Aksi Jual Bayangi Pelemahan Obligasi

Oleh : Wiyanto | Jumat, 13 Juli 2018 - 10:21 WIB

Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)
Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Dengan peningkatan imbal hasil AS yang terjadi dimana dapat berimbas pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri dapat membuka kembali peluang pelemahan. Diharapkan sentimen dari Rupiah dapat bertahan positif di tengah kenaikan yang terjadi pada USD.

"Aksi jual pun dimungkinkan kembali terjadi. Tetap cermati dan waspadai jika masih adanya berbagai sentimen yang dapat membuat laju pasar obligasi kembali melemah," ujar analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (13/7/2018).


Pergerakan imbal hasil obligas AS yang bergerak naik berimbas pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri yang cenderung variatif melemah. Pelaku pasar kembali memanfaatkan kenaikan sebelumnya kembali melakukan aksi jualnya. Kenaikan imbal hasil obligasi seiring dengan meningkatnya inflasi di AS sehingga timbul perkiraan The Fed akan kembali menaikan suku bunganya. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 0,90 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 8,94 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 3,19 bps.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak turun seiring mulai adanya aksi jual. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 92,98% memiliki imbal hasil 7,37% atau turun 0,007 bps dari sebelumnya di harga 92,95% memiliki imbal hasil 7,38%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 95,04% memiliki imbal hasil 8,00% atau naik 0,064 bps dari sehari sebelumnya di harga 95,65% memiliki imbal hasil 7,94%.

Pada Kamis (12/7), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun 0,35 bps di level 111,10 dari sebelumnya di level 111,49. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,15 bps di level 105,86 dari sebelumnya di level 106,03. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 7,523% dari sebelumnya di level 7,520% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,85% dari sebelumnya di level 2,86% sehingga spread di level kisaran 467,1 bps lebih tinggi dari sebelumnya 466,2 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya kembali cenderung variatif turun tipis. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 9,20%-9,25%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 9,97%-10,00%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,02%-11,03%, dan pada rating BBB di kisaran 13,70%-13,96%.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

Kamis, 25 April 2024 - 12:49 WIB

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

PT Mandala Multifinance Tbk mengumumkan kinerja keuangan Tahun Buku 2023, serta rampungnya proses akuisisi oleh MUFG Group, sebuahlangkah strategis yang diyakini akan membawa dampak positif…

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…

Direktur Utama BRI Sunarso

Kamis, 25 April 2024 - 11:47 WIB

BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun di Triwulan I 2024

Di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir…

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso

Kamis, 25 April 2024 - 11:26 WIB

Konsisten Bagikan Dividen, DRMA Incar Pertumbuhan Dobel Digit di 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.