Membanggakan, Mahasiswi Asal Pontianak Raih Berbagai Penghargaan

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menggelar ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tahun 2018. Saat ini, telah terpilih 17 finalis dari 142 mahasiwa program sarjana yang mendaftar.

Pada 10-13 Juli 2018, ke-17 finalis tersebut akan mengikuti tahapan akhir untuk menjadi yang terbaik. Salah satu finalisnya adalah Novela Permata Sari. Mahasiswa Hubungan Internasional President University ini optimistis menjadi yang terbaik.

Gadis kelahiran Pontianak, 26 November 1997 ini memang memiliki peluang cukup besar mengingat segudang prestasi yang pernah diraihnya. Novela tidak hanya berprestasi secara akademik dengan IPK rata-rata 3.98, tetapi juga memiliki prestasi nonakademik.

Novela pernah mengikuti berbagai kompetisi dan meraih banyak penghargaan. Deretan penghargaannya, yakni Best Delegate in Moestopo MUN 2017, Finalist of Future Leader Summit 2017, Top 10 Finalists of President University Call for Paper 2017, Finalists of SCG Leadership Program 2017, Best Delegate and Best Position Paper in Jayabaya MUN, Outstanding Delegate in Grand General Assembly Universitas Indonesia, Honorable Mention in COP21 Paris 2015, Official Delegation to Nanyang Technological University MUN 2016, dan Top 10 finalists of Story Telling Competition ENGCARNATION 2017.

"Yang terbaru, saya meraih Honorable Mention di Pelita Harapan International MUN, juara ketiga Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa oleh Ristekdikti, juara ke dua Penulisan Karya Ilmiah oleh Ristekdikti dan Universitas Hasanuddin, dan juara ketiga National Call for Paper oleh President University," ungkap gadis berparas oriental ini.

Selain memiliki segudang prestasi, ternyata Novela juga aktif di berbagai kegiatan, baik di lingkungan kampus maupun di luar. Alumni SMA Santu Petrus Pontianak ini pun pernah menjadi Vice Chairperson of President University Student Council (PUSC) atau Wakil Ketua Senat Mahasiswa.

Tidak hanya mampu membagi waktu antara organisasi dan kuliah, Novela juga memiliki cara tersendiri jika ada pelajaran yang tidak dipahaminya di ruang kelas. Ia memilih untuk mencatat bahan-bahan dari e-book atau online source. Menurutnya, menulis akan membuatnya merasa lebih ingat dan paham sehingga ia selalu memiliki catatan pribadi.

"Agar kuliah dan organisasi berjalan beriringan, cara membagi waktunya dengan terus membuat target atau goal per hari. Bahkan saya membuat detail pukul 7-8 pagi mengerjakan tugas A. Pukul 8-9 rapat senat dan seterusnya. Saya usahakan jangan sampai ada agenda yang terlewatkan dalam satu hari tersebut karena itu merupakan jadwal yang kita buat sendiri, yang juga sudah jadi komitmen, jadi harus dilaksanakan. Tapi tentunya tidak memaksakan tubuh bekerja terlalu keras juga. Semuanya harus diseimbangkan karena kita tahu limit diri kita sendiri," ungkapnya.

Menariknya, Novela juga pernah tergabung dalam President University Model United Nations (PUMUN) sebagai Conference Division. Sementara organisasi di luar kampus, Novela tergabung dalam pelatihan XLF Future Leaders, semacam beasiswa dan program pembekalan self-development.

"Saya sering mengikuti pertemuan atau pelatihan leadership skill karena saya percaya leadership skill dan bekerja sama di dalam sebuah tim itu penting. Saya juga suka anak-anak dan dunia mengajar. Saya pernah menjadi guru Bahasa Mandarin di SMP Presiden, guru ekstrakurikuler untuk anak-anak berkebutuhan khusus di President Special Needs Center," sambungnya.

Saat ini, Novela sedang fokus untuk persiapan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi tahap akhir. "Ini keikutsertaan President University yang pertama kalinya. Perasaan saya saat mewakili kampus tentu sangat senang dan bangga. Saya ingin menunjukkan pada diri sendiri bahwa ada banyak hal yang bisa jauh lagi digali dan eksplor dalam diri kita ini. Juga ingin menunjukkan bahwa President University mempunyai banyak mahasiswa yang juga berprestasi dan mampu berkompetisi di ajang bergengsi," ujarnya.

Untuk pematangan materi yang akan ia presentasikan, Novela membaca berita-berita ter-update khususnya yang membahas tentang pendidikan dan Revolusi Industri ke empat. Terlebih lagi sekarang sedang banyak agenda untuk pengembangan kurikulum pendidikan demi menjawab tantangan di era digitalisasi.

Oleh karena itu, Novela sering menyempatkan diri untuk menonton video-video talkshow yang berkaitan dengan hal presentasinya. Lalu menambahkannya dengan membaca literatur-literatur.

Novela mengungkapkan, prestasinya ini tidak terlepas dari dukungan Vice Rector III President Univesiy Agus H. Canny yang selalu memberikan bimbingan dan kesempatan kepada dia untuk mengikuti berbagai ajang kompetisi.

"Saya sangat berterima kasih kepada pihak kampus dan mengharapkan bisa terus mengirimkan delegasi terbaiknya. Lewat ajang ini saya ingin proposal karya tulis saya dapat didiskusikan dalam sebuah forum kemudian benar-benar secara serius diajukan ke Ristekdikti. Melalui forum diskusi, kita dapat bertukar pikiran dan mempersiapkan diri guna menghadapi Revolusi Industi 4.0. Bisa jadi dalam 5 tahun ini, proses digitalisasi benar-benar mendunia. Oleh karena itu, topik ini saya rasa sangat relevan dan harus segera bergerak demi kemajuan bangsa Indonesia," tutup Novela.