RI-Tunisia Teken MoU Sektor Perdagangan

Oleh : Ridwan | Rabu, 27 Juni 2018 - 18:10 WIB

Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita bersama Menteri Perdagangan Tunisia, Omar Beji saat melakukan Penandatanganan MoU Sektor Perdagangan
Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita bersama Menteri Perdagangan Tunisia, Omar Beji saat melakukan Penandatanganan MoU Sektor Perdagangan

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa dirinya akan melihat peluang Indonesia sebagai platform untuk pasar produk Tunisia di indonesia dan negara tetangga, begitu juga menjadikan tunisia sebagai platform untuk produk Indonesia di Tunsia dan negara-negara Eropa dan Afrika lainnya, melihat Tunisia memiliki potensi besar karena Tunisia termasuk salah satu anggota negara perdagangan Afrika dan memiliki perjanjian dagang dengan Uni Eropa.

Dalam kunjungan kerjanya ke Tunisia pada Senin (25/06/2018) kemarin, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita yang didampingi beberapa delegasi, melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Tunisia, Omar Behi guna membahas rencana hubungan perdagangan yang akan dilaksanakan oleh kedua negara tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, ditawarkan beberapa sektor perdagangan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan seperti kelapa sawit yang merupakan salah satu ekspor terbesar yang dilakukan Indonesia ke tunisia begitu juga Tunis yang megekspor “Deglet Noer” atau kurma Tunisia ke Indonesia dan menurut catatan bahwa Indonesia merupakan pengimpor kurma Tunis terbesar kedua setelah Malaysia.

Menteri Perdagangan Tunisia, Omar Beji menjelaskan, ada empat sektor yang bisa diekspor oleh Tunisia ke Indonesia, diantaranya Tunisia dapat mengekspor kurma Tunisia "Deglet Nour", minyak zaitun, sparepart otomotif atau mekanik begitu juga dengan tekstil.

"Kami sangat senang atas kedatangan pertama Menteri Perdagangan Indonesia ke Tunisia, kiranya kami menganggap ini adalah suatu kunjungan yang sangat penting karena melibatkan para pelaku sektor bisnis, dan Kami sangat sepakat tentang pentingnya kesepakatan ini, kita perlu untuk menemukan common ground tentang produk produk yang bisa kita tukarkan. Kami juga sangat gembira dengan keterlibatan private sector untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara ini," tambahnya.

Sementara Mendag RI menggarisbawahi bahwa volume Perdagangan Indonesia - Tunisia sangat rendah yaitu baru mencapai USD 88 juta. Oleh karena itu Enggartiasto menganggap bahwa masih banyak peluang bisnis dan perdagangan yang perlu ditingkatkan.

Upaya Mendag RI dalam melakukan hubungan bilateral dengan pemerintah Tunisia berhasil dengan baik yang ditandai dengan prosesi penandatanganan Mou hubungan perdagangan antara kedua negara tersebut. 

“Setelah MoU ditandatangani, kami akan memulai dengan perundingan Preferential Trade Agreement, melalui Tunisia sebagai hak untuk masuk ke negera tetangga Afrika dan Eropa dan Tunisia juga dapat memanfaatkan Indonesia sebagai hub peyebaran produk-produk Tunisia untuk masuk ke asean” Ungkap Mendag RI.

Tidak hanya melakukan pertemuan bilateral dengan Mendag Tunisia, Enggartiasto pun menggelar Indonesia – Tunisia Business Forum di Hotel Sheraton Tunis, dan dihadiri oleh para Businessman dengan tujuan untuk saling melakukan pertukaran perdagangan dalam hal kerangka perjanjian perdagangan prepresiansial.

Mendag RI juga melakukan kunjungan ke Perdana Menteri Tunisia, Menteri Kerjasama Pembangunan Internasional, Menteri Perindustrian dan SME, organisasi UTIKA, dan terakhir ke Menlu Tunisia.

Semua pihak di Tunisia menyambut baik keunginan Indonesia untuk bukan saja meningkatkan kerjasama perdagangan kedua negara, melainkan juga investasi bersama di Indonesia dan Tunisia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia