Industri Manufaktur Mulai Rasakan Dampak Pelemahan Rupiah

Oleh : Anisa Triyuli | Kamis, 12 Juli 2018 - 15:42 WIB

Ilustrasi Industri Baja
Ilustrasi Industri Baja

INDUSTRY.co.id - Kudus- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah menyatakan banyak industri manufaktur mulai merasakan dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Jateng Frans Kongi.

"Hampir 70 persen bahan baku yang digunakan oleh industri manufaktur di Jateng merupakan bahan baku impor," ujarnya ditemui usai menghadiri halal bi halal dan gathering Dewan Pimpinan Apindo Kudus di Kudus, Rabu (11/7/2018)

Selain itu, kata dia, sekitar 90-an persen pelaku usaha yang tergabung dalam Apindo Jateng merupakan industri manufaktur.

Karena hampir sebagian besar bahan baku yang digunakan merupakan bahan baku impor, kata dia, tentunya berpengaruh terhadap biaya pokok produksinya menjadi semakin berat.

Ia memperkirakan dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa mempengaruhi daya saing produk di pasar internasional.

Hal itu, kata dia, tentunya patut menjadi perhatian pemerintah agar sektor industri manufaktur tetap berproduksi secara berkelanjutan.

"Masing-masing pelaku industri tentunya sudah sering menghadapi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar, tentunya sudah ada antisipasi agar tetap berproduksi," ujarnya kepada awak media.

Selain itu, lanjut dia, pelaku industri juga dituntut melakukan penghematan, terutama dalam penggunaan energi listrik agar harga jual produk di pasaran masih bisa bersaing dan kenaikannya juga tidak terlalu signifikan.

Sejauh ini, lanjut dia, sekitar ribuan perusahaan di Jateng yang tergabung dalam Apindo belum ada tanda-tanda terpengaruh secara signifikan akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Meskipun demikian, pengaruhnya sudah dirasakan dan mudah-mudahan nilai tukar rupiah tidak semakin terpuruk karena pemerintah tentunya sudah ada upaya agar kembali normal," ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…