Babak Baru Pengembangan Kawasan Industri Kendal

INDUSTRY.co.id -Peresmian operasional Kawasan Industri Kendal (KIK) oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong pada Senin (14/11/2016) memberikan angin segar bagi pengembangan Kawasan Industri berskala internasional tersebut.

Kehadiran dua kepala negara ini di kawasan industri kendal (KIK) menjadi sinyal positif sekaligus menciptakan daya tarik investasi dan kepercayaan para pemilik modal untuk menanamkan modalnya di KIK.

Dalam sambutannya pada peresmian Kawasan Industri Kendal, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa senangnya melihat Kawasan Industri Kendal yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri prioritas khusus itu tengah menjadi ikon baru investasi di Indonesia. Pemerintah pusat, tegas Presiden Jokowi, telah mengambil berbagai kebijakan untuk mendorong investasi bagi pengembangan KIK dengan cara menghilangkan hambatan dalam pembangunan proyek.

Kendal ini ikon baru. Kendal menjadi percontohan bagi pertumbuhan bisnis investasi dan kawasan industri bagi daerah-daerah lain. Kami sudah memberikan kemudahan dan menghilangkan hambatan investasi dengan menyediakan sarana pendudukung, seperti lahan, kemudahan pengurusan izin, dan kemudahan sarana transportasi, kata Presiden Jokowi dalam pidato peresmian Kawasan Industri Kendal Park By The Bay di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Senin (14/11).

Dalam hal dukungan bagi KIK, Presiden juga meminta untuk segera diselesaikannya pembangunan jalan tol koridor Pemalang, Batang, dan Semarang. Pembangunan dan penataan infrastruktur yang baik menurutnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitarnya. Presiden juga meminta agar proyek KIK seluas 830 hektare yang saat ini sudah dikuasai dapat selesai dalam waktu tiga tahun kedepan.

Pembangunan KIK Park By The Bay dalam waktu tiga tahun harus sudah selesai. KIK akan bisa menyerap 500 ribu tenaga kerja, Ujarnya.

Untuk menarik lebih banyak investor, Presiden Jokowi menjamin ketersediaan infrastruktur didalam kawasan. Presiden mengajak seluruh pemilik modal yang bergerak di fashion industry, furniture, food industry, smart industry, manufacturing, dan aneka industri lainnya agar tidak ragu dan segera berinvestasi di dalam KIK.

Investor tidak perlu ragu untuk segera berinvestasi di Kawasan Industri Kendal. Pemerintah akan menjamin tersedianya infrastruktur di KIK, yaitu, transportasi dan energi, listrik dan gas, lalu telekomunikasi, sumber daya air dan sanitasi, serta ketersediaan sumber daya manusia dan teknologi, tegasnya.

Di akhir pidatonya, Presiden Jokowi menekankan agar keberadaan KIK ini dapat memberikan manfaat bagi rakyat. Terutama masyarakat Jateng dan Kendal khususnya. Menurutnya, yang lebih dibutuhkan masyarakat adalah penyerapan tenaga kerja yang akan berimbas langsung pada perekonomian masyarakat.

Saya cuma meminta agar keberadaan KIK ini memberikan manfaat bagi rakyat. Saya ulangi, saya cuma meminta agar keberadaan KIK ini memberikan manfaat bagi rakyat , terutama masyarakat Jateng dan Kendal khususnya, ucapnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang sudah memberikan kemudahan bagi perusahaan di negaranya untuk berinvestasi di Indonesia.

PM leee mengagumi kawasan industri yang dibangun oleh PT Jababeka Tbk bersama Singapura Sembawa Corporation (Sembcorp). Menurutnya, KIK sangat meyakinkan untuk berinvestasi dikarenakan selain dijamin oleh pemerintah Indonesia, kawasan ini memiliki infrastruktur pendukung yang sudah ada, seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara.

Indonesia (Baca-KIK) cocok menjadi tempat investasi, kami akan terus mengajak para investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Dan kerjasama Singapura-Indonesia akan terus berlanjut. Kerjasama ini sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak, ujarnya.

PM Lee bersama Presiden Jokowi juga meninjau salah satu perusahaan asal Singapura yang sudah beroperasi di lokasi KIK, yakni, PT Tat Wai yang bergerak dalam bidang furnitur perkantoran dan hotel serta kapal.

