Industri Mamin Diproyeksikan Tumbuh Lebih dari 10 % pada Tahun 2018

Oleh : Kormen Barus | Kamis, 05 Juli 2018 - 15:30 WIB

President Director PT UBM Pameran Niaga Indonesia, Ir. Adhi S. Lukman, Ketua Umum GAPMMI, DR. Puspo Edi Giriwono (Foto Dok Kormen)
President Director PT UBM Pameran Niaga Indonesia, Ir. Adhi S. Lukman, Ketua Umum GAPMMI, DR. Puspo Edi Giriwono (Foto Dok Kormen)

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Berdasarkan data Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, industri makanan dan minuman (mamin) menjadi subsektor prioritas pada 2018 dan diharapkan menjadi pendorong untuk tercapainya target pertumbuhan industri non-migas tahun 2018, yakni 5,67 persen.

Sektor industri mamin sendiri telah berkontribusi sebesar 34% terhadap produk domestik bruto (PDB) industri non-minyak dan gas pada tahun 2017.

Industri mamin  ditetapkan sebagai satu dari lima prioritas pemerintah dalam mengembangkan Revolusi Industri 4.0. Kinerja positif yang terus ditunjukkan oleh industri makanan dan minuman nasional belakangan ini membuka peluang untuk semakin berdaya saing dalam berkompetisi di pasar global.

Ir. Adhi S. Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), memproyeksikan industri mamin dapat tumbuh lebih dari 10% pada tahun 2018 atau  lebih tinggi dari tahun 2017.

Menurutnya, potensi industri makanan dan minuman di Indonesia dapat unggul karena suplai dan konsumen bervariasi. Di sinilah inovasi dan keamanan produk menjadi kunci kesuksesan utama. Meningkatnya minat akan cita rasa lokal di makanan dan minuman Indonesia juga menciptakan peluang bagi industri makanan dan minuman untuk menghasilkan produk sebanyak mungkin berdasarkan permintaan yang kian tumbuh, baik dari lokal maupun internasional, hingga memberikan peluang bagi bahan baku lokal untuk menjajaki pasar yang lebih luas.

"Pemain lokal juga harus memperkuat produksi bahan baku dengan terus berinovasi dan  mengembangkan kekayaan alam Indonesia yang memilliki potensi besar dalam industri bahan baku makanan yang tentunya telah didukung dengan penelitian yang memadai," tambah Ir. Adhi S. Lukman.

Dr. Puspo Edi Giriwono, Executive Secretary, South East Asian Food and Agricultural Science and Technology – SEAFAST Center, IPB, mengatakan, Indonesia adalah penghasil produk agrikultur terbesar di dunia, dengan varian produk dan komoditas penting seperti kelapa sawit, beras, rempah-rempah, cengkeh, kayu manis, vanila, dan lainnya. Potensi ini memperkaya cita rasa Indonesia dalam berbagai bentuk makanan dan minuman baik lokal maupun internasional.

Sebagai contoh, saat ini sejumlah produk makanan instan memperkenalkan varian khas Indonesia seperti soto, rendang, hingga sambal matah. Produk minuman instan pun tidak kalah variatif dengan hadirnya rasa blewah, kunyit asem, dan wedang jahe.

“Fakta meluasnya permintaan akan cita rasa khas Indonesia ini harus dapat dimanfaatkan oleh industri lokal untuk memperkenalkan keunggulan bahan baku makanan dan minuman yang dimiliki Indonesia sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas tidak hanya di kawasan Asia namun juga pasar global,” ujarnya.

Untuk mengeksplorasi potensi bahan baku makanan dan minuman Indonesia dan memperluas akses pemain industri Indonesia menuju pasar regional, kata dia, diperlukan platform terpercaya seperti Food ingredients Asia (Fi Asia). Fi Asia hadir kembali untuk ke-4 kalinya di Jakarta pada 3-5 Oktober 2018 mendatang. Sebagai pameran industri makanan dan minuman terkemuka di Asia Tenggara, Fi Asia akan mempertemukan penyedia bahan baku domestik maupun internasional, distributor, dan produsen makanan minuman.

Rungphech Chitanuwat, Group Director ASEAN, UBM Asia (Thailand) Co Ltd, mengaku sangat bangga dapat kembali mempersembahkan Food Ingredients Asia (Fi Asia) di Indonesia. Dalam kesempatan ini, pihaknya menghadirkan pameran yang komprehensif baik bagi para pelaku industri bahan baku makanan dan minuman Indonesia termasuk para ahli teknologi pangan, pengolahan makanan, perusahaan makanan, dan produsen bahan makanan agar dapat mempromosikan produknya, memperoleh informasi perkembangan terkini di industri bahan baku makanan, dan mengakses pasar potensial.

“Tahun ini, area pameran lebih luas hingga 40% dibandingkan Fi Asia 2016 di Jakarta. Hal ini menandakan Fi Asia 2018 adalah rute penting bagi pasar bahan makanan dan minuman di ASEAN yang berkembang pesat,” ujarnya.

Fi Asia 2018 akan diadakan di JIExpo Kemayoran pada 3-5 Oktober 2018 dengan menghadirkan lebih dari 750 peserta pameran makanan dan minuman lokal, regional, dan internasional terkemuka dari berbagai sektor dan 20.000 pengunjung profesional industri makanan dan minuman selama tiga hari pameran.

Selain pameran, terdapat lebih dari 60 sesi konferensi dan seminar teknis dengan isu atau topik yang relevan saat ini dimana para pengusaha dalam industri ini mulai dari produsen, pembeli, distributor, peneliti, ilmuwan, hingga produsen teknologi dapat bertukar ide, dan membangun jaringan lebih luas.

 Fi Asia juga menghadirkan fitur baru yaitu, beverage ingredients theater, dimana pengunjung akan terinspirasi oleh para pelaku industri minuman terkemuka dan lebih dari 20 product showcase dengan berbagai tipe minuman. (kormen).

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi tiket

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:49 WIB

Jangan Kelewatan, Ini 10 Tips Mendapatkan Tiket dan Voucher Belanja Online!

Berbelanja online telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menawarkan kemudahan, variasi produk, dan tentu saja, kesempatan untuk menghemat uang melalui tiket dan voucher serta…

Renos

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:36 WIB

Cari Furnitur dan Elektronik Rumah yang Murah? Datang ke Event Renos Gebyar Ramadhan Saja!

Di era yang serba cepat ini, mencari furnitur dan elektronik untuk rumah tidak lagi memerlukan waktu dan usaha yang banyak. Mulai dari mencari furnitur untuk kamar hingga elektronik rumahan…

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan membidik sektor pertanian melalui BSI Mitra Plasma Sawit. Kunjungan dilakukan ke salah satu kebun sawit di Sumatera.

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:20 WIB

Dorong Sustainable Banking, BSI Dukung Pembiayaan Sawit Bagi Petani Plasma

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan…

Ilustrasi perumahan

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:16 WIB

Terdepan di Wilayah Jabodetabek, Bogor Catat Selisih Pertumbuhan Harga Hunian Tertinggi

Tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan tahunan sebesar 2,4 persen pada bulan Februari 2024 dibandingkan sejak Februari 2023. Rumah123 mencatat Bogor mengalami kenaikan harga hunian…

Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN)

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:44 WIB

Bank BTPN Akuisisi Dua Perusahaan Pembiayaan PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance

Akuisisi OTO dan SOF jadi tonggak penting bagi Bank BTPN dalam mendorong inovasi produk dan layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan perbankan dan pembiayaan masyarakat Indonesia.