka sudah bagus tekniknya, hanya kurang efisien terbangnya,” ujar ayah tiga anak itu. Maksud mantan juara nasional Inggris itu, dalam nomor lintas alam (XC/Cross Country), pilot tak boleh membuat banyak gerakan yang tidak perlu saat terbang.  “Akibatnya parasut bisa hilang ketinggian dan terpaksa mendarat, padahal seluruh soal belum dikerjakan dan gagal mencapai garis finish. Dalam lomba lintas alam, itu jelas akan merugikan pilot,” jelasnya kepada Tagor Siagian, Humas PB FASI.

“Mereka juga tidak boleh ragu-ragu kalau terbang. Saatnya harus ngebut, ya ngebut saja!” lanjutnya. Bruce menyayangkan sedikitnya lomba XC yang diikuti Pelatnas. Mereka hanya turut dalam Seri Piala Dunia XC di Bright, Australia tahun lalu. “Karena bagaimanapun, pengalaman adalah guru paling berharga. Terbiasa bertanding dengan para pilot unggulan dunia juga akan memperkuat mental pilot,” tegasnya. Bruce akan menjadi Pengawas Teknis saat Asian Games nanti.

Bagaimana peluang para pilot Merah Putih menjadi juara umum cabang Paralayang AG ’18 menurut mantan juara dunia olahraga udara Gantolle (Layang Gantung) era ‘90an itu? “Sebagai tuanrumah, mereka wajib memaksimalkan penguasaan medan. Mereka harus lebih cerdik membaca tanda-tanda alam. Atlit jangan dibebani sasaran pencapaian medali emas. Biarkan mereka menikmati terbang,” serunya.

Yang dimaksud Bruce dengan membaca tanda-tanda alam adalah saat terbang, jeli melihat arah gerakan pohon, daun jatuh atau riak air sungai. “Pilot yang baik harus bisa antisipasi perubahan arah angin secepat mungkin. Karena dalam Race To Goal, sepersekian detik sangat menetukan,” tegasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Wadan Kormar Terima Kunjungan Kerja Komandan Grup C Paspampres

Jumat, 19 April 2024 - 07:40 WIB

Wadan Kormar Terima Kunjungan Kerja Komandan Grup C Paspampres

Dalam rangka membangun komunikasi serta sinergitas, Wakil Komandan Korps Marinir (Wadan Kormar) Brigjen TNI (Mar) Suherlan, menerima kunjungan kerja Komanda Grup C Pasukan Pengamanan Presiden…

Trans Papua Segera Dibangun, Konsorsiun HK-HKI Menangkan Lelang

Jumat, 19 April 2024 - 06:58 WIB

Trans Papua Segera Dibangun, Konsorsiun HK-HKI Menangkan Lelang

Menutup Triwulan I Tahun 2024, Konsorsium PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) ditunjuk sebagai pemenang lelang Pembangunan Jalan Trans Papua ruas…

RS Siloam Cinere Depok

Jumat, 19 April 2024 - 06:46 WIB

Siloam Hospitals Jantung Diagram : Parkinson Dapat Dicegah, Proses Pengobatan Berdasarkan Kondisi Pasien

Parkinson adalah penyakit progresif pada otak dan sistem saraf yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk bergerak. Penyebab utama Parkinson adalah kerusakan sel saraf pada area substantia nigra…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Terima Audiensi Ketua Komnas HAM

Jumat, 19 April 2024 - 06:04 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Terima Audiensi Ketua Komnas HAM

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menerima Audiensi Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro yang didampingi Komisioner/Koordinator Bidang Penegakan HAM Uli Parulian Sihombing, Komisioner…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Pimpin Penyerahan Jabatan Pangkogabwilhan II dan Sertijab 3 Jabatan Strategis

Jumat, 19 April 2024 - 05:57 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Pimpin Penyerahan Jabatan Pangkogabwilhan II dan Sertijab 3 Jabatan Strategis

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin upacara Penyerahan Jabatan Pangkogabwilhan II kepada Marsda TNI M. Khairil Lubis, Sertijab Dansesko TNI dari Marsdya TNI Samsul Rizal kepada…