Menpar Dukung Bandara Banyuwangi Menjadi Bandara Internasional

Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 20 Juni 2018 - 09:40 WIB

Menpar Arief Yahya pada penerbangan perdana Garuda Indonesia Jakarta-Banyuwangi
Menpar Arief Yahya pada penerbangan perdana Garuda Indonesia Jakarta-Banyuwangi

INDUSTRY.co.id - Banyuwangi- Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mendorong Bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional yang pengembangannya digabungkan dengan konsep pariwisata.

"Hal ini sejalan dengan pengembangan sektor pariwisata Banyuwangi, selain bandaranya sendiri memiliki bangunan yang unik," katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, kemarin.

Arief Yahya sangat mendukung Bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional dan pariwisata.

"Waktu pertemuan dengan PT Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Banyuwangi, Dirut perusahaan itu Awaluddin menceritakan bandara Koh Samui di Thailand yang sukses menjadi tourism international airport. Saya ingin Bandara Banyuwangi bisa mencontohnya," kata Arief, yang menghadiri serangkaian acara wisata di Banyuwangi saat Lebaran.

Kebetulan, katanya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sejak semula juga menjadikan Koh Samui sebagai "benchmark".

Sebelumnya, Menpar melakukan pertemuan dengan Dirut PT Angkasa Pura II M. Awaluddin dan Bupati Azwar Anas di Banyuwangi pada 13 Juni 2018. Dalam kesempatan itu, Awaluddin menjelaskan konsep yang diusung Bandara Koh Samui di Thailand. Samui berhasil menjadikan bandaranya sebagai hub dengan menggandeng operator maskapai sebagai mitra strategis.  
    
"Samui menggandeng Bangkok Airways untuk pengembangan bandaranya. Maskapai itulah yang membawa traffic penumpang ke bandara. Bangkok Airways lalu menjadikan Samui sebagai hub. Hal itulah yang menjadikan bandara, dan bahkan pariwisata di Samui hidup," ujar Awaluddin.

"Hub dari Bangkok Airways khusus untuk tourism. Ini sepertinya akan kami lakukan, apalagi turis yang pernah ke Samui, pernah juga ke Bali. Konsep itu yang akan kita tiru agar Bandara Banyuwangi semakin hidup," kata Awaluddin kepada Antara.

Menpar lalu menegaskan pihaknya akan segera melakukan pendekatan kepada sejumlah maskapai untuk bersinergi dengan Bandara Banyuwangi.

"Strateginya, kita menawarkan ke airlines yang kuat di domestik untuk rute internasional. Saya dan AP 2 akan bantu mencari mitra airlines," kata Arief yang juga mantan Dirut PT Telkom itu.

Menpar optimistis langkah seperti ini bisa terealisasi mengingat kinerja Bandara Banyuwangi yang menuju tren positif. Mengutip data dari AP II, disebutkan bahwa di Banyuwangi lebih didominasi kedatangan (161 persen) dibanding keberangkatan (146 persen).

"Ini artinya ada ketertarikan orang datang ke Banyuwangi. Ini juga berarti Banyuwangi punya potensi destinasi yang luar biasa untuk dikembangkan," kata Menpar.

Executive General Manager Bandara Banyuwangi Anton Marthalius menambahkan, pergerakan pesawat juga tumbuh signifikan. Aircraft movement tumbuh dua kali lipat tahun lalu. Tahun 2017 ada 6, sekarang ada 8 penerbangan
    
"Di Banyuwangi, pax movement lebih tinggi dibanding aircraft movement. Ini sangat positif, yang berarti pesawat di-utilise lebih baik. Saat ini sedang didorong 16 penerbangan per hari menjadi 20 pada tahun ini. Termasuk international flight, salah satunya," ujar Anton.

Saat ini, kata dia, pembangunan infrastruktur Bandara Banyuwangi juga terus dikebut. Landasan pacu yang saat ini terbangun 2.250 meter akan diperpanjang menjadi 2.500 meter. Lebar runway existing 30 meter, akan menjadi 45 meter.

Status PCN akan diupgrade menjadi 56. Apron bakal diperluas 23 ribu m2, existing (18rb), total 41 ribu m2 sehingga bisa menampung 9 pesawat jenis 737 800- 900. A320.

"Semua pengerjaan tersebut, akan selesai awal September, sehingga Banyuwangi yang menjadi penyangga untuk pertemuan IMF-WB aman. Dengan spesifikasi infrastruktur seperti itu, Banyuwangi sudah bisa menjadi bandara internasional," kata Anton.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia