Harga Gas Mahal Buat Utilisasi Industri Rendah

Oleh : Herry Barus | Rabu, 01 Februari 2017 - 05:19 WIB

Migas Ilustrasi
Migas Ilustrasi

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Kementerian Perindustrian mengakui harga gas yang mahal membuat utilisasi industri rendah sehingga membuat daya saing produksi rendah.

Oleh karena itu, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar berharap masalah harga gas bisa turun, seperti permintaan Presiden Jokowi.

"Utilisasi industri rendah karena harga gas mahal. Contohnya saja kapasitas produksi baja 10 juta ton, tapi karena harga gasnya mahal, utilisasi baru 48 persen. Industri lain utilisasinya juga masih di bawah 70 persen," kata Haris dalam diskusi bertajuk "Indonesia Economic Outlook 2017" di Jakarta, Selasa (31/1/2017)

Seperti dilansir Antara, Haris menuturkan jika harga gas bisa ditekan, diharapkan dapat mendorong utilisasi produksi sehingga dapat meningkatkan daya saing.

Ia menambahkan tingginya harga gas di kalangan industri merupakan masalah lama. Harga gas di Indonesia, diakuinya memang lebih tinggi dibandingkan negara lain. Hal itu pulalah yang disinyalir menjadi penyebab rendahnya daya saing produk nasional.

Di Singapura, harga gas untuk dipasok ke industri hanya sekitar 4,5 dolar AS hingga 5 dolar AS per mmbtu. Di Vietnam, harga gas memang cukup tinggi mencapai 7,5 dolar AS per mmbtu. Sedangkan di Amerika Serikat yang terkenal dengan "shale gas", harga gasnya hanya 3,5 dolar AS per mmbtu.

"Sebenarnya kalau di mulut tambang, harga gas paling hanya 2 dolar AS per mmbtu. Tapi di Indonenesia ada harga pokok, margin, biaya lain seperti biaya pipa, biaya investasi, operasional. Terlebih 'trader'-nya banyak sehingga harga mahal. Kita akan upayakan harga gas sama dengan negara lain," tuturnya.

Haris akan mendorong agar semua industri bisa mendapat harga gas yang lebih murah. Meski Presiden Jokowi sudah memerintahkan agar harga gas ditekan menjadi 6 dolar AS per mmbtu, namun kebijakan itu disebutnya hanya menyasar perusahaan milik negara (BUMN).

"Padahal swasta juga mau, terutama banyak juga dari industri keramik dan kaca," pungkasnya.

Saat ini baru ada tiga industri yang sudah mendapatkan fasilitas harga gas murah, yakni petrokimia, pupuk dan baja. Namun, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi, ada tujuh industri yang dijanjikan mendapat fasilitas tersebut.

Penurunan harga gas untuk empat industri lainnya, yakni oleokimia,kaca, keramik dan sarung tangan karet masih akan dikaji oleh pemerintah

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…

Model Kecantikan

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:25 WIB

Penuhi Segala Persiapan Dalam Menyambut Hari Raya Kemenangan bersama Shopee Big Ramadan Sale

Dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Kemenangan, selain mempersiapkan aspek dari dalam diri, terdapat berbagai persiapan lain yang kerapdilakukan untuk merayakan…

Bank Danamon

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:19 WIB

Danamon Umumkan Jadwal Operasional dan Layanan Pendukung bagi Nasabah Menyambut Libur Panjang Idulfitri 1445 Hijriah

Menjelang periode libur Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) mengumumkan jadwal operasional sejumlah kantor cabang dan layanan pendukung bagi kebutuhan…

Pelatihan pengolahan sampah ke Pesantren

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:14 WIB

Kolaborasi CCEP Indonesia dengan Lima Belas Pesantren di Indonesia

Dalam rangka memperkuat komitmen sosial dan lingkungan di bulan Ramadan, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) menggelar serangkaian kegiatan bersama lima belas pesantren…