KIK Standar Internasional, Rumah bagi 500 Ribu Tenaga Kerja

Dari sejumlah pelaku bisnis kawasan industri, PT Jababeka Tbk merupakan salah satu pengembang kawasan industri yang cukup prominen di dalam negeri. Lewat pendirinya, Setyono Djuandi Darmono, perusahaan telah berhasil membangun Kota Jababeka di Cikarang menjadi sebuah kota terpadu, dan hal tersebut membuat nama Jababeka kini menjadi jaminan bagi para investor untuk masuk dan membangun bisnisnya di Indonesia.

Bekerja sama dengan Sembcorp Development Indonesia Pte Ltd, anak perusahaan dari Sembcorp (Singapura), Jababeka mengembangkan kawasan industri Kendal (KIK) yang dirancang menjadi kawasan industri standar internasional dengan pembangunan mixed-use yang mencakup daerah industri serta perumahan dan komersial yang memenuhi peningkatan permintaan untuk kompetitif biaya manufaktur di Indonesia.

Kawasan Industri Kendal terletak sekitar 21 km di sebelah barat Semarang, dan 20 km dari Bandara Internasional Ahmad Yani, serta 25 km dari Pelabuhan Tanjung Emas. Kawasan Industrial Kendal menawarkan ketersediaan lahan produksi dengan infrastruktur yang lengkap berstandar internasional, termasuk ketersediaan tenaga kerja terampil yang kompetitif dengan upah tenaga kerja yang juga lebih kompetitif dibandingkan daerah lainnnya.

hairman dan Founder PT Jababeka Group Setyono Djuandi Darmono selaku pengelola, Dihadapan 1200 pengusaha yang berasal dari berbagai perusahaan di dunia mengatakan menyatakan siap menjadikan KIK sebagai Cikarang baru-nya Jawa Tengah.

KIK dilengkapi dengan infrastruktur berstandar internasional. Sudah ada puluhan investor yang perusahaannya siap beroperasi di KIK. Beberapa perusahaan juga telah memberikan komitmen akan menanamkan modalnya di sini. Ada perusahaan raksasa berbasis di inggris, yang khusus datang ke Kendal, kata Darmono didalam pidato peresmian Kawasan Industri Kendal Park By The Bay.

Darmono menambahkan, KIK akan menjadi percontohan dan pemicu tumbuhnya kawasan-kawasan industri lain di Jateng maupun daerah lainnya. Pihaknya berharap, masyarakat Kendal dapat mendukung penuh kehadiran KIK serta mengajak masyarakat dapat mengambil peran dengan mempersiapkan SDM-nya, sehingga bisa dapat terlibat dalam hal penyerapan tenaga kerja dan manfaat nyata dari kehadiran KIK dapat secepatnya dirasakan.

Pengembangan tahap pertama akan menciptakan lapangan kerja sebanyak 500.000 tenaga kerja, masing-masing 100.000 tenaga langsung, 400.000 tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja nanti diutamakan dari warga Kendal, ujarnya.

Dilokasi yang sama, senada dengan Darmono, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. menyatakan peresmian KIK adalah momentum sempurna dalam rangka merayakan setengah abad hubungan Indonesia dan Singapura. Ganjar juga menyampaikan dukungan penuhnya kepada KIK. Pihaknya juga tengah menyiapkan tenaga-tenaga kerja terdidik dan terampil melalui pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK).

Sebagai bentuk dukungan, kami dan elemen terkait akan berusaha agar ketersediaan tenaga kerja di KIK, mengingat Jawa Tengah juga merupakan provinsi vokasi, katanya.

Menurutnya, Jateng memiliki lahan industri seluas 31. 474,04 hektare di beberapa kota, dan delapan di antaranya sudah beroperasi. Khusus untuk KIK sendiri, Ganjar meyakini kawasan seluas 700 hektare itu bisa berkembang pesat dan mendukung pertumbuhan ekonomi Jateng.

KIK sebagai kawasan industri memililki keunggulan kompetitif dan komparatif‎. Terima kasih banyak atas kepercayaan pengelola (Jababeka dan Semcorb) dalam berinvestasi di daerah kami, pungkasnya. (Nandi Nanti)