Kendati Perekonomian Bergejolak, Saham Bank BTN Masih Berprospek Baik

Oleh : Herry Barus | Senin, 09 Juli 2018 - 07:18 WIB

Dirut BTN Maryono dan Menteri BUMN Rini Soemarno (Foto Dok Industry.co.id)
Dirut BTN Maryono dan Menteri BUMN Rini Soemarno (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Sejumlah analis menilai harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masih prospektif untuk dikoleksi. Price to book value (PBV) BBTN relatif rendah, yakni hanya 1,2 kali atau setingkat seperti sebelum program satu juta rumah digulirkan.

Evan Lie Hadiwidjaja, Head of Research Sinarmas Sekuritas, mengatakan dengan PBV yang rendah ini, maka harga BBTN hingga akhir 2019 ditargetkan dapat mencapai Rp3.475 per saham.

“Kami melihat program satu juta rumah akan sangat menguntungkan dan mendorong peningkatan pendapatan Bank BTN,” ujar Evan di di Jakarta, Minggu (08/07/2018).

Menurut Evan, Sinarmas Sekuritas memprediksi laba bersih Bank BTN tahun ini akan mencapai Rp3,3 triliun. Itu didorong oleh pendapatan bunga bersih senilai Rp10,26 triliun. Sedangkan untuk total kredit tahun ini diperkirakan mencapai Rp236,5 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp234,24 triliun, marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) sebesar 3,6% dan kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) kotor sebesar 2,6%.

“Kami merekomendasikan BELI (buy) untuk BBTN hingga akhir 2019 dengan target harga Rp3.475 per saham. Itu karena didukung oleh ekspansi kredit yang kuat dan valuasi yang rendah,” tukas Evan.

Evan menambahkan, harga BBTN saat ini sudah menarik. Penurunan harga saham sektor perbankan saat ini dipicu oleh kenaikan suku bunga, depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan kepastian perang dagang antara Cina dan AS, dimana bank sebagai sektor dengan kapitalisasi terbesar ikut terkena dampaknya.

“Akan tetapi, seiring koreksi yang terjadi dari awal tahun ini, maka nilai valuasi BBTN saat ini sangat menarik. Kami juga berharap pertumbuhan kredit akan membaik jika dilihat dari tingkat konsumsi selama lebaran dan maraknya berbagai peristiwa penting sepanjang 2018 yang mendukung konsumsi, seperti Pilkada, World Cup, Asian Games, dan kampanye Pilpres yang dimulai pada akhir tahun ini,” papar Evan.

Sementara itu, Lukas Setia Atmaja, Pakar Keuangan Universitas Prasetya Mulya, mengungkapkan, saham perbankan, termasuk BBTN, selalu memiliki prospek untuk jangka panjang. Setidaknya, ada tiga faktor yang menekan harga saham perbankan.

“Pertama, itu disebabkan karena harga saham-saham perbankan BUMN pada tahun lalu sudah naik tinggi, seperti BBTN. Kedua, potensi terjadinya resesi ekonomi akibat perang dagang AS-Cina. Ketiga, kenaikan suku bunga,” ungkap Lukas.

Lebih lanjut, demikian Lukas, saham perbankan secara fundamental masih bagus seperti terlihat pada laporan keuangan kuartal I-2018 dan secara valuasi pun masih sangat menarik untuk dikoleksi jangka panjang.

“Meski demikian, depresiasi rupiah banyak mendorong investor asing keluar dan menjual saham-saham blue chip yang sebagian besar adalah saham bank BUMN. Karena itu, investor yang punya dana berlebih bisa masuk secara bertahap,” tegas Lukas.

Adapun Edwin Sinaga, pengamat pasar modal, berpendapat, prospek saham perbankan khususnya bank BUMN masih menarik untuk dikoleksi. Fundamental bank BUMN secara umum masih solid dan penurunan harga sahamnya lebih disebabkan oleh faktor eksternal.

“Penurunan harga saham perbankan saat ini terjadi di luar fundamental bank itu sendiri. Jika dilihat secara harga pun sebenarnya sudah sangat menarik,” urainya.

Edwin mengemukakan, salah satu saham perbankan yang layak dikoleksi adalah BBTN yang harganya sudah turun cukup dalam. Itu karena Bank BTN yang fokus pada pembiayaan perumahan perseroan sangat diuntungkan oleh relaksasi aturan uang muka (loan to value/LTV) yang diterbitkan Bank Indonesia (BI).

"Rumah bersubsidi saat ini masih banyak peminatnya. Jadi, kinerja Bank BTN masih ditunjang oleh permintaan rumah menengah ke bawah, khususnya KPR bersubsidi, yang cukup tinggi," terangnya.

Sebelumnya, Maryono, Direktur Utama Bank BTN, mengatakan, penurunan harga BBTN lebih disebabkan oleh tiga faktor global, yaitu perubahan valuta masing-masing negara, perubahan berpindahnya dana ke pemilik asal dan perubahan suku bunga.

“Ketiga faktor tersebut terjadi dalam rangka normalisasi dan itu tidak dapat dihindari oleh semua negara,” tutur maryono.

Menurut Maryono, meski dibayangi kondisi global yang bergejolak dan adanya kenaikan suku bunga acuan BI, namun Bank BTN tetap optimistis target kinerja tahun ini dapat tercapai. Optimisme ini didukung oleh permintaan rumah yang masih cukup tinggi dalam program sejuta rumah di berbagai daerah.

“Para investor jangan khawatir dengan kinerja Bank BTN pada tahun ini. Kami optimistis dapat mencapai target kinerja usaha berikut target kinerja keuangan hingga akhir 2018,” imbuh Maryono. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…