Prasetiya Mulya Bedah Solusi Bagi Bisnis Ritel Indonesia

Oleh : Dina Astria | Kamis, 26 Juli 2018 - 17:25 WIB

Seminar Bisnis Retail bersama Universitas Prasetya Mulya
Seminar Bisnis Retail bersama Universitas Prasetya Mulya

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Masa-masa emas bisnis ritel di Indonesia sudah mulai redup ditandai banyaknya ritel-ritel raksasa yang gulung tikar dan menutup gerainya. Hal yang sama lebih dahulu mendera pebisnis ritel di Amerika akibat maraknya bisnis belanja online. Tantangan tersebut tentunya merupakan hal serius yang harus segera diantisipasi oleh semua pelaku bisnis ritel. Penyesuaian terhadap perkembangan pun harus dipikirkan dengan matang, bukan hanya sekedar dengan merubah bisnis model.

Oleh karena itu dibutuhkan strategi baru untuk mengembangkan bisnis ritel sesuai dengan perkembangan zaman yang serba digital saat ini yakni melibatkan faktor luar dalam mengambil keputusan bisnis seperti strategi omni-channel marketing dimana terdapat interkoneksi aktivitas bisnis secara online dan offline.

“Bukan hanya menjalankan bisnis secara online dan offline saja, melainkan dibutuhkan omni-channel marketing karena konsumen cenderung mengkombinasikan aktivitas di toko online dan offline sebelum melakukan pembelian. Kadang mereka review produk secara online, lalu ke toko offline untuk membeli. Sehingga kegiatan marketing antara online dan offline yang terintegrasi sangat dibutuhkan,” papar Prof. Agus W. Soehadi selaku Dekan School of Business & Economics Universitas Prasetiya Mulya, dalam talkshow Branding Update yang digagas oleh S1 Branding Prasetiya Mulya dan bekerja sama dengan Indonesia Branding Association (IBA) ini.

Berdasarkan riset Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO) diungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia pertahun 2016 mengalami penurunan menjadi 9% dibanding tahun 2014 mencapai angka dua digit di 14 hingga 15%.

Dalam kesempatan sama Krisetiadi Purwanto selaku Product Leadership Director Nielsen Indonesia menjelaskan, menurut hasil riset The Nielsen Company Indonesia, penetrasi internet yang luar biasa membuat daya beli masyarakat Indonesia kian mengalami transisi dari yang mengutamakan belanja produk menjadi mendahulukan belanja pengalaman.

“Dari hasil riset terhadap 1500 responden rumah tangga di Indonesia, konsumen masa kini lebih cenderung menghabiskan dana untuk rekreasi dan gaya hidup ketimbang untuk konsumsi fast moving consumer goods (FMCG),” ungkap Krisetiadi Purwanto.

Semakin jelas bahwa saat ini tengah terjadi transisi daya beli masyarakat karena konsumen yang semakin cerdas. Kegiatan berbelanja kini bukan semata hanya sebatas pada proses membeli kebutuhan, tetapi konsumen menuntut adanya pengalaman yang ‘lebih’ ketika mereka berbelanja.

Konsumen saat ini melihat social currency yang akan didapat ketika melakukan pembelian terhadap suatu brand. Peritel harus mengedepankan pengalaman dan interaksi dalam setiap touch point dengan konsumennya,” kata Jessica Carla selaku Chief Marketing Enabler startup Anterin.

Senada dengan Jesica Carla, Direktur Jakarta Aquarium Hans Manansang memaparkan perlunya pendekatan personal kepada konsumen, yang selanjutnya ia sebut sebagai EPIC Point. “Ritel harus menawarkan engagement, personalisation, interaction, dan convenience atau EPIC point ke sisi pengunjungnya,” jelas Hans Manansang.

Meski banyak toko ritel yang tutup, masih terlalu dini untuk mengatakan jika industri ini di ambang kematian. Sebagai upaya untuk meningkatkan kembali performa dari bisnis ritel di Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO), Roy N. Mande menegaskan bahwa industri tidak mati asalkan pebisnis mau menyesuaikan bisnis modelnya guna menyiasati industri ritel yang sedang under perform.

“Mall konvensional cenderung sepi pengunjung, sementara new retail seperti mall berbasis lifestyle yang memberikan experience kuliner, hiburan, dan rekreasi semakin ramai dipadati pengunjung. Penyesuaian ini yang harus dilakukan,” jelas Roy N Mande.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…