Pasar Global Tekan Obligasi Dalam Negeri

Oleh : Wiyanto | Senin, 23 Juli 2018 - 08:30 WIB

Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)
Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta -  Kondisi pasar obligasi dalam negeri masih mendapat sejumlah sentimen negatif, terutama dari masih meningkatnya imbal hasil obligasi AS.

Analis Pasar Modal Reza Priyambada mengatakan,  pergerakan Rupiah yang kembali melemah turut menambah sentimen negatif.

"Cermati dan waspadai terhadap potensi pelemahan kembali," kata dia di Jakarta, Senin (23/7/2018).


Pergerakan Rupiah yang masih dalam pelemahannya meski diikuti dengan pergerakan USD yang turun pasca merespon pernyataan Presiden Trump yang kontra terhadap kebijakan The Fed, memberikan imbas negatif pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri yang kembali melanjutkan pelemahannya. Meningkatnya imbal hasil obligasi AS turut berimbas negatif pada pasar obligasi. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 0,43 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 5,70 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 2,37 bps.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak turun seiring masih variatifnya sentimen. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 91,62% memiliki imbal hasil 7,74% atau naik 0,04 bps dari sebelumnya di harga 91,75% memiliki imbal hasil 7,70%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 93,52% memiliki imbal hasil 8,16% atau naik 0,05 bps dari sehari sebelumnya di harga 94,02% memiliki imbal hasil 8,11%.

Pada Jumat (20/7), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun 0,43 bps di level 110,62 dari sebelumnya di level 110,09. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,08 bps di level 105,28 dari sebelumnya di level 105,36. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 7,88% dari sebelumnya di level 7,83% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,842% dari sebelumnya di level 2,84% sehingga spread di level kisaran 503,9 bps lebih tinggi dari sebelumnya 498,3 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali bergerak naik. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 9,45%-9,52%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,10%-10,12%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran11,12%-11,20%, dan pada rating BBB di kisaran 13,99%-14,06%.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…

PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

Kamis, 25 April 2024 - 14:41 WIB

Road to Devcon Ethereum Akan Diselenggarakan di Asia Tenggara, PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), platform jual beli dan investasi crypto kembali melanjutkan rangkaian Road to Devcon Ethereum 2024 setelah di tahun 2023 lalu melakukan roadshow ke tiga universitas.

Dwidayatour Carnival 2024

Kamis, 25 April 2024 - 13:27 WIB

Dwidayatour Gelar Dwidayatour Carnival presented by.Mandiri di Gandaria City

Memasuki tahun ke-8, Dwidayatour Carnival presented by Mandiri digelar kembali. Pameran produk wisata yang kerap ditunggu-tunggu para pecinta travel ini akan kembali digelar di Gandaria City,…

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

Kamis, 25 April 2024 - 12:49 WIB

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

PT Mandala Multifinance Tbk mengumumkan kinerja keuangan Tahun Buku 2023, serta rampungnya proses akuisisi oleh MUFG Group, sebuahlangkah strategis yang diyakini akan membawa dampak positif…