Rizal Ramli: Harga Kebutuhan Pokok Bisa Naik Selama Sistem Kuota Tidak Diubah

Oleh : Herry Barus | Senin, 06 Agustus 2018 - 20:00 WIB

Tokoh nasional Rizal Ramli (Foto Dok Industry.co.id)
Tokoh nasional Rizal Ramli (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ekonom senior, Rizal Ramli sambangi pedagang tradisional di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).

Turun dari mobil pribadinya, pria yang karib disapa RR itu langsung disambut oleh para pedagang. RR lantas menyambangi satu per satu  lapak para pedagang. Mulai dari pedagang daging, ayam potong, sayur mayur, telur, dan beras.

"Harga daging ayam potong bagaimana? Sudah turun?” tanya RR kepada salah satu pedagang ayam.

Kepada RR, Sunarto, pedagang ayam, mengakui, harga daging ayam sudah mulai turun, namun tidak terlalu signifikan.

"Sudah turun dari Rp 35 ribu per ekor jadi Rp 34 ribu ekor. Tapi turunnya itu juga nggak langsung," tutur Sunarto.

Meski harga sudah mulai turun, Sunarto dan para pedagang tetap mengeluhkan omset penjualan sekarang yang tidak sebagus dibandingkan dengan beberapa tahun belakangan. Ia merasa daya beli masyarakat berkurang.

"Omset kita masih turun juga Pak, karena pembeli jarang. Mungkin uangnya susah," tukas Sunarto.

"Banyakan berdagang warung 30 ekor, 40 ekor. Dua tahun ini nggak pernah murah. Murahnya dulu Rp 25 ribu. Tahun ini malah sampai Rp 35 ribu," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, RR mengatakan, penurunan harga kebutuhan pokok sifatnya sementara, kalau sistemnya tidak dibenahi.

“Kami bersyukur bahwa harga turun, tetapi kita tidak cukup hanya dengan itu, karena kapan-kapan bisa naik lagi, sebab sistemnya yang membuat harga itu mahal. Sistemnya itu adalah sistem kuota. Misalnya, di gula ada importir kuota yang bertindak seperti mafia, impor bawang, impor cabe impor daging dan sebagainya," ujar RR.

Para mafia komoditi yang menguasai kuota impor itu, sambung RR, secara otomatis bisa memainkan harga di pasar dalam negeri, sehingga setiap saat harga bisa naik.

"Jadi, kita jangan tertipu dengan mengatakan harga udah turun, terus kita diam aja. Karena kalau mereka putuskan naikin harga, maka harga bawang dan ayam dsb.

Oleh karena itu, RR menyarankan, sistem kuota harus diubah jadi sistem tarif.

"Semua orang bisa impor, yang penting bayar tarif agar petani kita juga dilindungi. Tapi, hal begini belum dilakukan karena pejabat masih pat-pat gulipat kongkalikong dengan pengusaha kartel," tandas RR.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Selasa, 16 April 2024 - 14:03 WIB

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar kegiatan Halalbihalal di kantor Kementerian PUPR pada hari pertama masuk kantor usai Libur Idul Fitri 1445 H, Selasa (16/4/2024),…

Atasi Downtime, Simak Strategi Ini Agar Hybrid Meeting Berjalan Lancar

Selasa, 16 April 2024 - 13:53 WIB

Atasi Downtime, Simak Strategi Ini Agar Hybrid Meeting Berjalan Lancar

Penerapan sistem kerja hybrid di Indonesia semakin bertambah. Survei Logitech mengenai "Hybrid Work Trend & Insights Indonesia 2023" menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan (27%) dalam…

Xiaomi Ramadan Xtra

Selasa, 16 April 2024 - 10:48 WIB

Promo Ramadan Xtra Xiaomi Hadirkan Potongan Harga Hingga 800 Ribu Rupiah

Ramadan 2024 menjadi istimewa karena suasana telah kembali normal, memungkinkan setiap orang sepenuhnya mengabdikan diri pada ibadah, doa, serta memperkuat ikatan keluarga dan kerabat.

Hutama Karya Kantongi Laba Bersih Rp 1, 872 Triliun

Selasa, 16 April 2024 - 09:42 WIB

Hutama Karya Kantongi Laba Bersih Rp 1, 872 Triliun

Tidak lama ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi apresiasi positif PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sebagai BUMN yang tergolong “sehat”.

Seorang karyawan sedang mendata hasil mixgas PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (Foto: Humas SBMA)

Selasa, 16 April 2024 - 06:08 WIB

Surya Biru Murni Acetylene Catat Pendapatan dan Laba 2023 Kompak Naik

PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) sukses menorehkan kinerja cemerlang di sepanjang tahun 2023. Emiten gas industri ini mampu mengumpulkan pendapatan hingga Rp113,36 miliar atau naik 9,38…