Membaca Peluang Baru Kepemimpinan di Era Blockchain

Oleh : Pandu Sastrowardoyo | Rabu, 18 Juli 2018 - 23:37 WIB

Pandu Sastro Wardoyo Pakar Blockchain
Pandu Sastro Wardoyo Pakar Blockchain

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Blockchain berasal dari cryptocurrency, sehingga perkembangannya mendapatkan banyak sekali suntikan dana semenjak awal, tanpa harus meminta dari perusahaan atau bank.

Oleh karenanya, muncul anggapan bahwa Blockchain tidak membutuhkan perusahaan tradisional. Filsafat inti dari pembangunan Blockchain adalah kemandirian dari mekanisme keuangan tradisional. Polah pikir tersebut masih jadi titik umum untuk sebagian dari komunitas.

Teknologi Blockchain tidak diciptakan dari riset terstruktur di universitas atau dunia akademis, melainkan muncul dan berkembang dari eksperimentasi matematika yang didorong oleh komunitas. Sehingga, Kebanyakan type Blockchain tidak terikat ke struktur akademis tradisional sama sekali. Masalahnya, dengan trend teknologi Blockchain yang muncul dua tahun terakhir ini, ekosistem Blockchain mulai berinteraksi dengan Enterprise IT, Pemain Sektor Riil, dan Pemerintah.

Hasilnya adalah benturan budaya besar-besaran karena cara kerja yang berbeda ,kultur yang tidak sama, serta sasaran teknologi dan bisnis dari semua pihak yang terlibat, yang sering dianggap berlawanan Alhasil dari perbedaan budaya ini: tokoh enterprise baik dari bidang IT maupun dari bidang Riil sering disambut dengan kecurigaan ketika mereka ingin mengembankan solusi mereka sendiri, ataupun memajukan modernisasi industri mereka sendiri.

Kecenderungan di komunitas Blockchain asli untuk tidak mengintegrasikan solusi Blockchain dengan produk IT Enterprise tradisional. Pemain sektor riil merasa sulit untuk memasuki komunitas Blockchain. Ini berhubungan dengan: Komunitas Blockchain masa kini sangat terpengaruhi budaya start-up yang mengedepankan aspek kelincahan dan reaktivitas dalam implementasi teknologi, melainkan cara pengelolaan dan komunikasi formal yang dibutuhkan oleh sektor Riil dan perusahaan tradisional.

Lantas, titik kesimbangan diantara aspek finansial, hukum dan teknologi belum ditemukan oleh komunitas tersebut, sebab perkembangannya sangat organik. Maka beberapa kelompok dari komunitas Blockchain bakal dianggap tidak dikelolah dengan baik. Upaya pemerintah untuk menerapkan Blockchain, meskipun didukung oleh landasan konseptual yang kuat dalam banyak kasus, gagal mengakses cream of the crop dalam hal keterampilan konsultasi & implementasi.

Hal ini disebabkan oleh benturan budaya, tetapi juga karena kurangnya beberapa kerangka hukum dan peraturan yang membayangi penggunaan di dunia nyata.

Redefinisi Kepemimpinan untuk Era Blockchain.

Para pemimpin komunitas Blockchain perlu mengembangkan komunitas mereka ke dalam kantong yang ramah-industri, di mana profesionalisme diperkuat, intimidasi intelektual tidak ditoleransi, dan memiliki semangat integrasi dengan teknologi dan model Enterprise.

Perusahaan IT perusahaan harus memimpin dalam agnosticity teknologi. Ini perlu mengenali beberapa teknologi Blockchain dan menghormati masing-masing sebagai solusi yang berbeda untuk poin rasa sakit yang berbeda - daripada menyatukannya dalam satu kotak bertanda Blockchain.

Pemain sektor riil perlu menunjuk kepemimpinan Blockchain dalam organisasi mereka, atau memungkinkan tim kepemimpinan mereka untuk memahami nilai bisnis yang dibuat Blockchain, untuk membuat keputusan konseptual yang lebih baik dalam evolusi organisasi mereka berikutnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Umrah di Mekkah

Selasa, 19 Maret 2024 - 13:31 WIB

Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Pada momen perayaan ulang tahun Pegadaian ke-123 Tahun dan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah yang jatuh pada bulan April ini, Pegadaian menyelenggarakan kegiatan Umrah Akbar Pegadaian dengan…

Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Selasa, 19 Maret 2024 - 13:18 WIB

Pegadaian Kukuhkan Pengurus BUMN Muda Pegadaian

PT Pegadaian melantik pengurus organisasi kepemudaan yang diinisiasi oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Kementerian BUMN, yang tergabung dalam BUMN Muda Pegadaian di Ballroom The Gade…

MamyPoko Pants Skin Comfort, popok pertama cegah ruam 12 jam mengandung coconut oil.

Selasa, 19 Maret 2024 - 13:14 WIB

MamyPoko Pants Skin Comfort, Popok Pertama di Indonesia Dengan All in 1 Skin Care Cegah Ruam 12 Jam

MamyPoko Pants Skin Comfort dari Uni-Charm, popok pertama di Indonesia dengan All in 1 Skin Care yang mengandung coconut oil, cegah ruam 12 jam.

Kolaborasi Kemenparekraf, KAI dan ASTINDO Hadirkan Bundling Paket Wisata Kereta Api

Selasa, 19 Maret 2024 - 13:04 WIB

Kolaborasi Kemenparekraf, KAI dan ASTINDO Hadirkan Bundling Paket Wisata Kereta Api

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menjalin kolaborasi dengan PT. KAI/KA Wisata dan ASTINDO menghadirkan program "Bundling…

Penandatanganan Kontrak Subsidi Energi 2024

Selasa, 19 Maret 2024 - 12:40 WIB

Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran

Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran. Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan…