BI: Pasar Tak Perlu Panik Terkait Gejolak Rupiah

Oleh : Herry Barus | Rabu, 04 Juli 2018 - 09:15 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (Foto Ist)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pelemahan nilai rupiah pada Selasa ini, yang sempat menyentuh level di Rp14.450 per dolar AS, masih dalam rentang "manageable" (terkendali), dan pasar tidak perlu panik.

Dalam pertemuan dengan pimpinan media massa di Jakarta, Selasa, Perry mengatakan BI terus melakukan stabilisasi dengan menerapkan intervensi ganda di pasar valas dan Surat Berharga Negara (SBN) untuk membendung keluarnya modal asing yang mendepresiasi kurs rupiah.

"Pelemahan rupiah yang sekarang ini masih 'manageable'. Secara tahun berjalan juga 'manageable' sehingga tidak perlu ada kepanikan," ujar dia.

Perry mengatakan Bank Sentral tidak hanya akan mengandalkan dampak dari pengetatan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" yang baru saja dinaikkan 50 basis poin menjadi 5,25 persen pada 29 Juni 2018 lalu. Namun juga terus meningkatkan intervensi ganda di pasar valas dan SBN, seperti mengoptimalkan frekuensi lelang instrumen "term repo" guna memastikan ketersediaan likuiditas perbankan.

Dia meyakini kenaikan suku bunga acuan BI masih akan ampuh untuk menarik kembali modal asing, termasuk ke pasar SBN dan membuat imbal hasil instrumen keuangan domestik menjadi kompetitif.

Perry menegaskan arah kebijakan moneter BI saat ini akan selalu antisipatif (pre-emptive), selalu lebih dahulu dari tekanan yang timbul (front loading), dan lebih maju dibanding negara-negara "peers" (ahead of the curve).

"Misalnya kita 'benchmarking' (mengacu) dengan negara lain. Jika kita kemarin hanya menaikkan bunga acuan 25 basis poin, itu belum 'ahead of the curve'. Maka itu kita naikkan 50 basis poin. Itu melalui proses yang panjang," ujar dia.

Pada Selasa siang ini, rupiah di pasar spot sempat diperdagangkan ke Rp14.450 per dolar AS. Namun pukul 15.00 WIB, rupiah kembali menguat ke Rp14.408 per dolar AS.

Kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate yang diumumkan BI juga menunjukkan depresiasi rupiah ke Rp14.418 per dolar AS dibanding Senin (2/7) yang sebesar Rp14.331 per dolar AS.

Kalangan analis menyebut belum mempannya kenaikan suku bunga acuan BI untuk membendung pelemahan rupiah karena tekanan eksternal yang semakin kencang, salah satunya dari memanasnya perang dagang antara AS dan China.

"Pelaku pasar masih mencermati perkembangan dari potensi terjadinya perang dagang antara AS dan Tiongkok," ujar Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada Di samping itu, data baru ekonomi domestik seperti inflasi Juni 2018 yang sebesar 0,59 persen (mtm) juga belum signfikan memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri AVPN Abu Dhabi 2024

Rabu, 24 April 2024 - 10:20 WIB

Di Ajang AVPN Abu Dhabi 2024, Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Pariwisata Berkelanjutan Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan bahwa praktik-praktik pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan menjadi dasar utama dalam pengembangan…

PT. ESSA Industries Indonesia Tbk

Rabu, 24 April 2024 - 10:15 WIB

PT. ESSA Industries Indonesia Tbk. Catatkan Kinerja Solid di Kuartal Pertama 2024

PT. ESSA Industries Indonesia Tbk. (dahulu PT Surya Esa Perkasa Tbk.) (“ESSA”), perusahaan tercatat yang bergerak di sektor Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas)…

Schneider Electric Tekankan Pentingnya Perangkat Lunak, Otomasi & Elektrifikasi

Rabu, 24 April 2024 - 10:09 WIB

Schneider Electric Raksasa Teknologi Industri Otomasi Pamer Inovasi Terbaru di Hannover Messe 2024

Schneider Electric, pemimpin teknologi industri dalam manajemen energi dan otomasi, akan memamerkan inovasi terbaru dalam portofolionya di Hannover Messe, yang mencakup perangkat lunak industri,…

Holding perkebunan PTPN III

Rabu, 24 April 2024 - 10:02 WIB

Bikin Tenang Masyarakat! Pabrik Gula SGN Siap Giling Tebu Tahun Ini

Sinyal kelangkaan gula konsumsi di dalam negeri mulai membuat masyarakat khawatir. Defisit produksi gula konsumsi nasional, tekanan geopolitik yang semakin meningkat serta penguatan mata uang…

Honda Motor Co. Ltd

Rabu, 24 April 2024 - 09:51 WIB

Wow, Penjualan Mobil Honda Melesat pada Maret 2024

PT Honda Prospect Motor mencatat penjualan retail sebanyak 10.706 unit pada bulan Maret 2024, atau meningkat sebesar 19% dibandingkan bulan sebelumnya. Penjualan Honda tersebut didukung peningkatan…